DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

PHRI Pangandaran Surati Dua Menteri, Bupati Pangandaran Menanggapinya


Pangandaran LHI

Sejak diberlakukannya PPKM objek wisata di kabupaten Pangandaran ditutup, sejumlah pengusaha hotel dan restoran yang tergabung dalam organisasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kab Pangandaran sangat merasakan dampak akibat penutupan obyek wisata, sehingga PHRI Kab Pangandaran mengirim surat kepada dua Menteri yakni Menteri Dalam Negeri dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi selaku Koordinator PPKM Jawa dan Bali.

Melihat hal itu Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata menanggapi ini secara fositip, dengan PHRI kirim surat ke dua Mentri tersebut, artinya Mentri dapat mengetahui keluh resah masyarakat di bawah, Senin (9/8/2021)

Di kita, pengendalian covid 19 ini sudah berjalan dengan baik,  yang pertama program vaksinasi kita lakukan, diantara kabupaten lain kita juga cukup lumayan hasil daripada pengendalian covid-19 sekarang ini.

Selain itu  dalam pengendalian covid-19 kita siapkan perawat yang bertanggung jawab di desa desa, DA perawat itu akan terus berkoordinasi dengan dr ahli dalam yang sudah kita siapkan, semua itu sudah berjalan dinamis, papar Bupati Jeje.

Masih kata dia, kita juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri, selain sembako, mereka juga akan di kontrol oleh petugas medis setiap harinya sambil memberikan obat obatan dan vitamin.

Dengan begitu akan terpantau setiap perkembangannya, karena pasien yang menjalankan isolasi mandiri terus di perhatikan, suhu tubuhnya atau lainya akan terkontrol, tegasnya.

"Semoga dengan upaya kita bersama dalam hal penekanan angka covid-19 di Pangandaran ini dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan yang terbaik juga, sehingga pemerintah pusat dapat mendengar keluh resah para pengusaha di objek wisata Pangandaran, sehingga nantinya dapat memberikan relaksasi untuk dibukanya objek wisata di Pangandaran.

Mudah mudahan surat yang di kirimkan PHRI itu dapat menjadi bahan pertimbangan, kita tunggu saja keputusan pemerintah pusat, seandainya iya nantinya di ijinkan di bukanya objek wisata di Pangandaran ini tentu kita jangan lengan, jangan sampai ada orang gak pake masker atau tidak jaga jarak dan lainnya, itu tetap protokol kesehatan harus diterapka bagi wisatawan ataupun masyarakat pribumi, tegasnya. (AS)*

 

 

Post a Comment

0 Comments