DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

AKSIOMA; Kejari Banjar Jangan Biasa-Biasa Proses Dugaan Suap APBD Banjar, Tegakan Hukum Selamatkan Rakyat Banjar

Banjar, LHI,- AKSIOMA melakukan hearing ke kantor Kejari Kota Banjar, berpasukan lengkap dari mulai KSB dan Wakil Ketua serta puluhan anggotanya dengan membawa arakan keranda mayat. AKSIOMA datang ke Kejari Banjar membawa misi besar yakni gerahnya kepercayaan kepada APH daerah yang dirasakan mandul untuk penegakan supremasi hukum kepada kalangan atas, Kamis (10/6/2021).


Ketua Aksioma H. Akhmad Dimyati didampingi Sekjenya Ust. Tohir, Bendahara Dedi Kurniawan, Wakil Ketua Abah Yayan dan pengurus lainnya bersama puluhan anggotanya dengan tetap patuh prokes Covid-19. 


Kepala Kejari Banjar Ade Hermawan menerima langsung Aksioma didampingi pejabat Kejari lainnya. Kedatangan AKSIOMA kali pertama ke Kejari Banjar tiada lain guna mempertanyakan proses perkembangan penyelidikan dugaan korupsi suap APBD 2021 yang dianggapnya biasa-biasa saja.


Ketua Aksioma H. Akhamd Dimyati langsung kepada pokok yang dimaksud setelah memperkenalkan pengurus Aksioma kepada Kajari Banjar. Menurutnya bahwa kasus dugaan suap APBD 2017 sebenarnya sudah jelas terang benderang. Atas adanya pengakuan dari salah satu mantan anggota DPRD Kota Banjar berinisial S dan korelasinya diduga terkait dengan salah satu Ketua Partai dan salah satu unsur Pimpinan DPRD Kota Banjar yang menerima sejumlah uang dugaan suap tersebut.


Sekjen Aksioma Ust. Thohir menekankan kepada pihak Kejari Banjar yang di yakininya apabila penegakan hukum masih lemah justru menurutnya bukan hanya Kota Banjar yang akan semakin mundur dan rusaknya tatanan Pemerintahanya yang secara otomatis berdampak luas terciptanya kemiskinan, kesenjangan sosial dan Banjar semakin dalam serba kesulitan. 


"Hukum adalah nomor satu untuk ditegakan berlaku kepada siapapun. Apabila hukum tidak ditegakan maka di Kota Banjar jangan berharap terciptanya keadilan dan kesejahteraan rakyatnya dan hanya kehancuran yang ada." Tegas Ustadz Tohir. 


Sementara itu Bendahara Aksioma Dedi Kurniawan mengungkapkan hal senada, dirinya merasakan sebuah hal yang hanya biasa-biasa saja ketika APH lokal daerah memperoses adanya dugaan korupsi padahal sudah jelas indikasinya. Dirinya masih menaruh kepercayaan kepada APH Kejari Banjar untuk dapat mengusut tuntas dugaan korupsi berjamaan tersebut dan membuktikan kepada rakyat Banjar, siapapun yang korupsi hendaknya langsung diproses sampai muncul tersangka. 


"Untuk kedua kalinya saya datang ke Kejaksaan dan saya harap dugaan suap berjamaah antara Eksekutif dan Legislatif ini harus diproses jangan biasa - biasa saja. Ini masalah besar, makanya harus luar biasa pula penangananya. Mau sampai kapan rakyat Banjar menjadi pesakitan para koruptor. " Ujar Dedi.


Kajari Banjar Ade Hermawan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Aksioma yang ikut mengawal proses hukum dugaan suap APBD Banjar 2017. 


"Kehadiran Aksioma ke Kantor Kami adalah bukti masih besarnya kepercayaan kepada Kejari Banjar. Benar adanya kami sedang memproses hukum namun baru sampai ke tahap penyelidikan. Kini sudah ada 12 orang yang telah dimintai keterangan baik dari pihak eksekutif maupun dari legislatif." Kata Ade.


Ade menegaskan bahwa dalam penanganan dugaan suap APBD Banjar 2017 dan penanganan kasus - kasus lainnya pihaknya terus bersikeras mencari dan mengumpulkan minimal harus ada dua alat bukti guna menetapkan nama-nama tersangkanya. 


"Kami terus bekerja keras, dalam menentukan tersangka dalam sebuah kasus itu harus penuh kehatihatian. Kita wajib mempunya minimal dua alat bukti'.  Ujar Ketua Kajari Banjar. 


Kajari Banjar Ade mengharapkan peran aktif dari semua masyarakat untuk mempermudah bahkan mempercepat penegakan hukum di Kota Banjar yang bukan hanya pada dugaan suap APBD Banjar 2021. Dirinya menyampaikan ucapan terima kasih dan mengharapkan AKSIOMA dapat membantu guna penambahan baik informasi maupun alat bukti lainnya agar kejari banjar mudah dalam memproses kasus-kasus korupsi di Kota Banjar.


Selepas tatap muka bersama Kejari Banjar, H. Akhmad Dimyati selaku Ketua Aksioma kepada LHI menuturkan, bahwa aksioma datang ke Kejari baru hanya permulaan saja. Dirinya bersama Aksioma akan melihat perkembangan selanjutnya dalam waktu dekat. Dimyati juga menerangkan bahwa sepengetahuanya hanya ada dua Anggota DPRD Kota Banjar 2017 yang tidak menerima suap tersebut.


"Apabila penanganan dugaan suap APBD Banjar 2021 ini hanya biasa - biasa saja. Kami AKSIOMA akan datang kembali, lihat saja nanti. Kami sangat kasihan kepada masyarakat Banjar yang terus menerus di himpit kesulitan dan kemunduran."  Kata Dimyati.


H. Akhmad Dimyati menambahkan, dengan adanya KPK menggeledah Pemkot Banjar kurang lebih setahun yang lalu dengan dugaan korupsi-korupsinya sangat luar biasa dan jumlah perkaranya banyak. Dirinya berharap APH didaerah khususnya Kejari Banjar dan Polres Banjar dapat memproses kasus-kasus korupsi diluar yang kini digarap oleh KPK dengan penuh keseriusan dan hingga tuntas. 


"Saya bersama Aksioma menyampaikan terima kasih kepada Kajari Banjar yang sudah menerima dan mendengar kami yang semata-mata ini semua untuk kemaslahatan seluruh masyarakat Kota Banjar. Kami akan menanti perkenbangan dan bukti kinerja Kejari dalam memproses khusus kasus-kasus dalam ranah tindak pidana korupsi di Kota Banjar " Tutup H. Akmad Dimyati. (E 14 Y)

Post a Comment

0 Comments