PemkabOKU Selatan

PemkabOKU Selatan
Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Ketua BKPRMI Jabar Oleh Soleh Dukung KDM Jam Tidur Dan Barak Tapi Harus Ada Jam Tidur Siang, Erwin Bantu Biaya Anak Sekolah Setahun

Kota Bandung, LHI,- Ketua DPW BKPRMI Jawa Barat H. Oleh Soleh, SH. mendukung Gubernur Jabar KDM memberlakukan jam tidur 21.00 WIB bagi para pelajar di seluruh jawa barat harus sudah berada dirumah masing - masing. Dampaknya selaras dengan anjuran agama Islam, agar terbangun pada subuh sehingga produktif selain melakukan ibadah sholat subuh akan lebih produktif, sehat baik secara mentalitas maupun fisik kekebalan daya tahan tubuh. 


Sabtu (14/6) H. Oleh Soleh selepas menghadiri kegiatan haflah Musyahadah LPPTKA KBPRMI Kota Bandung bertempat di Aula Masjid Al Ukhuwah Jalan Wastukencana Nomor 27 Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung yang dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bandung Dr. H. Erwin, SE, M.Pd. yang kerap bersedekah menyisihkan 30% dari SHU bisnisnya. Kang Erwin memberikan bantuan biaya sekolah bagi beberapa anak yang tidak mampu selama setahun serta bersedekah kepada anak pelajar TK yatim - piatu hingga orang tuanya. Ini menjadi motifasi positif kepada para konglomerat dan para pengusaha khususnya di Kota Bandung agar dapat mengikuti kebaikan serupa dirinya yang senantiasa pula menekankan dan mengingatkan untuk berfigur hanya kepada Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wasallam. 


"Oleh Soleh mendukung anjuran Gubernur Jabar KDM terkait jam tidur pelajar tetapi harus di imbangi adanya jam tidur siang bagi pelajar minimal 1 jam dan harus ada klasifikasi jam tidur tingkat SD, SMP dan SMA. Ini bagus karena sesuai agama Islam harus produktif bangun sejak waktu subuh," ujar H. Oleh Soleh.


Ketua DPW Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Jawa Barat, H. Oleh Soleh sekaligus anggota DPR RI komisi I dari fraksi PKB menyoroti terkait  kebijakan Gubernur Jabar KDM bagi kenakalan remaja diberikan bimbingan di Barak. Ia menegaskan secara inti program tersebut baik dan berdampak positif akan tetapi memiliki konsekuensi terhadap ketimpangan anggaran. 


"Jangan sampai anggaran para guru disekolah itu lebih kecil ini malah menjadi ketimpangan, saya dengar pada tahap awal kemarin di barak menghabiskan dana sekitar Rp 3,2 miliar. Penduduk Jawa barat ini kan banyak. Saran saya adalah dirubah, jangan terkesan ada alumni barak tetapi di masa efisiensi anggaran ini lebih baik pihak TNI yang datang ke sekolah - sekolah bisa memberikan edukasi pada pelajaran wawasan kebangsaan atau pendidikan kepribadian. Lebih khusus dimasukan kepada program ekstra kurikuler dan itu akan lebih fokus dan hemat secara anggaranya," paparnya. 


Dirinya sangat mendukung pembentukan pendidikan karakter TNI masuk sekolah selain efektif akan dapat lebih merata di seluruh sekolah Jawa barat serta hematnya penggunaan anggaran biaya yang bersumber dari APBD Provinsi Jabar. Sehingga selebihnya Anggara tersebut dapat dimanfaatkan ke berbagai kebutuhan yang vital lainnya salah satunya untuk mendongkrak potensi bakat para pelajar dan para pemuda di Jawabarat agar dapat bersaing dan berkemajuan dan berpenghasilan sebagai instrumen daya ungkit disektor perekonomian. 


Diakuinya di era digital ini, para pelajar bahkan SD lebih banyak menonton konten - konten yang tidak baik. Menurutnya sangat perlu peralihan kepada para pelajar dan pemuda untuk tidak berlama - lama menggunakan media sosial. 


"Anak pelajar dari usia dini hingga remaja memang masa - masanya asik dengan gadget/ HP. Sekali lagi saya sangat mendukung anjuran Pa Gubernur Jabar KDM agar anak - anak tidak lagi memakai HP dalam belajar di sekolah karena ini jelas positif, anak - anak akan lebih banyak menjalin interaksi komunikasi dengan teman dan gurunya sehingga terjalin ikatan emosional yang lebih fokus dalam penerapan tiap  mata pelajarannya," imbuhnya. 


Ketua DPW BKPRMI Jabar H. Oleh Soleh didampingi Sekjenya H. Saefullah dan jajaran pengurusnya menegaskan bahwa BKPRMI Jabar beristiqomah menjadi mitra strategis bagi pemerintahan dalam hal memberikan nilai manfaat secara luas kepada agama, nusa dan bangsa.


"Mau ada atau tidaknya anggaran bantuan khususnya dari Pemerintahan dan orang tua, bagi BKPRMI, kami terus Istiqomah berbuat yang terbaik untuk Agama, Negara dan Bangsa Indonesia tercinta untuk menghadapi segala tantangan pengaruh medsos yang kebanyakan tidak baik, judol, pinjol, bahkan ada anak pelajar yang sampai menyakiti diri akibat masalah percintaan dan pengaruh perceraian orang tuanya. BKPRMI akan terus berkolaborasi dengan para ustadz, ulama dan seyogyanya elemen pemerintahan pro aktif bersinergi memberikan edukasi dan arah solusi sebagai jawaban dari tantangan di era digitalisasi agar para pelajar, pemudi- pemudi di Jawabarat menjadi Generasi yang memilki pondasi keimanan dan akhlak yang baik menjadi generasi penerus yang handal," pungkasnya. (Eky AS)

Post a Comment

0 Comments