DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

Milangkala Desa Karangbenda Ke 96, Kades Beberkan Sejarah Berdirinya Pemerintah Desa Karangbenda


Pangandaran LHI

Puluhan warga di desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, memperingati Hari Jadi (Milangkala) ke 96 Tahun dengan adakan acara doa bersama dan ziarah kubur di tempat pemakaman para Almarhum mantan Kepala Desa, untuk mendoakan semoga para Almarhum di balas amal kebaikannya di saat mengemban tugas oleh Alloh SWT. Doa dan ziaran tersebut digelar dengan mematuhi Protokol Kesehatan. Jumat (22/10/2021).

Adapun rangkaian acara pada kegiatan Milangkala tersebut di awali dengan ziarah ke makam para mantan kepala desa juga perangkat desa yang telah meninggal, dilanjutkan dengan potong tumpeng bentuk rasa syukur atas nikmat yang sudah di berikan oleh Alloh SWT, terakhir acara ramah tamah yang di satukan dengan acara maulid Nabi Muhammad SAW..

Melalui sambutannya Kepala Desa Karangbenda Kasih Senjaya mengatakan, dengan diselenggarakannya Milangkala Desa Karangbenda yang ke 96 kali ini, saya berharap kerjasamanya dari seluruh stakeholder untuk kemajuan desa Karangbenda.

Selin itu dengan kegiatan Milangkala kali ini tentu kita tidak mau melupakan sejarah dan jasa jasa para kepala desa dan perangkatnya yang saat ini sudah meninggal, berkat jasa jasanya kita semua dapat hadir di tempat ini memperingati hari jadi milangkala Desa Karangbenda ke 96 tahun.

Kasih juga menyampaikan sejarah Desa Karangbenda sebagai berikut, konon katanya sekitar tahun 1918 di wilayah Kecamatan Parigi adalah hutan belantara, waktu itu walanda (Belanda) sebagai penguasa, sehingga orang-orang Parigi  (pribumi) dipaksa harus mengikuti aturan mereka, walaupun bertentangan dengan hati nurani dengan kehidupan yang sangat memprihatinkan dan penuh dengan kekurangan dan kesengsaraan akibat penjajahan walanda (Belanda).

"Waktu terus berjalan, masyarakat Kecamatan Parigi terus berusaha memperbaiki dan melepaskan diri dari penjajahan Belanda, pada tahun 1920 munculah sebuah nama dari suatu wilayah Kecamatan Parigi tepatnya dari wilayah karang Jetak (Legok Cenang) yang sekarang jadi nama Karang Jaya (Dusun termuda di Desa Karangbenda) yaitu Wira Soma, dengan kesederhanaan serta pemikiran pemikiran yang brilian, dia mempunyai gagasan membentuk sebuah desa.

Dalam perjuangannya membentuk sebuah desa, menurut cerita Wira Soma sempat kebingungan mencari nama yang cocok untuk nama desa yang akan dibentuknya, menurut cerita lagi di daerah karang Jetak ( legok cenang) adalah daerah pegunungan yang subur makmur, masyarakatnya hidup dengan kekayaan alam yang melimpah, terutama hasil bumi diantaranya, kopi, kelapa, Padi, vaneli, dan lainnya.

Sumber daya alam yang subur didorong oleh kemauan dan semangat yang tinggi, sehingga menghasilkan hasil yang sempurna, hasilnya masyarakat karang Jetak (Legok Cenang) hidup berkecukupan (kaya raya), padahal waktu itu Kecamatan Parigi masih di bawah perintah walanda ( Belanda) artinya masyarakat yang hidup waktu itu bagaikan tamu dirumah sendiri, papar kasih.

"Jaman dahulu nama Desa Karangbenda adalah Karang Jetak, berada di wilayah Legok Cenang ( sekarang Karang Jaya), sebelum nama karang jaya, legok cenang berada di wilayah Pamagangan, (sekarang dusun no 5 di Desa Karangbenda).

"Menurut cerita waktu itu Kecamatan Parigi, akan membentuk desa desa dengan maksud supaya tatanan pemerintahan lebih terkoordinir (maksimal), kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 1920, di Pamagangan hiduplah seorang tokoh masyarakat, beliau bernama Wira Soma, dengan kecerdikan dan kepintaran beliau dan didampingi saudaranya bernama Munasam ( berganti nama menjadi H Abdul Mutholib),

Pada tahun 1920, berdirilah Desa Karang Jetak (sebelum menjadi nama Karangbenda), Eyang Wira Soma sebagai kuwunya, (Kepala Desa), Munasan alias H Abdul Mutholib sebagi juru tulis ( Sekertaris Desa) dengan pusat pemerintahan di Karangjetak (Legok Cenang) Pamagangan.

Munasan alias H Abdul Mutholib adalah salah satu rangkaian keluarga besar Eyang Wira Soma, keluarga besar Eyang Wira Soma berpencar di wilayah blok palatar (sekarang Dusun Bojong Malang), blok Jamanis (sekarang dusun pasirkiara), blok cibaliung ( sekarang dusun Karangbenda), blok pangsit ( sekarang dusun Kemplung) dan yang menjadi punduhnya (golongan/ kepala dusun) anak anak bapak H Abdul Mutholib.

"Anak yang paling tua ada di blok cibalong/Karangbenda yaitu Bapak H Maksum, seiring waktu Bapak H Munasam alias Bapak H Mutholib diangkat sebagai kepala cutat ( sekarang Semat) di Kecamatan Parigi, waktu itu sekitar tahun 1925 jabatan Kepala Desa dialihkan kepada anak sulungnya yaitu Bapak H Maksum, waktu itu Bapak H Maksum tinggal di blok Cibalong/Karangbenda sekarang, karena yang menjadi Kuwu H Maksum tinggal di karangbenda maka diputuskan pusat pemerintahan desa karang Jetak di cibalong/Karangbenda, berhubung desa karang Jetak di bentuk oleh rangkaian keluarga besar kaya raya, maka keputusan bersama nama desa diganti menjadi Karangbenda, (kejadian itu terjadi sekitar tahun 1923).


Karang berarti kuat atau bisa diartikan kekuatan besar yang berkumpul, dan Benda dari kata Banda yang berarti harta, jadi bisa diartikan Karangbenda adalah Harta Besar Yang Berkumpul.

Karena menurut sejarah Desa karang benda yaitu asalnya desa karangjetak dibentuk oleh keluarga kaya raya dengan sesepuhnya Eyang Wira Soma, H Maksum menjadi Kuwu (Kepala Desa) langsung membentuk nama nama blok (sekarang disebut kampung/dusun), diwilayah Desa Karangbenda yaitu: 1. Blok cibalong (sekarang dusun Karangbenda)2. Blok Pangsor ( sekarang Dusun Kemplung)  3. Blok palatar ( sekarang dusun Bojongmalang) ,4 Blok Jamanis ( sekarang Dusun pasirkiara)5 Blok Legok Cenang (sekarang dusun Pamagangan

6 Blok Legok Cenang ( sekarang dusun Karang Jaya)

"Dan dengan masa kepemimpinan beliau pula nama nama Blok diganti dengan nama Dusun/ Kampung, menjadi : 1. Blok Cibalong menjadi Dusun Karangbenda.2. Blok Pangsit menjadi Dusun Kemplung 3  Blok Palatar menjadi Dusun Bojongmalang4. Blok Jamanis menjadi Dusun Pasirkiara,5. Blok Legok Cenang menjadi Dusun Pamagangan

6. Blok Legok Cenang menjadi Dusun Karangjaya

Waktu terus berjalan, kepemimpinan desa seiring zaman silih berganti, kebijakan kebijakan kepala desa (Kuwu) berbeda beda tapi pada dasarnya adalah untuk kemajuan desa, dan pada masa pemerintahan Kuwu Upeng, nama kampung diganti dengan nama dusun sampai sekarang.

"Selanjutnya pada masa pemerintahan kuwu H Akhir Effendi dusun Pamagangan dimekarkan menjadi 2 dusun yaitu, Dusun Karangjaya (Legok Cenang) setelah itu nama Legok cenag menjadi Dusun Karangjaya, selanjutnya Desa Karangbenda ada 6 dusun yaitu, Dusun Karangbenda, Dusun Kemplung, Dusun Bojongmalang, Dusun Pasirkiara, Dusun Pamagangan, Dusun Karangjaya.

Selanjutnya Kasih Senjaya menyampaikan sejarah runtutan para Kepal Desa Karangbenda, sebagai berikut:

1. Eyang Wira Soma tahun 1920-1923

2. H Abdul Mutholib tahun 1923-1925

3. H Maksum tahun 1925

4. Bapak Madrais tahun 1926-1945 / Sekdes atau     Juru tulis Bapak Sastra Suganda.

5. Bapak Sastra Suganda tahun 1945-1950 / Sekdes atau Juru tulis R Sutisna Wijaya

6. Bapak Upeng Surya Wijaya tahun 1950-1970 / Sekdes atau juru tulis Bapak Masna Sanjaya & Bapa Supita Permana

7. Bapak S Jamaludin tahun 1970-1985 / Sekdes atau juru tulis Bapak Suryo & Bapa Supita Permana

8. PJS Bapak Tayum tahun 1985-1987 Sekdes atau Juru tulis Bapak Suryo & Bapak Supita Permana

9. Bapak Supita Permana tahun 1987-1990 Sekdes atau Juru tulis Bapak Suryo

10. PJS Bapak Suryo tahun 1990- 1993 Sekdes atau Juru tulis Bapak Suryo.

11. Bapak Akhri Effendi tahun 1993-2003 Sekdes atau Juru tulis Bapak Suryo

12. Bapak Ahmad Karjo tahun 2003-2007 sekdes atau Juru Tulis Bapak Suryo

13. Bapak Ir Aris Paryadi tahun 2007-2013 Sekdes atau juru tulis Bapak Sardi Sampai 2011dilanjut PLH Bapak Adang 2011- 2013.

14. Bapak Aonudin tahun 2013 (3 bulan) Sekdes atau Juru tulis Bapak PLH Bapak Adang 2011-2013

15. Drs H Indik Siswaya M.Pd tahun 2013-2019 Sekdes atau Juru tulis Bapak Adang.

"Adapun kejadian_kejadian penting yang berpengaruh dalam sejarah dan perkembangan Desa Karangbenda adalah sebagai berikut:

1. Pada tahun 1920 Eyang Wira Soma mengembangkan daerah

2. Pada tahun 1923-1925 Bapak H Maksum membentuk blok

3. Pada tahun 1925-1945 Bapak Madrais membuat sarana pendidikan diantaranya SR (Sekolah Rakyat, pondok pesantren, dan Madrasah Diniyah.

4. Pada tahun 1945- 1950 Bapak BPK Sastra Suganda melanjutkan program Kuwu Madrais.

5. Pada tahun 1950-1972 Bapak Upeng Surya Wijaya membuat lapang sepak bola (sekarang lapang Desa Karangbenda), membuat balai desa, membuat Sekolah Dasar Karangbenda 1,2,3., mendirikan Koprasi Rakyat Desa Karangbenda (KRDK)

6. Tahun 1972-1980 Bapak S Jamaludin melanjutkan program Kuwu Upeng dan mendirikan sekolah infres yang sekarang SDN Karangbenda IV.

7. Tahun 1980-1983 PJS Bapak Tayum melanjutkan program Kuwu Jamaludin

8. 1983- 1988 Bapak Supita Permana melanjutkan program yang belum selesai.

Masih kata Kasih Senjaya, tentu melalui acara Milangkala Desa Karangbenda ke 96 kali ini patut kiranya kita semua mengucapkan ucapan terima kasih atas jasa jasa yang telah di perbuat para penggagas, pendiri sehingga terbentuk serta berjalan roda pemerintahan Desa Karangbenda hingga saat ini.

Untuk melanjutka perjuangannya mari kita bergandeng tangan demi Karangbenda lebih baik lagi agar masyarakatnya makmur dan sejahtera, pungkasnya  (AS)

 

Post a Comment

0 Comments