Pangandaran LHI
Penderes di Kabupaten Pangandaran mengaku sulit meraup untung setiap kali menjual gula merah hasil olahannya, pasalnya sejak sebulan kebelakang harga gula merah yang terlalu murah.
Hal tersebut di sampaikan Pasutri Turmin (56) dan Kati (53) penderes asal Dusun Sukamanah, RT4/1RW, Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran saat di datangi ke tempat pengolahan gula merah, Kamis (16/9/2021)
Hingga hari ini bandar hanya menerima gula dari penderes seharga 8 ribu rupiah per kilogram, dengan harga tersebut jelas tidak seimbang dengan kebutuhan saat ini, kata Turmin.
Dengan kondisi seperti ini jelas merugi, kata Turmin, sementara kayu bakar harus dibeli, terlebih ini kan musim hujan."Sebelum musim harga anjlok seperti saat ini, harganya bisa lebih tinggi hingga 15 000 rupiah, Menurut dia, penyebab turunnya harga kemungkinan karena Vandemi covid-19 ini belum berakhir, jelasnya.
Turmin mengaku dirinya menjadi penderes sebanyak 50 pohon kelapa, namun sudah hampir seminggu tidak menderes, dikarenakan penghasilannya tidak sebanding, terlebih saat ini musim hujan yang dapat mempengaruhi kualitas gula merahnya.Dengan kondisi seperti ini Turmin berharap ada perhatian khusus dari pemerintah melalui dinas terkait. (AS)*
0 Comments