DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

Diawal 2022 Yang Masih Pandemi Covid 19 Ini , Kemana Kita Harus Bercermin


Oleh : Irjen Pol (Purn) Dr H Anton Charliyan MPKN.

SALAH satu tolok ukur  prestasi sebuah negara atau pemerintah daerah di satu kewilayahan adalah bila mampu menyajikan laporan tentang Index Prestasi Kesejahtraan dan Keamanan dengan baik, namun khusus untuk masa sekarang ini, tentunya harus ditambah dengan tingkat kesehatan masyarakat terhadap vandemi Covid 19 . Berdasarkan hasil analisis, ternyata tidak ada satupun wilayah yang tidak terkena pandemi tsb.. demikian juga dengan masalah kesejahtraan dan keamanan, justru Tingkat Kriminalitas sebagai  salah satu indikator stabilitas  keamanan malah semakin  Tinggi, demikian juga tingkat kesejahtraan masyarakat indeknya sangat memprihatinkan, sampai sampai negara harus mensubsidi khusus masyarakatnya dan sudah berlangsung hampir 2 tahun ini, hal ini dilakukan dimanapun disetiap penjuru Dunia tanpa terkecuali . tidak ada satu negara atau wilayahpun yang tidak terkena dampak Covid 19 ini yang otomatus berdampak pada tingkat keamanan & kesejahtraan masyarajatnya, yang tidak perlu kita bahas secara angka dan Statistik diforum ini . Sungguh merupakan musibah dunia yang luar biasa..

Lalu kira kira adakah satu wilayah yang tingkat kesejahtraanya tetap stabil,  Kriminalitasnya tetap terjaga aman & tentrem , demikian juga Kesehatanya terpelihara tidak terdampak ??? , Bila ada satu kampung atau wilayah yang seperti itu disaat ini, bukankah itu merupakan  sebuah prestasi yang  luar biasa ???, yg perlu di beri penghargaan khusus dan patut diberi acungan jempol tidak hanya satu tapi full 2 jari...,  agar kita semua  bisa meniru menjadikan sbg Acuan utk bisa Bercermin dari Mereka.... Dan Ternyata wilayah  tempat tersebut Ada !!!, Real benar benar ada dan berhasil kita Indentifikasi... Dimana kira kira kampung tsb ??? 

Yang berhasil kami sisir dan kami temukan ternyata ada di suatu kawasan di kampung yang dikenal sebagai"Kanekes , di Kab Pandeglang Banten " , Yang ternyata tidak jauh dari kita, yakni suatu kawasan yg merupakan Kampung Adat yg dikenal sebagai Urang  Baduy..

Ketika kami tanyakan kepada salah satu Puun di Kampung Baduy tsb, berapa angka kriminalitas di tahun ini ?? Jawabanya sangat Mencengangkan : 0% alias Nihil .

Berapa orang yang terdampak Covid ? Jawabanya juga sama : Nihil alias , 0 % .

Kemudian ketika ditanya berapa orang yg Kelaparan tidak bisa makan , jawabanya lebih spektaculer : di leuit kami moal beak  keur dahar 2 tauneun ( di gudang beras kami masih cukup cadangan persediaan untuk makan 2 tahun lagi ??? ) 

Setelah itu kami coba telusuri di kampung kampung adat yang lain yakni di Kampung Naga Tasikmalaya , di Kp Dukuh Garut , Di Kp Kuta Ciamis .. Ternyata jawabanya cukup mencengangkan persis sama dengan puun yang ada di Kanekes Baduy Pandeglang Banten Maka dari di tahun Baru 2022 ini saya sengaja memakai Baju Pangsi, sebagai bentuk penghargaan  saya yang setulus-tulusnya terhadap mereka mereka masyarakat Adat Baduy dan masyarakat adat lainya di nusantara khususnya masyarakat adat yang ada di Jawa Barat - Banten   yang tidak bisa saya ungkapkan dengan kata kata lagi... karena saya malu dengan diri saya sendiri, yang kadang sok merasa paling Pintar, yang sok merasa paling modern.., yang sok merasa paling jago, paling tahu... paling bisa .. paling Kuasa, paling segalanya dll ,

Ternyata hari ini saya harus banyak belajar dari mereka.... ysng ada didepan mata kita, yang tidak jauh dari kita,  yang sering kita Lupakan dan kita anggap biasa biasa saja, padahal mereka punya adat tradisi ajaran yang jita anggap kuno, ketinggalan jaman , yang ternyata saat ini terbukti, tidak tergoyahkan oleh resesi ekonomi bahkan pandemi covid sekalipun.. 

Sehingga baru saya tersadar sesadar-sadarnya sesungguhnya kita harus bekajar banyak dari mereka, Kampus hanyalah tempat menggali sebuah teori, tapi universitas yang sesungguhnya ada dalam kehidupan nyata, dan hari ini kita harus belajar banyak dari kearifan dan tradisi masyarakat adat yang ada di sekeliling kita.

 Masih terngiang ucapan dari mereka kenapa sampai saat ini, malah merekalah yang tidak Terdampak oleh Resesi , kriminalitas bahkan Covid sekalipun, ketika berdialog di Kampung Kanekes : " Kajeun kami mah Rek Ngajaga Alam bae..., kusabab geuning Ayeuna loba  manusa anu palinter tapi naha ari Alam malah beuki loba nu Ruksak....  Ngajaga Alam mah geuning teu cukup ku pinter....

Boro boro kami bisa ngarewong, angot ngahuhuruwan mah ... da nu sok ngahuhuruan mah lain agama , agama mah  ayana di Kahadean...

Agama nu kudu milaku jeung lampah. Anu bakal jadi kahadean urang sakabeh ...

Leuweung ulah dibukbak

Gunung ulah dilebur 

Sagara ulah rempag

Mipit kudu amit ngala kudu menta..

Jaga tina panyakit

Kudu apik jeung berseka.."

(  Pesan utk Menjaga alam ; Biarkanlah kami yang akan menjaga alam.., karena saat ini ternyata banyak orang pandai , tapi kenapa alam malah semakin rusak.., Ternyata untuk menjaga alam itu tidak cukup dengan hanya sebuah Kepintaran...

- pesan keamananpun bisa terjaga karena berdasar paad prilaku yang baik ;

 Ajaran kami mah bukan tidak berani mengoreksi orang lain apalagi sampai mempropakasi, itu tidak ada dakam kamusnya ..

Karena ajaran agama itu, bagi kami hanya mengajarkan tentang kebaikan.., Agama yang harus selaras dengan adab sopan santun, dan ujungnya harus bermuara sebagai prilaku yang baik.. karena jika tidak berprilaku baik itu bukan lagi sebagai ajaran agama ...

Dan sebagai penguatan untuk menjaga alam dan kesehatan maka berpesan agar :

Hutan jangan ditebang, Gunung jangan digali, Danau jangan sampai kering..

Jika ingin Memulai sesuatu harus tertib, harus kulo nuwun, pamitan dan minta izin , baik dengan tokoh tokoh masyarakat sekitar, pemerintah maupun dengan alam lingkungan sekitar. Jaga Kebersihan agar kita tetap sehat )

 

Post a Comment

0 Comments