OKU Selatan LHI
Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 ( MAN 1 ) Kecamatan
Muaradua Kabupaten OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah siswa siswi
635 orang sedangkan guru Pegawai Negeri Sipil ( PNS
) dan guru honor sebanyak 53 Orang.
Awak media mendapat informasi dari siswa
MAN 1 Muaradua melalui via telpon sambil menangis pada hari Senin 2 Desember 2019. bahwa dirinya pada waktu
pembagian nomor ulangan semester hari Sabtu 30 November 2019 tidak mendapatkan nomor.
Beberapa media dan LSM malam harinya
datang ke rumah siswa yang tidak mau disebutkan namanya. Bertemu dengan kedua
orang tua siswa dan membenarkan apa yang telah diinformasikan anaknya terhadap
awak media. Salah satu awak media bertanya ada undangan untuk rapat komite
mengenai ada iuran sekolah Rp 100.000 per siswa setiap bulan, jawabnya tidak
ada kami bayaran dari kelas 10 sampai sekarang, apabila belum lunas iuran pada
waktu ulangan siswa tidak boleh ikut ulangan jelasnya. Saat di tanya kenapa
belum lunas iuran jawabnya ya tidak ada uang kan ada siswa yang tidak mampu
juga pak tetap harus lunas iuran dulu baru boleh ikut ulangan makanya ada siswa
pada waktu ulangan di keluarkan dari kelas ujarnya. Ada juga bayaran semua
siswa Kelas X sampai kelas XII bayar untuk UNBK Rp 200 000 per siswa, Semua
buku LKS siswa beli.
Kepala MAN 1 Muaradua H. Baheramsyah, S.Ag,M.Si
ditemui di sekolahnya pada t 2 Desember 2019 tidak ada di tempat, sedang ada
urusan di luar ujar humas sekolah MAN 1.
Pada hari Selasa 3
Desember 2019 kami datang lagi ke sekolah MAN 1.Sampai di kantor sekolah juga
kami bertemu lagi dengan humas sekolah. Katanya kepala sekolah lagi rapat. Kami
pun bertanya maaf rapat apa, rapat dengan siapa jawabnya rapat dengan kami
sinilah. Kamipun izin tolong sampaikan bahwa kami mau bertemu untuk buat berita
berimbang. Akhirnya kami diizinkan masuk ke ruang kepala
sekolah. Di ruang kepala sekolah ada beberapa orang yang kami lihat di luar
pada waktu kami sampai di sekolah.
Awak media wawancara terkait adanya
SPP, apa benar ada SPP di sekolah yang bapak pimpin, Baher menjawab tidak ada
SPP, yang ada apa pak, jawabnya' yang
ada Iuran Sekolah, dari tahun berapa
iuran diadakan, jawabnya dari tahun
2018, jadi sudah 2 tahun pak jawabnya baru satu tahun, ini hasil dari rapat kesepakatan wali murid
dan komite sejak tahun 2018, kami pihak sekolah tidak ikut campur dalam urusan
tersebut
Kegunaan iuran untuk apa pak, jawabnya
untuk bayar gaji Guru Honorer, apa benar siswa yang belum melunasi iuran SPP
Rp.100.00 tidak bisa ikut dalam ulangan , jawabnya tidak benar melainkan proses
ulangan masih tetap dilaksanakan namun tetap harus membayar iuran tersebut
sesuai dengan kesepakatan hasil rapat komite dan wali murid. Namun hal ini
dapat kita lihat juga dari kondisi ekonomi keluarga siswa tersebut, kami akan
memanggil wali murid siswa yang masih belum membayar iuran apa sebabnya, jika
sudah bayar dan oleh anaknya uang tersebut belum dibayarkan ke pihak sekolah
maka perlu dipertanyakan kepada siswa kemana uang tersebut, jika memang uang
itu disalah guna oleh siswa maka kami pihak sekolah akan memanggil siswa
tersebut dan akan dibina pendidikan moral dan kejujuran. apabila memang
keluarga siswa kurang mampu akan diberikan solusi dari pihak sekolah dan komite
asal ada komitmen kapan akan menyelesaikan kewajiban terhadap sekolahan. Apa
benar ada siswa saat ulangan dikeluarkan dari ruangan oleh salah satu oknum
guru dikarenakan belum mendapatkan nomor ulangan, jawabnya tidak benar dan saya
tidak tahu hal itu jika memang ada perlakuan guru bersikap seperti itu maka
guru tersebut akan mendapatkan sanksi berat bila perlu kita pecat. dikarenakan
mencemarkan nama baik sekolah.
Apa ada rapat komite terkait iuran
bulanan sekolah jawabnya seluruh undangan rapat kepada wali murid telah
disampaikan berkenaan dengan hadir dan tidak hadirnya wali murid itu tidak
masalah yang terpenting mencapai 50℅ kehadiran wali murid sudah korup ujar
kepala sekolah ( BAS/RAHIM)***
0 Comments