DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

50,13% Masyarakat Tidak Puas Kinerja Pemkot Banjar Visi Misi Agropolitan Tidak Tercapai 58,70%, Survei Pemimpin Banyak Nama Potensi Tidak Masuk. Ini Aneh

Banjar, LHI,- Siapa yang tidak kenal dengan sosok bernama Ir. Soedrajat Argadiredja di Kota Banjar, ia lebih akrab di sapa Kang Ajat Doglo. Dirinya adalah Sekjen Forum Peningkatan Status Kotif Banjar (FPSKB) tahun 2002 sekaligus pensiunan Aktivis dan politisi eks Partai Golkar dan eks Partai Gerindra. 


Meski dirinya kini telah pensiun dari kancah dunia perpolitikan namun kalau berbicara soal Banjar hari ini maka dirinya pantang surut untuk menyuarakan situasi dan kondisi Banjar apa adanya bukan ada apanya. 


Kang Ajat doglo kepada LHI memberikan tanggapan serius atas  ramainya hasil survei Wali/ Wakil Wali Kota Banjar untuk 2024 yang baru-baru ini dilaksanakan oleh STISIP BP pada tanggal 1 Maret 2023. 


Sebelum menanggapi hasil survei, ia menegaskan  persentase atas ketidakpuasan masyarakat Kota Banjar terhadap hasil kinerja Pemkot Banjar hingga saat ini. 

Menurut data ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Pemkot Banjar sebesar mencapai 50,13 persen dan yang merasa puas hanya sebesar 37,59 persen saja. Sisanya memilih tidak tahu sebanyak 12,28 persen. 


"Ya memang faktanya seperti itu. Masyarakat Banjar cerdas-cerdas kok dan sudah berani berkata jujur tentang kinerja Pemerintahannya. Saya aja sebagai bagian dari yang ikut membidani lahirnya Kota Banjar di 2003, secara umum merasa sangat-sangat tidak puas". Ujar Ajat Doglo sambil sesekali tersenyum senil.


Kang Ajat doglo juga memahami bahwa memang betul Pemkot bukan alat pemuas, akan tetapi person - person yang jadi pejabat yang memegang kekuasaanya itulah yang musti punya rasa tanggung jawab untuk bisa memahami dan memuaskan masyarakatnya yang sudah memilih dan memberikan amanah jabatan itu. 


Seorang Pemimpin yang terpilih bukan hanya mengurus rakyat yang memilihnya saja saat Pilkada. Tetapi seluruh masyarakat Banjar harus diurus dan ditingkatkan kemajuan kehidupannya.


"Bukan Banjar yang seperti ini yang kami inginkan dan kami sosialisasikan ke masyarakat disaat dulu Tahun 2002 ingin berpisah dari Kabupaten Ciamis". Tegasnya. 


Kang Ajat juga berpendapat bahwa kalaupun ada yang memilih puas atas kinerja Pemerintah Kota Banjar "Ya Kita harus paham dan patut dipertanyakan rasa puasnya itu! Tentunya mungkin dilihat dari kacamata kepentingan pribadi - pribadi saja dan keluarganya". Terangnya. 


Dirinya mengungkapkan atas realita terbuktinya adanya hadiah - hadiah penghargaan ini itu yang salah satunya tentang penghargaan keuangan WTP, Pemkot Banjar belasan kali mendapatkannya. 


"Penghargaan WTP selama ini selalu mereka banggakan. Ini tidak ada artinya Dimata kami sebagai masyarakat, toh ujung - ujungnya terbukti juga adanya korupsi besar - besaran di Kota Banjar." Ujarnya. 


Menarik ke hasil survei yang diselenggarakan oleh STISIP BP tentang Pemimpin Banjar 2024, tentu saja hal ini berbanding terbalik dengan situasi dan kondisi masyarakat Banjar yang sebenarnya. Kenapa aneh? Karena barometernya tidak selaras dengan hasil kinerjanya, akan tetapi itu hanya sebatas survei kemarin, tentu saja pergerakan politik akan berubah esok hari. Sangat mungkin ada nama-nama baru yang muncul di survei lainnya.


Masyarakat merasa tidak puas sebesar 50,13 persen atas kinerja Pemkot Banjar yang berarti Wali Kota dan Wakilnya tidak sukses dalam memimpin roda Pemerintah Kota Banjar adapu tingkat kepuasan masyarakat Banjar hanya 37,59 persen. 

Menilik nama - nama pada hasil survei STISIP BP hanya ada 4 nama digrafiknya selebihnya ada perolehan tidak logis dibawahnya ada 3 nama yang masing-masing hanya mendapat 0,25 persen saja dari 399 responden, bagaimana cara menghitungnya? Sedangkan yang memilih tidak tahu sebesar 27,81 persen. Masih banyak nama yang tidak masuk ke dalam survei tersebur, padahal disinyalir nama-nama populer lainnya yang berpotensi menjadi Wali dan Wakil Wali Kota Banjar itu masih banyak. Hal ini di mungkinkan kurangnya koresponden yang di survei dan atau karena hal lainnya dalam tanda petik. 


Sementara itu visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar tidak tercapai sebesar 58,70 persen. Adapun yang tercapai hanya 15,22 persen yang bisa di realisasikan selebihnya tidak tepat sasaran dan masyarakat Banjar tidak tahu sebesar 26,08 persen.


Kinerja Pemkot Banjar bisa disimpulkan jeblok dari hasil survei pencapaian kinerjanya. 

Inilah pencapaian visi misi Kota Banjar mengenai Agropolitan.


Artinya Wali Kota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih dan Wakil Wali Kota Banjar H. Nana Suryana masih memiliki sisa jabatan hingga Desember 2023. Apakah hal ini dapat terkejar merealisasikan visi misinya, disinyalir dengan waktu sisa kurang lebih 8 bulan lagi hal ini akan mustahil terealisasi. Belum lagi Kota Banjar yang minim sekali lapangan pekerjaan semakin jauh untuk meningkatkan daya beli masyarakatnya. Di tambah lagi untuk UMR Kota Banjar sampai dengan saat ini masih tetap terendah se-Provinsi Jawa Barat. (Q)

Post a Comment

0 Comments