MESUJI - Masyarakat Desa Bangun Jaya mengeluhkan tata kelola program pemerintah yang diduga tidak dilaksanakan oleh pemerintah desanya dengan baik , pasal nya ada benerapa program pemerintah pusat melalui Dana Desa tidak jelas pelaksanaan, sehingga diperkirakan selain merugikan masyarakat juga merugikan keuangan Negara.
Seperti program pengembangan ekonomi warga yang di kelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Bangun Jaya Kecamatan Tanjung Raya 2017 mendapatkan peryertaan modal untuk pembelian mesin pengaduk semen (Molen) tapi selama ini tidak ada kejelasan uang sewa nya dan sisa dana tidak jelas kemana.
Ketua BUMDes Suroto saat di konfirmasi mengatakan, tidak lagi menjabat sebagai ketua karena sudah saya serahkan sama Kepala Desa bahkan sisa dana sudah saya serahkan ke dia (Kades red).
" Saya sudah mengundurkan diri dari kepengurusan BUMDes dan sisa dana lebih kurang Rp 16.000.000,00- juta sudah saya serahkan, jadi sekarang saya tidak tahu lagi," ungkap Suroto.
Sementara di program lain seperti Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT-DD) ada juga warga yang tidak memdapatkan hak nya padahal di dalam daftar penerima nama nya tercatat alias dapat.
Salah satu warga yang di hubungi melalui telpon selular (hp) jelas mengatakan bahwa dia tidak mendapatkan bantuan BLT tersebut bahkan tidak pernah."Ya mas saya ga pernah dapat bantuan dari desa padahal saya dengar nama saya tercatat sebagai penerima bantuan BLT.
Saya juga mendegar keluhan dari kawan bahwa dia juga tidak dapat, walaupun sangat berhak karna memang tergolong kurang mampu, katanya sambil beepesan agar namanya tidak ditulis.
Masih di Desa Bangun Jaya salah satu program di tahun 2023 dari dana DD yaitu pengerasan jalan berupa penaburan batu sabes di duga tidak sesuai spesifikasi (spek)
Hal ini di temukan saat wartawan beberapa media turun ke lokasi kegiatan, diantara kejanggalan tersebut di antara nya tidak di pasang plang kegiatan, sehingga masyarakat atau orang lain tidak tahu berapa anggaran dan volumenya. Selain itu penaburan batu sabes nya juga terlihat jangal karna di taburi tanah sehingga tampak tebal.
Sementara Kepala Desa Rudy (cuti) saat didatangi ke rumahnya tidak pernah bertemu dan di hubungi lewan teleon selular juga tidak bisa. Di tempat tepisah PLH Kades saat di konfirmasi terkait temuan ini menyarankqn menemui kepala desa," saran saya temui kades saja karna saya ga tahu semua nya masih dia yang mengurusnya," ungkapnya. (TIM)
0 Comments