Pada Rakerda HKTI Jabar dihadiri oleh pengurus lengkap DPD Jawa Barat yang terdiri dari pengurus, dewan penasehat dan dewan pakar juga dihadiri beberapa DPC HKTI Kabupaten di Jawa barat.
Dari 19 bidang yang ada, bidang pupuk merencanakan program pengembangan sistem distribusi pupuk yang efektif.
Sebagaimana diketahui bahwa tahun 2025 ini, pemerintah merubah sistem distribusi pupuk dengan melakukan distribusi langsung ke petani. Hal itu tertuang dalam perpres tahun 2025.
Perubahan ini harapannya bisa memotong rantai distribusi pupuk yang dinilai panjang oleh pemerintah.
Namun karena sistem ini belum diujicobakan, dan baru diundangkan dikhawatirkan bisa menganggu distribusi pupuk di musim ketika petani sedang membutuhkan pupuk.
Ketua DPD HKTI Jawa Barat Dyan Sugiarto meminta kepada para pihak yang terlibat agar proses pendistribusian pupuk subsidi pola baru ini lebih efektif dan efisien. Kita khawatir dengan pola baru distribusi pupuk subsidi langsung ke Gapoktan. Karena Gapoktan kalau diangkat sebagai penyalur pupuk, saat ini, baik secara kelembagaan atau permodalannya belum siap.
Sementara itu, disampaikan secara terpisah, wakil Ketua Bidang Pupuk Dan Agroforesty. Ir H Ginanjar Drajad menyampaikan bahwa HKTI Jabar dalam waktu dekat akan mengundang beberapa pihak terkait salur subsidi pola baru. Bagaimana pun, petani pembeli pupuk adalah pihak sangat penting dalam HKTI. HKTI berkepentingan dengan penyaluran pupuk. Jangan sampai pola baru ini menjadi masalah. (Eky AS)
0 Comments