Kecamatan Pulau Merbau Perlu Mendapat Perhatian Dari Pemerintah Kabupaten, Provinsi Riau, Dan Pemerintah Pusat Dari Segi Pembangunannya

Meranti LHI

Hasil pantauan LHI dilapangan di Kecamatan Pulau Merbau baru-baru ini perlu mendapat perhatian pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Pusat.

Pembangunannya sangat miskin seperti jembatan pelabuhan Desa Semukut yang patah jatuh kepantai. Jalan poros menuju kantor camat belum tersentuh pengerasan, jalan porosnya semakin rusak, lebih lagi jika hujan turun genangan air menutup permukaan jalan tersebut, sehingga sulit untuk dilalui masyarakat yang ingin berurusan di kantor camat termasuk juga para pegawai kantor camat serta pedagang-pedagang kecil yang membawa barang dagangannya untuk kebutuhan masyarakat.

Jalan poros tersebut sudah puluhan tahun belum mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten maupun dari provinsi dan pemerintah pusat.

Ketua Lembaga Ikatan Pecinta Kedaulatan Rakyat mengatakan kepada LHI di Meranti, “Jalan poros saja belum mendapat perhatian dari petinggi-petinggi daerah apalagi jalan antar desa ke desa yang rusaknya semakin parah yang lebih parah lagi adalah dibidang perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan seperti dugaan penyalahgunaan anggaran alias korupsi pengadaan bibit yaitu bibit kopi, bibit rumbia sagu, bibit salak madu. Ini semua lokasi penerima bibit tidak jelas, dimana lokasi penanaman bibit-bibit yang sudah dianggarkan utnuk kepentingan masyarakat yang diperoleh dari dana pusat maupun dana daerah tersebut, dimana hasil dari keberhasilan bibit tersebut ? pengguna anggaran harus bertanggung jawab demi kesejahteraan rakyat Meranti. Dalam laporan anggaran di gedung wakil rakyat ada milyaran rupiah kucuran dana di dinas perkebunan,” imbuh Ketua Lembaga Ikatan Pecinta Kedaulatan Rakyat.

Dengan adanya dugaan korupsi penyalahgunaan anggaran pada pengadaan bibit kopi penegak hukum harus bertindak tegas.

Di Kabupaten Kepulauan Meranti sangat memerlukan penegak hukum yang tegas supaya kedepan Meranti pembangunannya tepat sasaran tidak ada lagi pembangunan yang terbengkalai alias menjadi besi tua.

Pemilu 2024 sudah diambang pintu, masyarakat harus cerdas memilih wakil-wakil rakyat dan kepala daerah. (RAMLI ISHAK)