Pangandaran
LHI
Suasana riuh
iklim pilkada mulai terasa gemuruh, terutama di medsos.
Dalam
kampanye wajar menampilkan prestasi yang pernah dicapai oleh incumbent, akan
tetapi itu adalah hasil kerja bersama-sama, semua unsur dan penghargaan
tersebut seharusnya diberikan kepada semua unsur bukan untuk perorangan.
Arif Budiman
Ketua Relawan Bahari mengatakan, Ibarat dalam sebuah orkestra, seorang
konduktor memang selalu mendapatkan bunga, akan tetapi hakekatnya itu adalah
hasil kerja sama semua pemain. Minggu (19/7/2020)"Seorang konduktor memang
menempati posisi strategis, paling disorot, tapi apakah seorang penabuh drum
dibelakang tidak memiliki peran?
Coba
bayangkan Jika seorang pemain Biola tidak mengikuti irama atau ketukan yang
diberikà n oleh konduktor? Siapa yang disalahkan? Konduktor atau pemain Biola?
Apakah konduktor lebih hebat dalam bermain Biola dibanding pemain Biola asli?
Tapi apakah
konduktor diperlukan? Kan semua Bisa baca Nada yang ditulisakan dalam buku
didepan pemain.. sebenarnya semua pemain bisa bermain musik secara mandiri
tanpa konduktor.
Konduktor
adalah orang yang menentukan Kapan mulai, bagaimana irama dijalankan, Kapan
harus berhenti, siapa yang main. Keberhasilan konduktor adalah keberhasilan
anggota team, ketaatan anggota team,
kesadaran anggota team, ketahudirian anggota team. Jelas Arif.
Konduktor
pantas berterima Masih kepada pemain musik. Begitu Pula pemain musik.
Kembali pada
pilkada, jika Ada dua incumbent, dan saling berhadapan, siapa yang paling
berjasa sebenarnya? apakah Ada jaminan orang akan bersikap yang Sama?
Dalam
beberapa selebaran dan beberapa surat pernyataan dukungan, itu hal yg lumrah
dan biasa aja, namun mohon jangan di indahkan aturan nya, karena dalam hal
dukungan politik dan proses menuju pilkada 9 desember nanti ada aturan nya, ada
pengawas nya dan ada penindak nya. Masa depan adalah ghoib,. Manusia hanya Bisa
menerka...pungkas Arif. (AGUS S)
0 Comments