DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

Sewa Kasur 150 Ribu, Penumpang Kapal Roro KM. Citra Mandala Abadi Kecewa


Batam – LHI

Perekonomian masyarakat lemah akibat Pandemi Covid-19, bahkan hingga saat ini masih diterapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Disamping melemahkan perekonomian, masyarakat juga merasa kesulitan untuk melakukan perjalanan, baik melalui transportasi darat, laut maupun udara.

Pasalnya untuk melakukan perjalanan antar Kota maupun antar Provinsi, masyarakat harus mempersiapkan beberapa persyaratan, seperti kartu Vaksin dan wajib menjalani Test Swab Antigen atau Test Polymerase Chain Reaction (PCR).

Disamping itu, penumpang kapal roro KM. Citra Mandala Abadi GT. 580 N.201/L. 1980 B. N.5027/L. dari Pelabuhan Sei Pakning tujuan Batam yang berangkat pada hari Selasa (3/8/21) dan tiba di Pelabuhan Telaga Punggur pada hari Rabu (4/8/21) merasa kecewa.

Pasalnya, diluar dari tiket, penumpang harus membayar matras yang disediakan di atas kapal seharga Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per kasur dengan kata sewa.


Salah satu penumpang seorang ibu yang membawa balita dengan umur sekitar lima (5) bulan merasa kecewa atas pelayanan dan fasilitas yang ada di atas kapal tersebut.

"Tadi kami minta dua kasur, tapi kami bayar seratus lima puluh ribu rupiah karena ada disebelah kami satu kasur yang tidak dipakai, udah gitu panas kali lagi, ac tidak ada yang hidup, tv nya juga tidak hidup," ujar seorang ibu yang tidak mau menyebutkan namanya itu.

"Kami kan bawa bayi, gak mungkin lah kami berdiri atau duduk satu malaman, kalau mau tidur gak mungkin juga dilantai ini pak, kami juga pulang kampung karena kemalangan kok, bukan sekedar liburan atau jalan jalan," pungkasnya dengan wajah kecewa.

Hal senada disampaikan oleh adik iparnya yang juga menggendong bayi yang enggan menyebutkan namanya, "Sementara pas kami berangkat dari Batam menuju Pakning tidak ada biaya tambahan di kapal atau sewa matras, kasur disediakan tanpa harus sewa," ucap ibu paruh baya itu.

Saat dikonfirmasi awak media, Evarwaldi selaku Chief Officer bersama Irsyad selaku Pjs. Nahkoda membenarkan bahwa management kapal menyediakan kasur bagi para penumpang dengan kata sewa seharga lima puluh ribu rupiah per kasur yang ditagihkan oleh penjaga kantin kapal.

"Kasur memang sewa, karena kita tidak bisa untuk tagih kebawah, jadi bagian kantin aja yang kami masukkan disuruh untuk nagih bagian kasur itu," jelas Evarwaldi selaku management kapal. 

"Sebelumnya emang udah begitu terus, memang peraturan dari kapal, fasilitas kita emang gak ada itu, lesehan sama kursi aja, kita swasta, bukan BUMN," ujar Irsyad Pjs. Nahkoda saat ditemui di ruang Nahkoda, Rabu (4/8/21).Bukan hanya itu, harga tiket kapal juga dijual dengan harga yang bervariasi dibeberapa loket mobil dan terkesan memberatkan para penumpang yang akan melakukan perjalanan."Kami beli tiket di loket mobil Simpati Dumai, empat ratus ribu per orang, travel ngantar kami ke Pelabuhan Sei Pakning, antigen dua ratus disitu juga, jadi kami bayar satu juta dua ratus ribu berdua dari Dumai sampai Batam," ucap ibu lansia itu dengan nada sedih.

Dalam kapal yang sama, seorang pria paruh baya yang baru kemalangan karena orang tuanya meninggal dunia di kampung mengaku membeli tiket kapal dari loket mobil Indah Karya seharga dua ratus lima puluh ribu rupiah per orang."Kami beli tiket tadi dua ratus lima puluh ribu per orang sama ongkos travel dari Dumai ke Pelabuhan," pungkasnya.

Sementara dilihat dari harga tiket kapal yang tertera dalam tiket penumpang tertulis jumlah total sebesar Rp.108.000,- per tiket. (TEAM)

 

Post a Comment

0 Comments