PemkabOKU Selatan

PemkabOKU Selatan
Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Dinanti Rakyat, Pasar Tani Distanhorti Jabar Tetap Eksis Pakai Anggaran Mandiri, Katanya Penunjang Ketahanan Pangan Nasional

Kota Bandung, LHI -  Kali ke-14 Distanhorti Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Pasar Tani. Ironisnya ditengah sedang digenjotnya ketersediaan pangan secara nasional yang merupakan program nasional akan tetapi terimbas efisiensi alokasi anggaran.


Pasar Tani yang semula lebih banyak digelar di sport Jabar Arcamanik kini dilaksanakan (4/7/2025) di pelataran Parkir Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa barat Jalan Surapati nomor 71 Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung. 


Diungkapkan Cepi Nurwansalim selaku Analis Pasar Hasil Pertanian Distanhorti Jabar, apabila Pasar Tani terus digelar di sport Jabar Arcamanik maka biaya yang dikeluarkan cukup besar baik yang harus disediakan secara teknis oleh Distanhorti Jabar maupun para pengisi stand Pasar Tani. Selain itu kini kegiatan serupa dilaksanakan pula di masing - masing Kota -Kabupaten se-Jawa barat.


Hj. Titi Rumsiti, S.Kom.I selaku koordinator Pasar Tani Jabar menerangkan bahwa kegiatan untuk saat ini lebih didominasi dari perwakilan Kota/Kabupaten terdekat diantaranya Kabupaten Bandung, Garut, Sumedang, Indramayu, Kota Bandung, Cimahi, dan sekitarnya. 


"Untuk menyemarakan Pasar Tani yang kami gelar sebulan sekali, kami juga mengikut sertakan para UMKM menjajakan produk hasil olahan makanan dan minuman, Alhamdulillah dengan intensnya Pasar Tani digelar selain harganya lebih murah dan mereka banyak yang mendapat pesanan hasil pertaniannya baik lintas Kota/Kabupaten, Provinsi dan ada yang hingga ekspor," tutur Hj. Titi.


Hal senada disampaikan oleh Cecep yang kerap membantu para petani dari berbagai perwakilan Kota-Kabupaten dalam hal pendampingan dan jaringan komunikasi pemasaran baik hasil tani maupun produk dari hasil tani yang telah di olah.


Kabar baiknya dengan rutin digelarnya pasar tani mendapat respon antusias yang cukup besar dari konsumen yang datang langsung ke lokasi Pasar Tani. 


"Banyak masyarakat yang menanyakan kepada kami, kapan lagi pak Pasar Tani diadakan. Ini menandakan masyarakat sangat berharap lebih sering Pasar Tani digelar dan memang harganya lebih murah dari harga dipasaran. Akan tetapi kami secara teknis tentu sangat membutuhkan anggaran yang mumpuni. Selama ini kami melaksanakan pasar Tani ini lebih kepada kemandirian padahal dari sisi perangkat peralatan seperti tenda kita masih sangat membutuhkan tapi dinas kami terdampak efisiensi anggaran. Semoga ke depan ada stimulus alokasi anggaran kepada kami yang memadai agar Pasar Tani ini dapat mendorong kesuksesan program nasional yaitu Ketahanan Pangan Nasional," papar Cepi. 


Koordinator kegiatan Pasar Tani Hj. Siti menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sudah di galakan sejak tahun 2008. 


"Sejak 2008 pasar tani Jawa barat selalu eksis dari dulu sebulan sekali di Gedung Sate. Kalau sekarang di sini di halaman Distanhorti Jabar dan di Dispora. Kita juga suka ikut sampai tingkat Nasional, jadi setiap Kabupaten dan Kota juga ada pasar tani," ujar Hj. Titi Rumsiti.


Peserta pasar tani banyak di ikuti oleh kelompok tani, Gapoktan, dan UMKM. Manfaat dari gelaran Pasar Tani dimana masyarakat bisa mendapatkan harga lebih murah karena yang berjualan di stand-stand adalah langsung para petaninya.


"Di pasar tani ini yang utamanya komoditinya hasil pertaniannya adalah fresh (segar) dan organik. Jadi hasil pertanian yang dijual hari adalah hasil panen kemarin," papar Hj. Titi.


Banyak manfaat lain dari gelaran Pasar Tani semakin terbukanya pemasaran dan para petani bisa langsung menjadi supplier baik ke Bandung sendiri, Tangerang, Jakarta, Cikarang dan lainnya. 


Kemudian Hj. Titi menerangkan bahwa kegiatan Pasar Tani dilaksanakan mulai Jam 06.00 WIB hingga 14.00 WIB. 


"Alhamdulilah kita dengan diadakannya pasar tani dapat membantu para petani, kelompok tani dan UMKM. Pasar Tani ini saya berharap Takan pernah terputus yah. Jadi kita mandiri sekarang, Distan Jabar itu adalah pembina bagi kita dan kita dituntut untuk mampu belajar mandiri juga. Jika bergantung ke Dinas untuk saat ini kan terbentur karena anggaran yang tersedia," imbuhnya.


Gayung bersambut di ungkapkan Ayi Sumarna, SP., selaku Ketua Gapoktan Sri Makmur dari Kabupaten Indramayu. Dirinya bersama kelompoknya kerap mengikuti Pasar Tani Jabar. Dirinya mengharapkan semakin terciptanya sinergitas kolaborasi dari semua pihak yah terkait. 


"Nah fasilitas yang dibutuhkan oleh para Petani seyogyanya terpenuhi karena ini untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian suatu daerah dalam hal ketahanan pangan yang didalamnya ada para petani dan UMKM. Makanya peran Pemerintah harus lebih kuat jangan terimbas efisiensi anggaran," harap Ayi Sumarna yang akrab disapa Kang Marna.


Ayi Sumarna sekaligus sebagai Ketua AP30 Jabar mengharapkan pemerintah lebih gencar dalam publikasi dimedia sehingga kegiatan Pasar Tani ini dapat semakin tersosialisasikan dan masyarakat semakin ramai datang berbelanja lebih hemat. 


Ia menyoroti dari sisi tempat pelaksanaan Pasar Tani harus lebih strategis dan banyak dikenal oleh masyarakat. 


"Coba dong fasilitas seperti tenda dibuat lebih nyaman, aman, unik sehingga masyarakat dan para pedagang hasil tani bisa merasa nyaman. Harus memiliki kesan sebagai tempat pariwisata juga, kan ini mengangkat budaya lokal semisal ada ciri khas keunikan tersendiri setiap digelarnya pasar tani ini," harapnya.


Ayi Sumarna menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank Indonesia bahwasannya Gapoktan Sri Makmur Indramayu merupakan binaan BI 3 Cirebon. Ia mengakui mendapat bantuan berupa tranportasi yang dirasakannya sangat bermanfaat untuk menunjang kelancaran pendistribusian hasil pertaniannya. 


"Dengan adanya bantuan transportasi dari Bank Indonesia dapat menekan harga jual menjadi lebih murah dan lebih terjangkau oleh lapisan masyarakat. Hal ini menjadi keuntungan untuk kedua belah pihak bagi petani dan pembeli/ masyarakat.  Hasil tani kami terfokus kepada beras semuanya organik bebas kimia dengan harga mulai Rp. 13 ribu s.d 20 ribu per kilonya," kata Ayi Sumarna.


Ia mengakui dukungan dari Bupati Indramayu Lucky Hakim telah terjalin komunikasi yang baik baik sejak sebelum menjadi Bupati.


"Terima kasih untuk Bapak Bupati Indramayu telah mendukung dan membantu baik berupa peralatan penunjang pertanian dan program - program yang kini sedang akan dijalankan," pungkas Ayi Sumarna. (Eky AS Jabar)

Post a Comment

0 Comments