Pangandaran, LHI.
Proyek pembangunan jembatan Cikidang yang menghubungkan pelabuhan Cikidang dengan lapang Ketapang doyong Pangandaran menjadi sorotan, pasalnya proyek pengerjaan jembatan tersebut hingga kini mangkrak, padahal sudah di berikan tambahan waktu (adendum) selama 50 hari. Saat di konfirmasi seusai acara partai, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pangandaran Ade Ruminah mengatakan, soal belum selesainya kegiatan jembatan Cikidang dengan nilai kontrak Rp 17 Miliar itu, pihaknya sejak awal sudah mendorong Dinas PUPR untuk Segera menghubungi pelaksana proyek agar secepatnya bisa menyelesaikan pekerjaan
"jadi sebenarnya pekerjaan proyek tersebut bukan mangkrak tapi belum selesai pengerjaannya sesuai waktu yang ditentukan dikarenakan akibat robohnya Tembok Penahan Tanah (TPT) beberapa waktu yang lalu hingga pekerjaan itu harus di kerjakan ulang dan menyita waktu hingga berimbas pada pekerjaan selanjutnya, kami sudah berkordinasi dengan dinas PUPR agar segera menghubungi pihak pelaksana proyek dikarenakan tinggal sedikit waktu," katanya. 04/03/2021
"Keterlambatan pekerjaan proyek jembatan Cikidang diakibatkan terjadi robohnya Tembok Penahan Tanah (TPT) yang mengakibatkan harus dikerjakan ulang, sementara waktunya sudah hampir habis. Kami dari Komisi III sejak awal kejadian robohnya TPT sudah koordinasi dengan Dinas PUPR untuk segera mendorong pihak pelaksana supaya secepatnya menyelesaikan pekerjaan, mengingat waktu sudah mepet.
Selain itu kami sudah menanyakan langsung kepada pelaksana proyek prihal pengalaman dan keprofesionalan dia dalam pembangunan jembatan. Kami Mun mendapat jawaban dari pihak pelaksana peroyek, bahwa mereka mengaku sudah berpengalaman bahkan sudah mahir, dan itupun sudah diyakinkan oleh Dinas PUPR soal kemahiran dan nya, paparnya. Dikatakan Ade dinas PUPR harus bertanggungjawab atas atas keterlambatan pekerjaan pembangunan jembatan Cikidang yang tidak selesai hingga saat ini. (AS).
0 Comments