PemkabOKU Selatan

PemkabOKU Selatan
Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Abah Anton Charliyan “ Tindak Tegas Pelaku Pengeroyokan Terhadap Rida, anggota Banser GP Ansor di Pengajian Bahar Smith Kota Tangerang”

 


BANDUNG---
Setelah membaca berita dan secara cermat menyaksikan sejumlah video kasus dugaan penganiayaan terhadap Rida (41), seorang   kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda Ansor Kota Tangerang usai menghadiri pengajian Habib Bahar bin Smith di Kota Tangerang, Minggu (21/9/2025), mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan  mengutuk keras terhadap pelaku pengeroyokan tersebut.Dia meminta kepada aparat penegak hukum agar segera menangkap dan menindak tegas pelaku siapapun orangnya.

            ”Jika mencermati tayangan video dan kronologis kejadiannya, ini jelas penganiayaan berat, sebagai tindak pidana murni. Korban harus dilindungi dan pelaku wajib diproses hukum. Dalam insiden ini, apparat kepolisian Polres Kota Tangerang agar tidak ragu menindak siapa pun yang terlibat, termasuk pengawal Habib Bahar maupun Bahar Smith sendiri seperti diucapkan korban Rida. Aparat kepolisian agar segera mengusut tuntas kasus tersebut dan menindak semua pelaku tanpa pandang bulu, tak terkecuali Bahar Smith,”tegasnya.

Kekerasan ini memicu kecaman publik. Banyak pihak menilai tindakan pengawal Bahar bin Smith dan bahkan Bahar bin Smith sendiri yang turut melakukan tindak kekerasan tersebut, tentu saja  telah mencoreng nilai-nilai keagamaan dan menjadikan acara pengajian sebagai arena pengeroyokan.”Apalagi ini di suasana acara pengajian, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang harus benar benar dijunjung tinggi nilai nilai keagamaan.”ungkapnya.

Bicara soal dakwah keagamaan, menurut Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan, bahwa  Islam telah mengajarkan bahwa dakwah itu  harus disampaikan dengan bahasa yang santun, lemah lembut penuh kesejukan dan menjadikan kedamaian hati. Jadi bila dalam suatu dakwah dilakukan dengan suara keras/kasar , teriak-teriak , memaki-maki, menghina sesama dan menjelek-jelekan negara bahkan sampai terjadi kekerasan , hal tsb sudah tidak sesuai bahkan bertentangan dengan Sunah Rosul. Itu mah bukan lagi dakwah tapi lebih kepada provokasi.,jauh dari rahmatan lil alamin. ”Maka dari itu mulai saat ini jadikan ini sebuah triger. Jika ada dakwah yang sikapnya demikian segera bubarkan, turunkan dari panggung dan cabut ijin dakwah &  kelembagaanya.”kata mantan Kadiv Humas Polri ini.

Hal senada diungkapkan Ketua PC GP Ansor Kota Tangerang, H. Midyani, SH., M.Kn.,yang  mendesak Kapolres Metro Tangerang Kota untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut dan menindak semua pelaku tanpa pandang bulu.“Penganiayaan terhadap kader Banser adalah tindakan biadab yang mencederai nilai kemanusiaan dan merusak persatuan. Kami mendesak Kapolres agar bertindak cepat, usut tuntas, dan hukum semua pelaku,” ujarnya.

Midyani menegaskan, PC GP Ansor Kota Tangerang tidak akan tinggal diam. Pihaknya siap melakukan langkah advokasi hukum, berkoordinasi dengan aparat, serta mengawal kasus ini hingga para pelaku benar-benar diproses sesuai hukum yang berlaku.“Kami percaya aparat kepolisian dapat bertindak profesional. Jika kasus ini dibiarkan, maka akan menjadi preseden buruk dan mengancam keamanan sosial. Banser tidak boleh diperlakukan semena-mena,” tambah Midyani.

Selain itu, PC GP Ansor Kota Tasikmalaya menyerukan kepada seluruh kader Ansor dan Banser di Kota Tangerang untuk tetap solid, menjaga kondusivitas, serta tidak terpancing provokasi, namun tetap waspada dan siap membela marwah organisasi.

Sebagaimana diberikankan berbagai media sosial, telah terjadi penganiayaan berat yang dialami Rida (41) , salah seorang kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) usai menghadiri pengajian Habib Bahar Bin Smith di Kota Tangerang, Minggu (21/9/2025). Berdasarkan keterangan saksi, insiden bermula ketika Rida hendak bersalaman dengan Habib Bahar setelah acara pengajian. Namun langkahnya dicegah oleh pengawal dengan tuduhan hendak “menyolok mata” Habib Bahar. Tuduhan itu langsung memicu keributan.Rida kemudian ditarik dan dikeroyok sejumlah orang. Ia menerima pukulan dan tendangan bertubi-tubi hingga terjatuh. Selain itu, telepon genggam dan sepeda motor miliknya juga ditahan oleh panitia.

Bahkan lebih mengerikan lagi, menurut pengakuan korban Rida saat di rumah sakit, dia disekap, mulut disumpal, lalu disiksa, disundut-sundut rokok, golok dilehernya lalu diancam akan dimutilasi.”Salah satu pelakunya,Bahar Smith.”ungkapnya dengan suara pelan kepada orang yang mem-video-nya

Akibat pengeroyokan tersebut, Rida mengalami luka memar serius dan harus dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang. Keluarga korban sudah melaporkan kasus ini ke Polres Metro Tangerang dengan pendampingan LBH Ansor Banten.(REDI MULYADI)****

Post a Comment

0 Comments