PemkabOKU Selatan

PemkabOKU Selatan
Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Masarakat Di Desa Sindangsari, Cimerak Kesulitan Dapat Gas 3Kg Dan Harganya Melambung

Pangandaran, LHI.

Selasa, 2 Februari 2021 tabung gas berukuran 3 Kg atau elpiji melon sudah menjadi barang kebutuhan utama bagi sebagian warga masyarakat terutana warga menengah ke bawah, karena elpiji tersebut disubsidi pemerintah, peredaran dan harganya pun diatur sedemikian ketat. Seperti yang dilangsir media online pada tanggal 14 Desember 2020, bahwa harga eceran tertinggi berdasarkan SK Bupati Gas 3 Kg di Kabupaten Pangandaran ada 2 wilayah yaitu harga Rp 16.900, dan Rp 17.400.

Adapun wilayah yang HET nya ditetapkan Rp 17.400, yaitu wilayah Kecamatan Pangandaran, Sidamulih, Parigi, Cijulang, Cigugur, Langkaplancar dan Cimerak. Sementara untuk HET Rp 16.900 yaitu kecamatan Kalipucang, Padaherang dan Mangunjaya. Lantas, benarkah SK tersebut telah diterapkan? dari keterangan salah satu warga Dusun Mekarjaya, Desa Sindangsari yang enggan disebutkan namanya melalui pesan messenger mengatakan, meski menjadi barang kebutuhan utama, namun elpiji melon di daerah Sindangsari termasuk barang langka, artinya selain sulit ditemui harga gas melon tersebut melambung tinggi.

“Kalau pun ada atau yang mudah didapat, pastinya harganya sudah mahal, Biasanya Rp 28 000 hingga 30.000,” sambung sumber tersebut. Saya selaku masyarakat kecil merasa keberatan dengan harga seperti itu, terlebih sekarang ini Vandemi covid-19, tentu berdampak besar terhadap masyarakat, untuk itu saya berharap pemerintah segara turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan, pungkasnya.

Sementara hasil penelusuran awak media ke setiap warung yang menjual Gas 3 Kg di wilayah Desa Sindangsari banyak ditemukan penjualan gas dengan harga berpariatf, sekitaran Rp 27.000 hingga Rp 29.000. Salah satunya pemilik warung bernama Hj Khodijah, dia mengaku untuk mendapatgas 3 Kg harus berani meski harganya mahal, Saya beli dari pengedar gas yang menggunakan mobil seharga Rp 26.000, dan kami jual kerumahan Rp 29 000.

Khodijah menambahkan, dia gak tahu harga aslinya di pangkalan, padahal di daerah kami dekat dengan pangkalan Gas elpiji, Tak seharusnya harga gas melon di Sindangsari sampai melambung tinggi. Saya sih ngikut harga dari atas aja, saya cuma mengambil keuntungan Rp 3.000, kalau bisa pemerintah datang kelapangan, agar ketahuan dimana dan siapa sebenarnya yang menaikan harga gas bersubsidi ini pungkasnya. (AS)

Post a Comment

0 Comments