DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

Anton Charliyan: Aparat Penegak Hukum Harus Bersikap Keras dan Tegas Terhadap Peredaran Miras


 

Kota Tasikmalaya, LHI

Sudah berkali-kali bahkan mungkin puluhan kali, para  pemuda sebagai generasi penerus jadi korban sia-sia minuman oplosan, dan terakhir  kejadian paling menyedihkan   yang terjadi wilayah  Jawa Barat di Nagreg dan Sumedang  sampai memakan puluhan korban ... Sekarang terjadi lagi di Desa  Tenjonagara Kec.Cigalontang Kab Tasikmalaya.

            Kejadian tragis ini menyentuh perasaan mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN “Saya turut prihatin sekaligus sangat menyayangkan kok kejadian ini terus berulang...  Siapa sesungguhnya yang harus disalahkan ??? Aparat penegak hukum ataukah masyarakat ?  Penjual minuman ? atau siapa ???  Apapun juga masalahnya, yang paling penting bagaimana caranya agar hal ini tidak terulang lagi . “ujarnya

Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan menambahkan, bagaimana kita semua harus bersikap untuk mengantisipasinya. “Saya menghimbau ,pertama agar aparat penegak hukum baik Polri maupun Satpol PP bisa bersikap lebih keras dan tegas terhadap peredaran miras. Jika perlu razia rutin secara berkala ...  Begitu juga Pemda secara administratif agar adakan penertiban surat izin penjualan miras.. tidak lupa upaya upaya pencegahan khususnya sosialisasi bahaya minuman oplosan dari berbagai fihak , baik dari Polri, TNI , Dinas Kesehatan, bahkan lewat jalur pendidikan formal & non formal agar para guru , dosen, ustad, ulama, pastur, rahib dll,  wajib menyampaikan bahaya minuman oplosan tsb.. Demikian jalur jalur lain, khususnya medsos baik via FB  IG Twiter media cetak elekronik dll harus ikut aktif menyuarakan. “paparnya

Tak lupa biar terasa ada efek jera, lanjut Abah Anton, para pelaku yang terlibat dalam masalah minuman oplosan ini dihukum seberat-beratnya, sebagai sebuah contoh dan pembelajaran  demi menyelamat kan para anak anak dan pemuda dari perbuatan konyol yang  jelas jelas membahayakan nyawa manusia,pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sejumlah media online empat orang meninggal dunia   keracunan minuman haram oplosan  dengan bahan utama alkohol 90 persen. Sementara tiga lainnya harus masuk RSU SMC Singaparna dirawat   di ruang intesif.Para pemuda itu satu persatu meregang nyawa usai melakukan pesta miras    di Kampung Cibangun, Desa Tenjonagara, Kecamatan Cigalontang   Kabupaten Tasikmalaya   pada Sabtu 2 Oktober 2021. Empat orang yang meninggal   itu adalah Dani (22) dan Abdul Muhi (16), keduanya meninggal   di rumahnya masing-masing Senin 4 Oktober 2021. Sedangkan 2 korban lainnya yakni Pipin (25) dan Fahmi (22) menghembuskan napas terakhir setelah mendapat perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD SMC, Singaparna, Selasa 5 Oktober 2021. 

            Kasat Narkoba Polres Tasikmalaya   AKP Dedih Praja, saat dikonfirmasi membenarkan 4 orang menjadi korban pesta miras oplosan   “"Ya,mereka menegak  miras oplosan saat malam mingguan. Kami masih melakukan penyelidikan. Dua orang meninggalnya hari Senin. Dua orang lagi barusan (Selasa 5 Oktober 2021) meninggalnya di rumah sakit,” jelasnya kepada wartawan, Selasa 5 Oktober 2021. (REDI MULYADI)***

 

Post a Comment

0 Comments