PemkabOKU Selatan

PemkabOKU Selatan
Idhul Adha 1445 H

Inilah Profil Raden Uyut Sany, Sesepuh Padepokan Padjadjaran Pusat

 


Drs. H. Rd. Sany Wijaya Nata Kusumah, S.H adalah nama sosok tokoh masyarakat sekaligus tokoh seni budaya Sunda yang sudah tidak  asing lagi. Bahkan, pria ramah nan santun yang kini berusia 93 tahun ini banyak mendapat anugerah penghargaan, dan puncaknya sebagai tokoh dan penggiat Budaya yang mendapatkan anugrah dari  Presiden RI ke VII Ir. H. Joko Widodo menerima SATYA LANCANA KEBUDAYAAN tahun 2021

            Walaupun kini menginjak usia 93 tahun dan tetap enerjik, Uyut Sani panggilan akrab mengaku bersyukur, kalau dirinya masih bisa berperan aktif / mengabdikan dirinya dalam upaya turut melestarikan dan mengembangkan seni budaya Nusantara, khususnya seni budaya Sunda.

            “Alhamdulillah, di usia senja ini saya masih diberikan kondisi kesehatan yang paripurna, sehingga masih punya kesempatan mengabdikan diri untuk kelestarian seni budaya Nusantara. Selama ini, saya selalu berharap bahwa seni budaya Nusantara agar tetap dilestarikan oleh masyarakat, karena  berdampak positif guna mempererat silaturahmi untuk persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”ungkap  Guru Besar Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran dan Ketua IPSI Kabupaten Tasikmalaya.

            Sebagai bukti kecintaan  terhadap  seni budaya dan turut melestarikannya, dengan mendirikan Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran  yang kini berusia 53 tahun, yang beralamat di Kampung Adawrna Desa Sirnajaya Kec. Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya. Padepokan Padjadjaran merupakan kebanggaan masyarakat Tasikmalaya disamping sebagai asset masyarakat, juga dilengkapi dengan berbagai macam prestasi yang diraih melalui padepokan ini


            Raden Uyut Sani Wijaya Kusumah mengatakan dalam bahasa Sunda “Gumelar Pencak Silat Padjadjaran ka alam af’an napak tina jalan kaprihatinan, gonjang-ganjing sim kuring tafakur ka yang agung mujat medi ka gusti nu maha suci nu antukna alhamdulillah kiwari Padjadjaran masih teguh, panceg lan pageuh mulasara seni budaya Sunda kalih pengkuh keur ngaronjatkeun kautamian falsafah Sunda anu pinuh pitutur lebar wawanen jero pangeusi keur ngaweujeugan kasampurnaan hirup lan hirupna patada kaula di alam dunya. Milangkala Padepokan Padjadjaran ka 53 tahun 2023 mugia dijurung ku pangagung, dironjatkeun ku balarea, di papag ku jembarna manah ngawujudkeun ciciren patekadan sukmana para santri, para catrik lan pangurus Padepokan Padjadjaran merangan mangrupa-rupa pateka nu rek ngaruksak kana papagon agama Islam kalih nagara lan pitutur falsafah kamulyaan Ki Sunda”paparnya.

“Simkuring umajak kasadaya masarakat, hayu urang nyukcruk galur kasundaan, malikeun jati diri sunda anu pinuh ku kaweruh, beunghar kupakaya, luhung ku elmu, hiji wujud bukti ayeuna urang bisa kieu margina hiji motivasi anu kusimkuring diyakini kebenaran ajaran anu parantos dikembangkeun ku sesepuh urang kapungkur dugi kaayeuna”.ujarnya

            Nama Padjadjaran sendiri, menurut Uyut Sani, merupakan salah satu kerajaan di Tatar Sunda dengan rajanya yang paling terkenal Prabu Siliwangi pada tahun 1357 ketika terjadi perang bubat, dan perang bubat sendiri terjadi pada hari selasa wage jam 10 pagi tahun 1357. Awalnya kerajaan padjadjaran ini dari Salaka Nagara, salaka nagara runtuh munculah Tarumanagara dan Tarumanagara menjadi 2 bagian yaitu Kerajaan Sunda, ada Sunda Kecil dimulai dari Bali, Jawa sampai Lampung dan Sunda Besar diluar itu kecuali Maluku dan Irian Jaya serta Kerajaan Galuh, Kerajaan Galuh akhirnya bersatu lagi menjadi Kerajaan Padjadjaran. Mudah-mudahan para pendekar Padjadjaran menjadi kebanggaan masyarakat Sunda sebagaimana disampaikan dalam Tri Tangtu amanat Galunggung “Dia bisa berwibawa seperti raja, dia bisa berkehendak seperti rama dan bisa ikhlas seperti resi”.

            Dalam rangka memeriahkan puncak peringatan Hari Jadi Ke-53 Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran Pusat dan Tasyakur Milangkala Ke- 93 Raden Uyut Sani akan diselenggarakan pada hari Senin 30 Januari 2023 pukul 09.00 WIB di Padepokan Padjadjaran Pusat, yang akan menampilkan karnaval atau Kirab Budaya dan gelar seni budaya. Pada acara tersebut akan dihadiri Bupati Tasikmalaya, Lembaga Komunikasi Pemangku Adat Seleuruh Indonesia (LK-PASI), Satmilpres Republik Indonesia, Kemendikbudristekdikti Republik Indonesia.,Prof.DR.KH.Abdul Syakur Yasin,MA, mantan Kasum TNI Marsekal Madya TNI (Purn) H.Dede Rusamsi,SE,MM, mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN, Drs. Hengky Luntungan, Bunda Ully Sigar Rusady, Bunda Sonia, para tokoh seni budaya dan sesepuh padepokan di Jawa Barat terutama yang ada di wilayah Priangan Timur. (REDI MULYADI)****

PROFILE

Rd. H. Sany Wijaya Nata Kusumah, Drs.,SH. Nama kecil Uyut Sany adalah Tokoh dan penggiat Budaya yang mendapatkan anugrah dari  Presiden RI ke VII Ir. H. Joko Widodo menerima SATYA LANCANA KEBUDAYAAN tahun 2021

JABATAN

1. GURU BESAR & KETUA UMUM PADEPOKAN PESANTREN

PERGURUAN PENCAK SILAT PADJADJARAN PUSAT

2. KETUA UMUM IPSI KABUPATEN TASIKMALAYA

3. PEMBINA DAN PENASEHAT LEMBAGA KOMUNIKASI PEMANGKU

ADAT SELURUH. (LK-PASI)

4. KOMISARIS PT. PRAWASTA SUGIH JAYA

5. PEMBINA BARISAN ADAT NUSANTARA (BARANUSA)

PADJADJARAN

6. PENASEHAT PJBN PUSAT (PAGURON JALAK BANTEN

NUSANTARA)

7. DAN BEBERAPA JABATAN DI LEMBAGA LAINNYA

ANUGRAH DAN KEHORMATAN

1. PENERIMA SATYA LANCANA KEBUDAYAAN DARI PRESIDEN RI

2021

2. PENERIMA LANCANA EMAS GARUDA PESAT DARI

KEMENDIKBUDRISTEKDIKTI

3. PENERIMA PIAGAM PERDAMAIAN BUDAYA DUNIA

4. PENERIMA LENCANA DARMA BAKTI YUDA DARI PANGLIMA TNI

5. PENERIMA HONORIST CHAUSA (HC) DARI KAPOLRI

PERKEMBANGAN ORGANISASI

1. Membuka Cabang Padepokan Perguruan Pencak Silat

Padjadjaran di beberapa Provinsi dan kabupaten di Indonesia

2. Membuka Cabang Luar Negeri di Negara Singapura,

Malaysia, Brunaidarusalam dan beberapa Negara Eropa

 

Post a Comment

0 Comments