DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

Desa Tanjung Darul Takzim di Wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Barat Pembangunannya Sangat Tertinggal di Meranti


Meranti LHI

Baru – baru ini LHI turun ke lapangan yaitu di Desa Tanjung Darul Takzim Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti, jembatan pelabuhan Desa Tanjung Darul Takzim rusaknya sangat parah sudah puluhan tahun jembatan tersebut sudah patah dan jatuh ke pantai.

Pelabuhan tersebut dibangun semasa Kecamatan Tebing Tinggi Barat belum pemekaran masih masuk kabupaten induk yaitu Kabupaten Bengkalis! Dan sampai hari ini kecamatan tebing tinggi barat hampir 12 tahun sudah dimekarkan menjadi sebuah kabupaten yaitu Kabupaten Kepulauan Meranti jembatan desa tanjung darul takzim sampai saat ini belum juga mendapat pembangunan jembatan dan termasuk jalan poros desa tersebut sangat memprihatinkan untuk dilalui masyarakat dan anak – anak menuju ke sekolah SD di desa tersebut me;lalui titian papan,  karena jalan menuju ke sekolah SD tersebut tergenang air hujan dan berlumpur begitulah parahnya keadaan jalan desa tanjung darul takzim di kecamatan tebing tinggi barat di meranti.

Hasil pantauan Ketua Lembaga Ikatan Pecinta Kedaulatan Rakyat mengatakan kepada LHI, pada tahun 2020 yang sudah berlalu di kawasan tasik nambus yang terletak di Desa  Tanjung Darul Takzim Kecamatan Tebing Tinggi Barat dibangun, pembangunan kawasan destinasi wisata tasik nambus tahun 2020 dengan pagu anggaran lebih kurang Rp. 1,5 M dengan dana DAK.

Bangunan tersebut merupakan jembatan lingkar di kawasan hutan tersebut. Bahan bangunan tersebut terbuat dari papan dan broti! Sedangkan jalan menuju ke lokasi Tasik nambus tersebut jalannya belum ada hanya lorong dan hutan belukar di kri – kanan jalan tersebut, apabila hari hujan tanah lorong jalan tersebut tergenang air dan berlumpur, bagaimana masyarakat untuk mengunjungi kawasan wisata tersebut ? sedangkan desa tersbut sangat membutuhkan pembangunan jalan poros dan jembatan pelabuhan yang rusaknya sangat parah.

Ketua Lembaga Ikatan Pecinta Kedaulatan Rakyat merasa heran, mengapa kawasan destinasi wisata Tasik Nambus yang tak ada jalan untuk dilewati masyarakat masih dibangun? Dengan pagu anggaran yang besarnya lebih kurang Rp. 1,5 M dari dana DAK tahu 2020, sedangkan Desa Tanjung Darul Takzim mebutuhkan jalan poros dan jembatan pelabuhan tempat turun naiknya orang dan barang untuk memperlancarkan ekonomi masyarakat, sebab jembatan Desa Tanjung Darul Takzim sudah puluhan tahun patah jatuh kepantai.

Menurut keterangan Kepala Desa Tanjung Darul Takzim kepada LHI “ Perusahaan perminyakan sudah masuk ke daerah desa kami, minyak sudah di sedot dan sudah mengelauarkan hasil. Desa kami pembangunannya sangat tertinggal di Kecamtan  Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepualaun Meranti”. Imbuh Kepala Desa.

“DPRD mewakili Dapil Tebing Tinggi Barat sudah turun ke Desa Tanjung Darul Takzim hanya menampung aspirasi saja tindak lanjutnya tidak ada! Hanya janji tinggal janji” imbuh Kepala Desa kepada LHI.

Pengguna anggaran dana DAK tahun 2020  harus bertanggung jawab membangun pariwisata di kawasan Tasik Nambus yang tidak ada jalan! Apakah untuk menambah proyek mubazir di Meranti? (RAMLI ISHAK)

 

Post a Comment

0 Comments