Pangandaran, LHI.
Berdirinya PK PMII Padjadjaran barawal pada tanggal 31 maret 2022 dengan 9 penggerak yaitu Ahyarul Fitriadin, Muhammad Fauzan Nabil, Ridwan ardiansyah, neng Ica Rizkiyah, Hesti Heryani, Nury Nurmalasari, Evi Nuraeni, déwi Nuraeni, Ana Nabila. Diketuai oleh Ahyarul Fitriadin sebagai ketua pertama komisariat definitif.
Sebelum berdirinya komisariat definitif ada beberapa penggagas persiapan yaitu sangadah punya, ai Nisa, ihfi, ihda, Syarif, Gani, Almas. Yang diketuai oleh sangadah punya terhitung sejak tahun 2018 mulai adanya dialektika gerakan kemahasiswaan lewat PMII yang berdampingan dengan PMII stitnu Al-Farabi pangandaran. Sejak jaman kepemimpinan kang haji Ridwan yang dilanjitkan estapet kaderisasi kepada soleh Hidayat kemudian berlanjut pada ketua selanjutnya Miftah Farid ages kemudian Yusuf sidik yang menjadi eksekutor lanjutan dari pada pendahulu sebagai mandat memperluas kuantitas kader.
Dalam acara pelantikan yang berlangsung meriah pada hari minggu, 19 Juni 2022 ketua umum pertama komisariat PMII Padjadjaran mencetuskan resolusi gerakan yaitu " menjadi garda terdepan delam pencegahan dini gerakan gerakan ideologis yang menyimpang dengan basis kajian ilmiah dengan cara terjun berhadapan langsung dengan pelaku ideologis yaitu masyarakat dan mahasiswa". Pungkasnya Ahyarul dalam sambutannya.
Pelantikan PK PMII Padjadjaran dihadiri sekurang kurangnya 79 peserta terhitung dengan panitia yang hadir, digelar dengan meriah dikantor aula desa cintaratu. Terdengar sorak Sorai "salam pergerakan" dengan gagah dari para peserta yang ikut meramaikan seluruh rangkaian kegiatan. Hingga sampai pada prosesi pelantikan dengan Hidmat dan sakral yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan sambutan membakar semangat.
Disambut hangat oleh mabinkom kang Imam Farid muslim yang menyatakan "peran dan fungsi mahasiswa dalam hal ini PMII itu sendiri harus sesuai dengan porsi yang sudah ada dnegan daya dorong terhadap pembangunan daerah yang mana ini menjadi PR Bagi pemerintah yaitu kerjasama dibidang apa dan apa yang menjadi tolak ukur bantuan dari PMII itu sendiri, karena melihat dari tingkat keterlibatan mahasiswa dari berbagai ekstra dalam pembangunan daerah kurang tertata dengan proporsional, mahasiswa PMII jangan takut berbuat hal wajar adanya kesalahan terjadi sebagai bahan pembelajaran evaluasi refleksi sebagai arah kedepan*.
Ika PMII pangandaran kang Iwan Yudiawan mempunyai rambu rambu terhadap seluruh mahasiswa yang bernaung dalam organisasi gerakan terkhusus PMII "untuk senantiasa memperhatikan secara seksama pembangunan daerah dari mulai fisik, non fisik agar selalu senantiasa memberikan gagasan yang konstruktif terhadap keadaan realitas sosial yang ada di masyarakat, mengulas kembali apa perkataan mabinkom yakni menjadi mahasiswa itu wajar adanya berbuat salah karena mahasiswa itu sedang dalam proses belajar menimba ilmu dan pengalaman. Humanis, agamis, islamis"
PMII Padjadjaran diharapkan menjadi matahari terbitnya pangandaran dengan membawa nilai nilai ahlussunnah waljamaah sesuai dengan tema kegiatan pelantikan"Menyatukan dalam Aswaja, pergerakan dalam tradisi, dibumi Padjadjaran kami mengabdi" sesuai dengan tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian. (AS)
0 Comments