PemkabOKU Selatan

PemkabOKU Selatan
Idhul Adha 1445 H

Jelang Pilkada Pangandaran, Hanya Sikap Tenang dan Diam Yang Ditunjukan Ketua DPC PKB



Pangandaran LHI

Sikap tenang dalam diam yang ditunjukan Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Pangandaran jelang Pemiah Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran menui pertanyakan dari sejumlah masyarakat.

Menurut informasi dari salah satu kader partai, sejak ditetapkan no urut calon Bupati dan wakil Bupati, hingga hari ini Ketua DPC PKB Otang Tarlian lebih banyak memilih diam di kantor DPC, sepertinya belum di beri tugas untuk gerak.

"Padahal jelas PKB kabupaten Pangandaran adalah salah satu partai yang mengusung  calon wakil bupati yang sudah di gadang gadang kan dengan pasangan H Ujang Endin Indrawan -H Dadang Solihat (HUDANG).

Saat di temui di kantornya, Ketua DPC PKB Otang Tarlian memilih diam dan tidak mau memberikan statement kepada Senin (30/2024).

Sementara menurut pengamat politik Sarasa Pangandaran Tedi Yusnanda N menyampaikan bahwa sikap diam Otang Tarlian bisa diartikan sebagai strategi politik yang disengaja, dalam konteks Pilkada, diam bukan berarti tanpa peran.

"Tedi menjelaskan bahwa ada kemungkinan Otang sedang menunggu momentum yang tepat untuk bertindak, terangnya .

"Politik tidak selalu soal bicara di depan publik, kadang-kadang, strategi yang paling efektif adalah menunggu saat yang tepat," ungkap Tedi.

Sikap tenang Otang ini juga bisa mencerminkan dinamika internal partai. PKB sebagai salah satu partai pengusung memiliki kepentingan yang besar dalam Pilkada ini, namun ada kemungkinan Otang sedang menunggu arahan atau instruksi dari pimpinan pusat."Dalam politik, langkah yang terlalu dini atau terburu-buru bisa berdampak negatif pada strategi jangka panjang. Oleh karena itu, bisa jadi PKB sedang merumuskan strategi yang lebih matang untuk memastikan kemenangan pasangan calon yang mereka dukung.

Tedi juga menambahkan bahwa sikap diam ini mungkin menandakan adanya friksi internal atau perdebatan mengenai arah dukungan PKB dalam Pilkada Pangandaran, terkadang, partai politik berada dalam dilema, apakah harus bergerak cepat atau menunggu saat yang tepat.

PKB Pangandaran, di bawah kepemimpinan Otang, mungkin sedang mencoba mencari keseimbangan antara kepentingan lokal dan nasional," lanjut Tedi.

Namun, Tedi Yusnanda N menilai bahwa sikap diam Otang mungkin menimbulkan kebingungan di antara kader dan pendukung partai.

Menurutnya, dalam situasi Pilkada yang kompetitif, kepemimpinan yang tegas dan jelas sangat dibutuhkan untuk menggerakkan mesin politik partai. "Diam terlalu lama bisa disalahartikan sebagai ketidakpedulian atau bahkan ketidakpastian dalam dukungan. PKB harus segera menunjukkan posisinya dengan lebih tegas, terutama di hadapan publik Pangandaran," ujar Tedi.

Meski begitu, keputusan Otang Tarlian untuk tidak memberikan pernyataan resmi kepada media mungkin juga merupakan upaya untuk menghindari kontroversi atau menjaga hubungan dengan partai-partai lain yang terlibat dalam koalisi. Dalam politik, menjaga harmoni koalisi sama pentingnya dengan meraih dukungan rakyat. Kini, yang menjadi pertanyaan adalah apakah sikap diam ini akan berubah menjadi strategi ofensif pada waktu yang tepat, atau justru melemahkan posisi PKB dalam Pilkada Pangandaran. (AS)**

 

Post a Comment

0 Comments