PemkabOKU Selatan

PemkabOKU Selatan
Idhul Adha 1445 H

Anton Charliyan dan Agustiana Dalam Saresehan Forum S-3 Untuk Penguatan Kepemilikan Hak Tanah Adat Perlu Diperkyat Dewan Agraria Nasional dan Lembaga Adat

 


TASIKMALAYA
---Pada hari Kamis 07 Maret 2024, bertempat di Padepokan FS-3  ( Forum Silaturahmi Sunda Sabuana ) Batu Ampar Galunggung Singaparna.   Yayasan FS-3 Menggelar Saresehan bertema " Permasalahan Status Tanah Adat di Wilayah Tatar Pasundan dan Banten , sekaligus munggahan menjelang bulan puasa  Ramadhan 1445 H dimana bertindak sebagai  Ketua Panitia Rd Dicky Zulkarnaen Pupuhu Sukapura Nadaun Ngora.

            Abah Anton Charliyan  mantan Kadiv Humas Polri dan Kapolda Jabar selaku penggagas acara dan juga sebagai  Pendiri Pupuhu Utama di yayasan tsb ketika di wawancara oleh awak media kami tentang tujuan diadakan Saresehan tersebut menyampaikan “ Bahwa tujuan saresehan tsb untuk ikut memperjuangkan Hak Hak Kepemilikan Tanah yang dipunyai masyarakat adat dan keraton, kesultanan yang ada di wilayah Jawa Barat dan Banten. Yang saat ini dirasakan sangat Sulit memperjuangkannya. Padahal mereka merasa betul-betul sebagai pemilik yang syah sejak zaman nenek moyang secara turun temurun . Tetapi terkendala dengan Sistem Administrasi dan Birokrasi yang panjang serta adanya campur tangan mafia tanah yang punya kapital sangat kuat " sehingga didalam acara saresehan tsb masyarakat adat dan fihak keraton/ kesultanan yang ada kembali berbicara mengeluhkan segala permasalahannya.

Hadir sebagai nara sumber utama Kang Agustiana Sekjen SPP ( Serikat Petani Pasundan ) dan Pangeran Moch Nusantara dari Keraton Kasepuhan Cirebon.

Agustiana mengatakan : bahwa masyarakat adat dan kerabat kerajaan yang memiliki hak tanah adat ,adalah pemilik syah yang tidak perlu ragu untuk memperjuangkan hak miliknya, karena hak milik adat ini merupakan hak milik tertua yang ada di Nusantara, tetapi masalahnya menjadi sulit menguruskan hak nya karena belum terdaptar dalam sistem administrasi BPN . dan mereka belum berani mengakuinya secara de facto, karena belum faham aturanya, “Padahal Negarapun bukan sebagai Pemilik Tanah Adat ,negara hanya mengelola untuk melindungi Hak Kepemilikan yang akhirnya harus diserahkan kepada pemiliknya yang syah. Adanya kelemahan dalam sistem administrasi agar dimaklumi oleh semua fihak karena kemerdekaan NKRI dilaksanakan dlm keadaan mendadak memanfaatkan momentum menyerahnya Jepang kepada sekutu ,yang pada Akhirnya negara sudah terbentuk tetapi adminstrasi dan lembaga yang mengelola asset-aseu  Kekayaan Negara belum terbentuk secara maximal sampai hari ini khususnya masalah Hak kepemilikan Tanah." Jelas dia

Adapun Pangeran Moch Nusantara sebagai nara sumber ke 2 menambahkan : bahwa Tanah Milik Keraton juga banyak tercecer dan sampai saat ini di wilayah Cirebon malah banyak dikuasai oleh perusahaan  swasta raksasa dan BUMN, sementara pihak Keraton dan masyarakat adat baru bisa jadi penonton karena setiap menguruskan hak nya selalu terkendala birokrasi yang rumit

Sama halnya juga dengan  Keraton Sumedang maupun Banten yang disampaikan juga oleh Radya Agung Sumedang Larang Rd Ikik Lukman S .dan Perwakilan Banten Ratu Anggreni.

Dalam diskusi tersebut akhirnya disepakati bahwa forum ini harus membentuk satu komunitas  gabungan antara Masyarakat Adat dan Keraton di Jawa Barat Banten untuk terus memperjuangkan Hak-hak  Kepemilikan Tanah Adat tsb serta mengusulkan :

1. Agar dibentuk Dewan Lembaga Agararia Nasional

2. Mengusulkan untuk Mengukukan lembaga Adat di Jawa Barat dan Banten.

3.Membuat Rekomendasi Tentang Hak Kepemilikan Tanah Adat kepada Presiden dan Kementrian  Terkait. 

Hadir dalam saresehan tsb sekitar 200 tokoh Budaya adat Pasundan dan Banten yang disambut oleh Lengser dan tarian Ramayana Galunggung dari PS Panglipur  , tampak hadir dalam acara tsb al : Radya Agung Sumedang Larang Rd Ikik Lukman S dan Laskar Puragabaya. Pangeran Moch Nusantara Keraton Kasepuhan Cirebon , Perwakilan Banten Ratu Anggraeni, Mama KH Mukawa Ali Kabuyutan  Pajajaran Gadog Bogor,  Ki Gani mewakili masyarakat adat Naga dan Jahyang , Pandita Ida Agung Siliwangi dari Bali , DR Undang mantan Direktur FKUB sejarah & Filologi UNPAD, DR Elis S Ketua Harian LBN Pusat,  Abah Dede dari Kabuyutan Panjalu , Itan Ruslan S Sos Dirut Batu Ampar. Rd Dicky Zulkarnaen Pupuhu Sukapura GN, Komut IGG Bali Peppy Wulandari, Koordinator Forum ormas Jabar Ir Deden Hidayat , Kang Rino Pupuhu LAKRI , kang Jayeng Sekretaris Sukapura GN, Ki Baehaki Ketua Koperasi Sukapura GN , Bunda Rosa Pimred Media Warisan Budaya Nusantara, Ida Wied Ketua  smart ladies Gernas Bandung Raya,  Ketua LBN Subang Asum, ketua LBN Tasik Endang Tarsono , Ketua LBN Ciamis Bah Eyon , Syaikhu Aki Kijang Pupuhu Mandala Buleud Galunggung, Ki Danu Kp Dukuh , Kang Diding Soekapura , Ki Agung Pancaroba , Ustad Deny Pupuhu PS Panglipur Galunggung , Hadi Permana pupuhu Galunggung Sakti Nusantara, Ki Lanang Sajagat Sunda Ngahiji, Kang Dadang Pupuhu Divisi Budaya Pemuda Pancasila Kab Tasik , Kang Dadang SPBU Mangunreja, Ki Sanca Pupuhu Gapura , Kang Deden Kabuyutan Pamijahan , Kang Asep Kampung Kuta Ciamis, Bung Kamal media Metro Jabar Bogor, Serma Gani Koramil Leuwisari, Ki Rifai Nasution , Ambu Apong & Teh Arsi Gasantana,   Teh Yani,Teh Sifa, Teh Rini. Kang Deddy Kang Ryan kang Amar ,Ustad Agus, Kang Jamal , Kang Dani dan Kang RT sbg Tim Sus Batu Ampar Galunggung dll ,.

Acara berlangsung hangat dan penuh Kekeluargaan  dilanjutkan dg Botram Munggahan di Kolam Renang BTM.(REDI MULYADI)***

 

 

 

Post a Comment

0 Comments