DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

Abah Anton Charliyan Pada Acara Milad Paguron Tapak Munding Raksa Berpesan Agar Menjaga Seni Budaya Sunda


KAB.TASIKMALAYA
---Pada hari Sabtu 31 Desember 2022, mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN menghadiri acara Milangkala Paguron Tapak Munding Raksa dan Mapag Tahun 2023 yang diselenggarakan Paguyuban Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya (PKKT) bertempat di RA Al Falah Kampung Panyandungan Cigalontang Gunung. Juga penyerahan SK Pengangkatan Pengurus Kantor Cabang  Yayasan Berkah Lintas Pena Kabupaten Tasikmalaya.

Pada acara bertajuk “Ngaliwet Saamparan” Milangkala Paguron Tapak Munding Raksa dan Pagelaran Seni Budaya dihadiri Direktur Utama PT LINTAS PENA MEDIA Redi Mulyadi, Ketua Umum Yayasan Berkah Lintas Pena Ade Bachtiar Alief didampingi Ketua Harian Lukman Nugraha,SP dan sekretaris umum Irenia Sakinah, Kepala Desa Cigalontang, para sesepuh paguron pencak silat beserta murid, babinsa, tokoh masyarakat, dan warga masyarakat lainnya

            Dalam kata sambutannya, Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan memaparkan perkembangan seni budaya Sunda.“Alhamdulillah, saya bisa menghadiri acara hari jadi Paguron Tapak Munding Raksa dan bisa berkumpul dengan sejumlah paguron pencak silat  yang tergabung dalam wadah Paguyuban Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya (PKKT) dan Yayasan Berkah Lintas Pena. Bahkan saya merasa bangga bisa menyaksikan   penampilan kesenian tradisional khas tatar Sunda yakni pencak silat.,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Abah  Anton   menyampaikan  bahwa orang Sunda  agar memajukan kebudayaan Sunda di Jawa Barat, khususnya yang ada di Tasikmalaya termasuk seni pencak silat.  Jadi meski “urang Sunda” boleh berfikir global, boleh berwawasan nasional, tapi berperilaku harus tetap lokal; nyunda.”Siapa lagi yang mau memajukan budaya lokal di Jawa Barat, kalau bukan ‘urang’ Sunda, sendiri” ujarnya.

Mantan Kadiv Humas Polri ini menambahkan, bahwa  menjaga kebudayaan Sunda merupakan hal yang sudah diamanahkan oleh para leluhur. “Pesan leluhur, dalam amanat Galunggung disebutkan, Jaga Kabuyutan dan tanah air,”  ujarnya.

Abah Anton   menyampaikan bahwa sudah saatnya padepokan padepokan atau perguruan-perguruan pencak silat maupun berbagai seni budaya khas Sunda  yang tersebar di Jawa Barat  itu bersatu, terutama yang ada di Tasikmalaya, agar bersama-sama memperjuangkan aset warisan budaya  .“Nilai nilai seni budaya Sunda dapat membentuk   karakter, dan dapat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan masa kini. BUDAYA merupakan entitas suatu BANGSA, jika hilang BUDAYA nya, maka hilanglah BANGSA nya, dan dipastikan akan hilang juga NEGARA.”ungkapnya,

            Pada kesempatan itu, Abah Anton “kaul” tampil memperlihatkan kemampuannya dalam mengusai jurus jurus pencak silat, yang mendapat sambutan dari para pesilat muda dari sejumlah perguruan pencak silat yang hadir.

            Ketua PKKT TB.A.Rahmat berterima kasih kepada tokoh seni budaya Sunda yang juga mantan Kapolda Jabar Abah Anton yang berkenan hadir pada Milad Paguron Tapak Munding Raksa yang berada di puncak gunung di Kampung Panyandungan Desa Cigalontang. “Abah Anton benar benar peduli terhadap seni budaya Sunda termasuk pencak silat dan beliau berkenan hadir meski lokasi paguron berada di puncak gunung,”ucapnya

TB.A.Rahmat menjelaskan pula, bahwa Paguyuban Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpinnya, dalam hal ini mengambil peranan dalam pengembangan sebagai wadah  yang bertujuan menyatukan melestarikan seni budaya khususnya yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. “PKKT  berperan bersinergi dengan pemerintah bersama sama dalam meletarikan mengembangkan kesenian dan kebudayaan,dengan mengawali kegiatan deklarasi lembaga pendukung yayasan ,pagelaran seni budaya,dan pemenuhan alat penunjang kesekretariatan agar dapat bertranspormasi dengan tekhnologi dalam pengembangan melestarikan kemajuan kesenian dan kebudayaan khususnya di tasikmalaya jawa barat. Pagelaran seni budaya juga bertujuan utama untuk melestarikan dan mendekatkan seni musik, tari, dan peran tradisional Jawa barat pada generasi muda serta sebagai sarana untuk menyalurkan hobi, minat dan bakat dalam upaya pelestarian kesenian daerah,”paparnya.

            Sementara itu, pendiri YAYASAN BERKAH LINTAS PENA Redi Mulyadi mengakui, selama ini banyak padepokan, paguyuban, kelompok atau komunitas seni budaya yang tidak memiliki legalitas resmi sehingga banyak mengalami kendala dalam berbagai hal, terutama kaitannya dengan masalah pendanaan dan lainnya.

“Karena itu,kami dari YAYASAN BERKAH LINTAS PENA yang di dalam AD/ART terdapat point yakni berupaya melestarikan/mengembangkan seni budaya lokal agar tidak punah. “Kami merespon keinginan para sesepuh padepokan,perguruan pencak silat/ paguyuban seni budaya yang tergabung dalam wadah  Paguyuban Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya ( PKKT )  saat ini hadir untuk bisa guyub dan merangkul dalam suatu wadah yang sudah diakui keabsahannya atau legalitasnya melalui SK Kemenhum HAM, sehingga kamipun memutuskan untuk membuka kantor cabang YAYASAN BERKAH LINTAS PENA di Kabupaten Tasikmalaya.”tuturnya

Pada kesempatan yang baik ini, Redi Mulyadi sebagai pendiri melalui Ketua Umum Yayasan Ade Bachtiar Alief   menyerahkan SK  Pengangkatan Pengurus YAYASAN BERKAH LINTAS PENA Kantor Cabang Kabupaten Tasikmalaya. “Dengan adanya kantor cabang YAYASAN BERKAH LINTAS PENA ini , maka diharapkan keberadaan padepokan, paguyuban, komunitas seni budaya akan berkembang di Kabupaten Tasikmalaya khususnya.Dan perlu diketahui  , bahwa YAYASAN BERKAH LINTAS PENA ini selain bergerak di bidang pendidikan dan pengembangan seni budaya, juga bidang umum lainnya yakni  sosial, keagamaan, pertanian, dan lainnya sehingga bisa dimanfaatkan,”pungkas Redi Mulyadi. (****

 

Post a Comment

0 Comments