PemkabOKU Selatan

PemkabOKU Selatan
Idhul Adha 1445 H

Bukan Dana APBD, HEJOTEKNO Inves KAMISAMA Mulai Beroperasi Kelola Sampah Di Banjar Jadi Uang

Banjar, LHI- Wakil Walikota Banjar Nana Suryana, meresmikan Kawasan Minimasi Sampah Mandiri (KAMISAMA) di Lingkungan Katapang Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja Kota Banjar. Pembangunan dan operasional pengelolaan sampah Kamisama tidak menggunakan dana APBd melainkan investor Hejotekhno dan Gerakan Hejo yang tanpa basa basi betotalitas peduli terhadap lingkungan hidup khususnya permasalahan sampah, Rabu (29/11/2023).


Acara di hadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Dr.ir. Prima Mayaningtyas, ketua Umum Gerakan Hejo Indonesia H. Eka Santosa, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, Ketua, anggota DPRD Kota Banjar, Sekda Kota Banjar, serta para OPD, Camat Purwaharja, Lurah Karangpanimbal dan tamu undangan lainnya.


Nampak hadir Aep Sutisna (Eky) Ketua DPD Gerakan Hejo Kota Banjar mendampingi H. Eka Santosa selaku Ketum DPP Gerakan Hejo di peresmian KAMISAMA. Eky Aep turut berperan penting dan aktif dalam kepedulian terhadap pengelolaan KAMISAMA serta masalah lingkungan hidup yang kerap melakukan kegiatan sosial bedah rumah independen dan Gerakan hejo lainnya. 


Dalam hal ini Hejotekhno memiliki andil domain, pasalnya mereka menggunakan dana pribadi bukan dari APBD Banjar mulai dari pembangunan tempat pengelolaan sampah dan peralatan yang tidak murah dan menggerakan laju operasional pengelolaan sampah. 


Dalam sambutanya, Nana Suryana mengatakan dengan adanya Kawasan Minimasi Sampah Mandiri, pengelolaan sampah bisa dapat lebih efektif dan bermanfaat.


Lanjut menyebutkan, dengan jumlah penduduk di Kota Banjar yang kini mencapai 207.000 jiwa tumpukan sampah yang menuju TPA dapat mencapai rata-rata 50-60 ton perhari.


"Sampah menjadi masalah yang serius, dengan pola pengelolaan sampah seperti ini menjadi sebuah antisipasi agar tidak overload atau penumpukan sampah di TPA Cibeureum. Dengan pola KAMISAMA, kita potong distribusi sampah dari rumah ke TPA dan dikelola di TPS KAMISAMA," Urai Wakil Wali Kota.


H. Eka Santosa selaku Ketum Gerakan Hijau Indonesia sekaligus tokoh Banjar yang menginisiasi lahirnya kerjasama pengelolaan sampah dengan Pemkota Banjar, ia melaporkan bahwa produksi 10 ton sampah per satu sift selama 12 jam, ini berada pada lima kawasan di Jawa Barat, termasuk Karawang, Bandung, Garut dan Kota Banjar.


Dengan adanya pengelolaan sampah kamisama bertujuan agar menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutanberkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan sampah KAMISAMA berbasiskan marketing produktif seperti halnya UMKM, sampah diolah menjadi produk dan menghasilkan uang. 


Eka juga menekankan pentingnya partisipasi secara aktif dalam memproses pengelolaan sampah tersebut.


"Kini keberadaan Kawasan Minimasi Sampah Mandiri (KAMISAMA) merupakan langkah yang positif dalam mengatasi permasalahan sampah. Dalam pengelolaan sampah tidak hanya akan menjadi tangung jawab pemerintah, tetapi juga akan melibatkan peran aktif masyarakat itu sendiri.


"Sehingga diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat untuk mencapai keberhasilan didalan pengelolaan sampah," ujarnya 


Eka menambahkan, pengelolaan sampah harus dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan.


Serta berharap agar program tersebut Kamisama di Kota Banjar bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah yang efektif.


"Kota Banjar akan menjadi contoh dalam upaya menciptakan kota yang sehat, bersih, dan berkelanjutan. Semua untuk pihak yang terlibat diharapkan dapat bekerja sama  untuk menjadikan visi menjadi kenyataan". Ucap Eka. 


Betha sebagai motornya Hejotekhno menambahkan bahwa KAMISAMA adalah Kita begitu juga Kita adalah SAMA memiliki tanggung jawab bersama sama terhadap sampah. Kami adalah marketing UMKM sampah yang akan menghasilkan uang bersama sama warga Banjar. 


"Kita tidak menggunakan dana APBD Banjar justru kami berinvestasi bagi Kota Banjar baik dalam kepedulian pengelolaan sampah sekaligus menghasilkan memberikan nilai ekonomi kepada rakyat Banjar. Target BEP kami 5 Tahun, Terima kasih kepada rekan investor Hejotekhno. Petugas KAMISAMA disini adalah marketing sampah yang menghasilkan". Kata Betha. 


Gerakan hejo yang terbagi dari berbagai divisi kepeduliaan terhadap lingkungan, salah satunya Hejotekhno dengan tekhnologi pengelolaan sampah KAMISAMA di Kota Banjar akan menjadi titik percontohan bagi wilayah Jabar Jatim dan Nasional. (Ade Aris) 



Post a Comment

0 Comments