Semarang,LHI
Di tengah masa pandemi Covid-19, Dinas Pariwisata Kabupaten
Semarang kembali menggelar Festival Gedongsongo di kompleks wisata Candi
Gedongsong, Desa Candi, Bandungan. Kegiatan pergelaran seni budaya dan potensi
pariwisata itu disiarkan melalui beberapa saluran media sosial milik Disparta
untuk menghindari berkumpulnya massa. Bupati Semarang H Mundjirin yang membuka
acara, Rabu (11/11/2020) siang, mengharapkan festival selama dua hari itu dapat
menggerakkan roda pariwisata yang mati suri saat pandemi. Sekaligus
melestarikan seni budaya dan kearifan lokal Kabupaten Semarang.
Bupati
Mundjirin menegaskan letak strategis Kabupaten Semarang di segitiga emas
Jogyakarta, Solo dan Semarang (Joglo Semar) menjadi modal penting mengungkit
kebangkitan sektor pariwisata. Selain itu potensi budaya dan kearifan lokal
bisa dikembangkan untuk mempercepat pemulihan industri pariwisata. “Gedongsongo
menjadi salah satu ikon pariwisata Kabupaten Semarang. Karenanya promosi
pariwisata budaya yang digabungkan dengan kearifan lokal seperti Festival
Gedongsongo ini layak digelar setiap tahun,” ungkapnya.
Pembukaan
Festival Gedongsongo ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh Bupati H
Mundjirin diikuti Kepala Disparta Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih dan
undangan lainnya. Selain itu juga diserahkan pohon Kalpataru untuk ditanam di
kompleks wisata Candi Gedongsongo.
Kepala
Disparta Dewi Pramuningsih menjelaskan pelaksanaan Festival Gedongsongo diawali
dengan prosesi membersihkan candi ke satu dengan air suci. Air diambil dari
tiga mata air di Bandungan, Sumowono dan Jambu. “Kegiatan itu melambangkan niat
yang suci untuk menjaga kebudayaan dan kesejahteraan Kabupaten Semarang,”
katanya.
Festival
juga dimaksudkan unutk melakukan promosi wisata yang aman dan sehat lewat
penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata Candi Gedongsongo. Pagelaran seni
akan ditampilkan secara live streaming di instagram dan You Tube Dinas
Pariwisata untuk mencegah berkumpulnya warga yang ingin menonton. Tak hanya
itu, festival juga dimeriahkan pameran kuliner, kerajinan batik lokal dan
cinderamata dari 75 pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Semarang. “Kami siap
menyelenggarakan pariwisata yang aman dan nyaman untuk mencegah timbulnya
klaster Covid-19 dari tempat wisata.(PURNOMO/KOMINFO)
0 Comments