Bandung, LHI
Mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr, H.Anton Charliyan,MPKN tampak tertegun setelah dikagetkan informasi bahwa Mabes Polri diserang oleh seorang wanita bernama Zakiah Aini warga Caracas Jakarta Timur. Penyerangan ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di Mabes Polri Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (31/3). Orang tak dikenal masuk ke Mabes Polri, menodongkan senjata api, hingga akhirnya ditembak mati di lokasi. Kapolri Jenderal Listyi Sigit Prabowo menjelaskan, bahwa Zakiah Zaini adalah tersangka atau pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS
Ketika ditemui LINTAS PENA untuk dimintai komentarnya, Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan sesepuh Paguyuban Mujahid Anti Kekerasan Arrahman Arrahim ini tampak geleng geleng kepala. “Sudah sangat keterlaluan….!!! Teroris sudah mengancam dan jangan dibiarkan.,”tegasnya.
Anton Charliyan mengatakan, bila melihat rangkaian penyerangan baik oleh para teroris maupun terduga teroris yang terjadi secara beruntun dalam hitungan hari, ini merupakan deklarasi perang terbuka bagi Indonesia,terutama kepada aparat keamanan baik TNI maupun Polri, termasuk BNPT dan BIN. “Dengan peristiwa itu, para teroris jelas-jelas menantang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lewat aksi teror, terlebih yang dilakukan di Mabes Polri, Rabu (31/3) sore. Kejadian ini tidak bisa dianggap remeh,”ujarnya
Jika melihat peristiwa penyerangan Mabes Polri dan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral di Makassar serta peristiwa lainnya, jelas adalah simbol tantangan dan perang terbuka teroris untuk NKRI. “Kita sudah tidak bisa menganggap remeh lagi. Karena jelas, teroris ini tidak main-main dalam melakukan aksinya yang menyerang langsung ke pusatnya kepolisian, yakni Mabes Polri.” Imbuhnya
Dengan adanya rangkaian aksi teror dalam waktu kurang dari sepekan, Anton Charliyan mendesak agar Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) untuk segera mengungkap, menelusuri, dan memusnahkan jaringan teroris di Indonesia. Segera basmi tuntas jaringan ini sampai sel-sel terkecilnya, aliansinya, dan siapapun pendukungnya. Kami rakyat Indonesia mendukung penuh Polri dalam membasmi para teroris ini,” tuturnya.
Karena
itu, mantan Kadiv Humas Polri ini mendesak
Polri untuk mengusut tuntas jaringan terorisme di Indonesia.Dua aksi teror yang
belakangan terjadi menjadi sinyal darurat bagi Polri, BNPT, dan BIN.Penangkapan
yang dilakukan oleh terduga teroris beberapa waktu belakangan ini ternyata belum
bisa efektif dalam membenam potensi aksi teror. “ Dengan adanya aksi brutal
yang dilakukan para teroris itu, kami juga meminta agar fungsi intelijen
diperkuat dalam mengatasi persoalan terorisme. Polri dan BNPT agar memperkuat
fungsi intelijen dalam mendeteksi kejadian serupa di kemudian hari. Kejar dan
tangkap pelaku teror ini hingga akarnya," ujarnya. (RED)***
0 Comments