Pangandaran LHI
Sekretariat Bersama Relawan Anies Rasyid Baswedan Kabupaten Pangandaran (Sekber ARB Pangandaran) resmi menyatakan dukungannya kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, Ujang Endin Indrawan dan Dadang Solihat, dalam acara dialog publik yang diselenggarakan pada Jumat (15/11/2024). Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh perwakilan dari 13 simpul relawan Anies Baswedan serta delegasi dari 93 desa se-Kabupaten Pangandaran.
Dialog publik yang dihadiri langsung oleh Ujang Endin Indrawan sebagai calon bupati ini menghasilkan kesepakatan penting berupa kontrak politik antara Sekber ARB Pangandaran dan pasangan calon nomor urut 2.
"Kontrak ini ditandatangani oleh Ujang Endin Indrawan sebagai calon bupati dan Bumantoro Adjie, ST (akrab disapa Pak Toro), selaku Sekretaris Jenderal Sekber ARB Pangandaran.
Dalam sambutannya, Pak Toro menegaskan bahwa kontrak politik ini adalah bukti nyata dari komitmen relawan Anies di Pangandaran untuk mendorong perubahan yang bermakna.“Kontrak politik ini menegaskan bahwa dukungan kami bukan sekadar formalitas, melainkan lahir dari keyakinan bahwa Pangandaran harus bangkit dari keterpurukan.
"Kami mengedepankan nilai-nilai perubahan yang mendasar, seperti tata kelola pemerintahan yang bersih, pengelolaan anggaran yang baik, serta pembangunan ekonomi yang tidak membebani masyarakat,” ungkapnya.
Toro menambahkan, Beberapa poin kesepakatan dalam kontrak politik tersebut mencakup Pemetaan ulang prioritas pembangunan daerah, pengelolaan anggaran daerah yang transparan dan efisien, pemberantasan korupsi dan pengawasan ketat terhadap proyek-proyek fiktif, pengembangan kawasan wisata dan ekonomi tanpa beban berlebihan kepada masyarakat, kesejahteraan serta kepastian kerja bagi tenaga honorer dan aparat desa, pemerintahan yang berpihak pada pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat, dukungan terhadap pemerintahan yang terbuka dan partisipatif.
Toro juga menyoroti bahwa Sekber ARB selama ini menolak solusi pengajuan utang untuk mengatasi defisit anggaran daerah.
"Pengajuan utang hanya akan menjadi beban jangka panjang bagi masyarakat Pangandaran. Solusi atas defisit harus berakar pada tata kelola yang baik, bukan menambah beban fiskal yang membahayakan masa depan daerah," tambahnya.
Dukungan ini, menurut Toro, adalah upaya kolektif untuk memastikan bahwa Pangandaran ke depan tidak hanya bangkit dari defisit anggaran dan tata kelola yang buruk, tetapi juga berkembang menjadi daerah yang maju, mandiri, dan merata.
“Ini bukan hanya soal memenangkan pasangan calon, tetapi memastikan perubahan nyata untuk Pangandaran yang lebih baik,” pungkasnya.
Sementara, Direktur Eksekutif Sarasa Institute, Tedi Yusnanda N, yang didaulat menjadi moderator dalam acara tersebut, turut memberikan pandangannya.
Tedi menjelaskan bahwa dialog publik seperti ini adalah bagian penting dari mata rantai demokrasi yang selama ini terputus. “Adanya kontrak politik antara perwakilan masyarakat dengan calon pemimpin adalah langkah maju dalam demokrasi kita. Ini bukan hanya bentuk dukungan, tetapi juga alat untuk mengawasi dan menagih aspirasi masyarakat kepada pemimpinnya.
"Calon pemimpin yang bersedia menandatangani kontrak politik menunjukkan kenegarawanan dan pemahaman mendalam akan komitmen mereka terhadap rakyat,” ujar Tedi.
Tagline Hudang untuk Perubahan menjadi inti dari kontrak politik ini, sekaligus tolok ukur kemajuan Pangandaran di masa depan.
Tedi menyampaikan, dengan kontrak politik yang telah disepakati, Sekber ARB Pangandaran berkomitmen penuh untuk memenangkan pasangan Ujang Endin dan Dadang Solihat dalam Pilkada Pangandaran 2024, serta mengawal implementasi agenda perubahan tersebut. (AS)**
0 Comments