Meranti LHI
Pelindo Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti tidak mampu memfasilitasi jembatan jembatan bongkar muat barang kapal pedagang pedagang lintas batas maupun lintas pulau yang berjumlah puluhan yang selalu terkendala untuk beraktivitas.
Pelindo disini hanya meraup keuntungan saja sementara kabupaten kab Meranti dengan kebutuhan sangat banyak dilaut dan berkepentingan di pelabuhan 1 ini, pada umumnya kapal kapal para pedagang sudah rugi karena terkendalanya bongkar muatan. Sementara itu kapal kapal yang akan datang bongkar muatan di pelabuhan 1 akan menunggu kapal yang sudah datang dulu untuk bongkar muatan demikianlah seterusnya.
Pelindo hanya memfasilitasi timbunan timbunan pasir untuk meraup keuntungan di pelabuhan 1 masuk ke kas mana uang tersebut?… Pelindo tidak memperhatikan Kapal kapal pedagang lintas batas maupun lintas pulau. Salah satu kapal dagang milik BK sampai saat ini sudah terkendala bongkar muatan selama 3 hari. Kapal kapal lainpun akan bongkar muat di pelabuhan 1 sudah tentu bernasib sama dengan kapal BK.
“Pelindo kabupaten Kepulauan Meranti adalah Pelindo termiskin di Riau. Dengan ketidakmampuannya maka kedai kedai kopi dan ruko ruko dijadikan tempat bongkar muatan kapal. Adanya aktivitas bongkar muatan kapal di kedai kopi dan ruko ruko ini sudah tentu menyebabkan menjamurnya tempat bokar muatan di kedai kopi dan ruko ruko di Selatpanjang”
Dengan tidak adanya perhatian oleh perusahaan Pelindo untuk jembatan bongkar muatan di pelabuhan 1 oleh sebab itu ketua Ikatan pecinta kedaulatan Rakyat (IPKR) menghimbau pemerintah daerah agar tanggap dalam hal tersebut. (RAMLI ISHAK)
0 Comments