Pangandaran LHI
Dr H Erwin Muchamad tamrin, Selaku tokoh masyarakat asal Kecamatan Padaherang menyoroti beberapa poin penting pada debat publik calon Bupati dan wakil Bupati Pangandaran yang dilaksanakan di Hotel Pantai indah timur pada Rabu (30/10/2024).
Ada satu hal yang menarik saya bahas, jelas Dr Erwin, yaitu persoalan rencana pinjam untuk menutupi hutang daerah.
Dr Erwin menyampaikan, dalam debat kandidat pertama ini intinya ada pertanyaan yang substansif yang sudah tersampaikan ke masing-masing calon dan ini yang pembeda dengan program program lainnya.
"Saya selaku masyarakat menyoroti terkait isu hutang itu sendiri, dan itu yang diharapkan, ternyata sudah cukup jelas bagi masyarakat bahwasanya pasangan 01 mengatakan bahwa mereka itu tidak mungkin menyelesaikan permasalah hutang tanpa harus meminjam lagi ke pihak kepolisian tiga, terangnya.
Dr Erwin menambahkan, berarti menunjukkan bahwa permasalahan hutang ini begitu dalam, namun saya menyayangkan ditengah permasalahan itu ada ketidak konsistennan pendapat bahwasanya akan meningkatkan beberapa insentif di beberapa bagian.
"Yang jelas hutang ini harus diselesaikan dengan cara meminjam menurut paslon 01, pada akhirnya juga akan menambah beban beban baru dan tidak efisien, terang Dr Erwin lagi.
Disampaikan Dr Erwin, pertanyaan yang lain juga, yang di sampaikan KPU hampir mirip dengan yang disampaikan ke paslon 02, dan sekenario 02 sendiri sudah jelas mereka mendeklarasikan diri bahwa persoalan hutang ini tidak akan diselesaikan dengan cara meminjam, karena pada prinsipnya pinjaman itu sendiri hanya akan menambah beban bunga kedepannya, paparnya.
Saya melihat tambah Dr Erwin, pihak Paslon 02 memiliki pemikiran bahwa menyelesaikan hutang ini bisa dilakukan dengan menggunakan APBD dan meminta bantuan ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Menurut saya tambah Dr Erwin lagi, melihat apa yang di sampaikan oleh Paslon 02 adalah hal yang sangat rasional, dibanding dengan cara meminjam hanya akan menambah beban bunga.
"Tambah lebih tidak rasional ketika beban hutang yang di bayar hasil minjam ke pihak ke tiga, terus meningkatkan beberapa insentif insentif lain yang dijanjikan.
"Pada intinya saya melihat ada ketidak konsistennan dalam penyelesaian hutang, dan ini sangat cukup jelas, saya sebagai bagian daripada masyarakat yang sempat mempertanyakan kemaren masuk dalam konteks portofolio, bagi kami sudah cukup jelas, persoalan itu sudah dijawab oleh kedua kandidat, dan keduanya memiliki skenario yang berbeda.
Dr Erwin menjelaskan, seperti kita dengar bersama, dimana paslon 01 akan melanjutkan hutang, portofolio itu akan dilanjutkan, sementara untuk pasangan 02 dengan tegas menjelaskan bahwa mereka tidak akan berhutang untuk membayar hutang, tapi mereka akan meminta bantuan pemerintahan provinsi dan pemerintahan pusat.
Dr Erwin berpikir resolusi politisi itu bisa saja dilakukan, kalau misalkan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi melihat subtansi permasalahan yang harus segera diselesaikan bukan hal yang tidak mustahil untuk bisa di tempuh, karena pemerintahan provinsi dan pemerintahan pusat pun turut bertanggung jawab terhadap keberlangsungan pemerintah daerah kabupaten, pungkasnya. (AS)**
0 Comments