Mencegah
penyebaran Virus Covid-19 disuatu daerah bukan sebuah perkara yang mudah, agar
berhasil diperlukan pengetahuan dan strategi jitu mulai dari pemantauan
dilapangan, penanganan pasien PDP dan Positif Covid-19 agar dapat disembuhkan
sehingga tidak menularkan warga lainnya, pembuatan regulasi/SOP, hingga
kebijakan penganggaran dan administrasi oleh Pemerintah daerah.
Hal ini sepertinya disadari benar oleh Legislator asal Kabupaten
Karimun dalam hal ini Komisi I DPRD Karimun, dengan mengunjungi Kabupaten
Meranti untuk melihat dan mendengar secara langsung strategi Kabupaten Meranti
yang dinilai berhasil dalam mencegah dan penangani penyebaran Virus Covid-19
diwilayahnya. Selain untuk sharing pengetahuan dalam menganagi Covid-19,
kunjungan Legislator Karimun tersebut juga untuk meningkatkan sinergitas antar
kedua daerah untuk bersama-sama mencegah penyebaran Virus Covid-19 sehingga
dapat menumbuhkan kepercayaan diri dari Pemerintah Daerah dua Kabupaten
bertetangga ini untuk menerima kedatangan warga asal Karimun di Meranti begitu
juga sebaliknya.
"Agar tidak ada rasa saling curiga dan kawatir saat
menerima kedatangan warga Meranti datang ke Karimun begitu juga
sebaliknya," ujar Wakil Ketua DPRD Karimun Sulfanow Putra saat menggelar
pertemuan dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab. Meranti di Aula Biru Kantor
Bupati, Jumat (18/6/2020).Turut dalam rombongan Anggota Komisi I DPRD Karimun
Sulistina, H. Anwar Hasan, FachruL Rozi, Balia, Zulfikar, dan Sumardi, serta
Sekwan DPRD dan pejabat lainnya.
Kedatangan Legislator Kabupaten Karimun dikantor Bupati Meranti
disambut langsung oleh Asisten I Sekdakab. Meranti Syamsuddin SH MH, Kadis
Kesehatan Meranti dr. Misri Hasanto, Kabag Ren Polres Meranti Kompol Amir
Husin, Ketua MUI Meranti H. Mustafa, Danramil Selatpanjang Lakatang, Jubir
Covid-19 Meranti dr. Fachri, Direktur RSUD dr. Ria, Humas dan Protokol Meranti
dan lainnya.
Dalam pemaparannya, Asisten I Sekdakab. Meranti Syamsuddin yang
juga Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 mengatakan, kunci utama keberhasilan
Pemkab. Meranti mencegah penyebaran Virus Covid-19 adalah aksi dilapangan dalam
memantau dan mengawasi pendatang yang masuk ke Meranti melalui pintu masuk
Pelabuhan secara ketat. Selain itu menggencarkan sosialisasi ditengah
masyarakat untuk secara disiplin dan konsisten menerapkan protokol kesehatan
serta mengeluarkan kebijakan dan regulasi untuk mengatur aktifitas masyarakat
dan terakhir kelengkapan Administrasi pengganggatan agar setiap dana yang
dikeluarkan tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
Lebih jauh disampaikan Syamsuddin, sejauh ini Pasien Positif
Covid-19 di Meranti berasal dari Santri asal Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri
Puyu yang baru pulang dari Magetan, Transmisi lokal hanya terjadi pada keluarga
pasien. Dengan kesigapan Tim gugus tugas melakukan Isolasi dan pengobatan
akhirnya semua pasien Covid-19 Cluster Magetan tersebut berhasil sembuh dan penyebaran
berhasil ditekan. Kini kondisi Meranti sudah kembali ke Zona Hijau dengan
jumlah kasus positif Covid-19 = 0.
Setelah mendengarkan pemaparan singkat Asisten I Sekdakab.
Meranti, rombongan Legislator Karimun yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Karimun
Sulfanow, mengawali sambutannya mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat
Pemkab. Meranti yang awalnya DPRD Karimun hanya berkunjung ke Dinas Kesehatan
Meranti namun tak disangka disambut oleh Pemda Meranti dan Forkopimda.
Dalam penjelasanya, Sulfanow mengatakan kondisi Karimun dan
Kabupaten Meranti sama, yakni sama-sama berbatasan dengan negara tetangga
Malaysia dan Singapura dan banyak menerima warga yang sebagian besar TKI yang
berasal dari dua negara tetangga tersebut yang telah lebih dulu ditetapkan
sebagai Zona Merah Covid-19.
Dari data Tim Gugus Tugas Covid-19 Karimun, sejak Januari lalu
jumlah TKI asal Malaysia yang masuk ke Karimun pada gelombang pertama sebanyak
17 ribu orang, dari jumlah itu sebanyak 280 orang warga masuk dalam ODP, sementara
24 orang ditetapkan sebagai PDP, 22 orang diantaranta telah selesai pengawasan,
dan 2 lagi masih dalam pengawasan dirumah. Sementara untuk PDP yang meninggal
sebanyak 3 orang, Positif Covid-19 sebanyak 5 orang 4 orang dinyatakan sembuh
tinggal 1 orang yang dirawat.
Namun dari informasi yang disampaikan Sulfanow saat ini jumlah
Pasien yang terpapar Covid-19 di Karimun sudah 0.
Ia berharap kondisi itu tetap bertahan caranya dengan menjaga
masuknya Pasien Positif Covid-19 dari daerah lain ke Karimun. Diakui Sulfanow
warga Karimun tidak terlalu kawatir dengan warga asal Selatpanjang tapi yang
ditakutkan adalah warga daerah lain yang masuk melalui Selatpanjang menuju
Karimun. Untuk itu ia berharap agar Tim Gugus Tugas Meranti melakukan
pengawasan ketat kepada warga dari Selatpanjang menuju Karimun. Dan sebaliknya
Karimun juga melakukan hal yang sama bagi warga yang keluar dari Karimun menuju
Selatpanjang.
"Sehingga
tidak ada lagi rasa saling curiga," ujarnya.
Selanjutnya mendengarkan pemaparan dari Kadiskes Meranti dr.
Misri Hasanto, tarkait apa saja upaya yang telah dilakukan Kabupaten Meranti
untuk mencegah penyebaran Covid-19 sejak Januari 2020 lalu. Diawali dengan
mengucapkan terimakasih kepada pemda Karimun atas koordinasi yang intens dimana
Karimun dan Meranti hingga saat ini saling bahu membahu membantu menangani
warga dikedua daerah.
Dijelaskan Misri, sejak January 2020 lalu bertepatan dengan Hari
Besar Imlek, saat itu Meranti menggelar sebuah Ivent besar Cian Cui atau Perang
Air yang dihadiri oleh puluhan ribu warga Tiong Hoa dari berbagai negara
termasuk China. Dan Meranti telah lebih dulu berupaya mengantisipasi penyebaran
Virus Covid-19.
"Alhamdulillah berkat koordinasi yang baik antar OPD
kegiatan Cian Cui berlangsung baik dan penyebaran Virus Covid-19 di Meranti
dapat diantisipasi. Ketika itu sebanyak 5000 warga Tiong Hoa dipantau. Dan ada
3 orang warga yang terindikasi Positif Covid-19 kita dipulangkan tak boleh
masuk Selatpanjang," jelas Misri.
Selanjutnya pasa Februari 2020, Pemkab. Meranti mendengar adanya
pertemuan para tokoh agama dari berbagai negara didunia yang dipusatkan di
Malaysia, setelah pertemuan itu diketahui 400 peserta dinyatakan positif Virus
Corona, parahnya puluhan orang peserta diketahui orang Riau termasuk warga asal
Meranti. Mendapati kondisi itu Pemkab. Meranti lengsung berkoordinasi dengan
pihak Imigrasi untuk memblok semua warga asal Malaysia yang terindikasi
terpapar Covid-19. Akhirnya Meranti selamat.
Kemudian pada tanggal 6 Maret 2020 Gubernur Risu mengumumkan
Status Siaga Darurat Covid-19, dan tanggal 17 Maret 2020 Meranti menyusul
menetapkan Status Siaga Darurat, dilanjutkan tanggal 30 Maret 2020 penetapan
status Tanggap Darurat karena situasi sudah berpotensi membahayakan dan
menuntut untuk segera dilakukan penanganan intensif."Saat itu semua pasien
yang teridikasi Positif Covid-19 tidak boleh masuk ke Meranti," ucap
Misri.
Masalah baru muncul ketika daerah Jawa memberlakukan Lockdown
dan menghentikan seluruh aktifitas yang mengundang kerumunan masa termasuk
proses belajar mengajar di Pesantren, ketika itu ratusan Santri asal Riau
pulang kedaerah masing-masing termasuk Santri asal Meranti tepatnya di Desa
Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu.
"Disitulah baru ditemukan kasus Positif Covid-19, awal
dilakukan pemeriksaan Santi ini negatif namun saat dilakukan pemeriksaan
selanjutnya didapati 2 positif. Mendapati hal itu Meranti langsung melakukan
Tracing dan ditemukan 4 warga positif Covid-19 yang tak lain adalah keluarga
dari Santri tersebut yang terpapar melalui transmisi lokal.
Kemudian untuk mengatisipasi penyebaran lebih luas setelah
mengisolasi Pasien Positif Covid-19. Pemkab. Meranti menetapkan Pembatasan
Sosial Berskala Tertentu (PSST) atau PSBB berskala kecil diwilayah Bandul
tempat pertama kali ditemukan kasus Positif Covid-19 di Meranti. PSST
diberlakukan untuk menghidari lumpuhnya ekonomi Meranti."Kami mengunci
desa selama 2 X 14 hari pertama baik bagi warga yang ingin keluar maupun yang
masuk," ucap Misri.
Terakhir dilakukan Rapid Test Masal di Desa Bansul dimana
hasilnya Indek Penularan Virus 0.99 artinya antisipasi penularan Virus yang
dilakukan cukup efektif.
Sejauh ini dijelaskan Misri, jumlah totap warga ODP di Meranti
sebanyak 8459, dinyatakan sembuh sebanyak 8087 orang, Pasien PDP 14 orang dan
semuanya sembuh, 12 Pasien Positif Covid-19 sudah sembuh dan dipulangkan, untuk
kasus kematian masih 0.
Selanjutnya Kebijakan Pemda lainnya untuk penanganan Covid-19 di
Meranti adalah dengan membangun ruang Isolasi, serta menyiapkan APD ditiap
Puskemas.
"Disini kami merenovasi ruang BLK menjadi ruang Isolasi
begitu juga Aula RSUD Meranti untuk mengatisipasi terjadinya gelombang ke dua
penyebaran Virus Covid-19. Dan terakhir kami melakukan rapat untuk persiapan
New Normal yang akan diberlakukan pada 1 Juli 2020 mendatang," jelasnya
lagi.
Senada dengan Asisten I Sekdakab. Meranti, keberhasilan Meranti
mencegah penularan Virus Covid-19, dengan cara melakukan sosialisasi kepada
masyarakat secara terus-menerus agar menerapkan protokol kesehatan dan
mengurangi aktifitas diluar rumah. Apalagi dalam menyabut Era New Normal saat
ini yang pada dasarnya bukan kembali normal seperti biasa tapi tetap dibatasi
dengan secara disiplin mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19.
"Caranya dengan mengencarkan sosialisasi zprotokol
Kesehatan dari Tim Gugus Tugas dalam hal ini Sapol PP, Kepolisian, Pihak Dinas
Kesehatan dan Perhubungan di titik-titik strategis yang banyak mengundang
kerumunan masa seperti pasar, swalayan dan warung-warung kopi," jelas
Kadiskes Meranti.
Selain itu dikatakan Syamsuddin memperketat pengawasan di pintu
masuk seperti Pelabuhan dengan mengecek suhu tubuh, mendata warga yang berasal
dari Zona Merah dan lainnya.
Begitu
juga dalam pelaksanaan ibadah di Masjid Pemda dan MUI serta tokoh agama
senantiasa memberikan pengertian kepada masyatakat hingga memahami dan mau
mematuhi surat edaran yang telah dikeluarkan.
Agar warga kurang mampu dan terdampak Covid-19 dapat bertahan
yang tak kalah penting adalah melakukan penyaluran bantuan sosial secara merata
diseluruh wilayah Kecamatan dan Desa.
Terakhir,
dijelaskan Kabag Hukum Sekdakab. Meranti Sudandri SH, menyangkut kebijakan
sejauh ini Pemkab. Meranti telah mengeluarkan 15 Regulasi dan surat edaran.
"Ini kita lakukan untuk mengantisipasi permasalahan hukum
dikemudian hari," ucap Sudandri.
Sekedar
informasi, pertemuan antara Lagislator Karimun dan Pemda Meranti beserta
Forkopimda yang berlangsung hangat penuh kekeluargaan itu diakhiri dengan
kegiatan foto bersama dihalaman kantor Bupati.(RAMLI ISHAK).
0 Comments