Meranti LHI
Memasuki
musim kemarau saat ini pihak Polres dan Pemda Meranti bersama TNI dan pihak
terkait mulai bersiap mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karlahut),
dengan menggelar rapat koordinasi (Rakor) Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan
(Karlahut) diwilayah Kabupaten Kepulauan Meranti bersama TNI, Dinas, Badan dan
Instansi terkait, Rakor dipimpin langsung oleh Kapolres Meranti AKBP. Taufik
Lukman bersama Sekretaris Daerah Bambang Supriyanto SE MM, bertempat di Aula
Mapolres Kep. Meranti, Selasa (7/6/2020).
Turut hadir dalam Rakor, Kadiskes Meranti dr. Misri Hasanto,
Kasatpol PP. Meranti Helfandi SE M.Si, Kepala BPBD Meranti Drs. Idris Sudin,
Kadis Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Agusyanto S.Sos M.Si, Kadis Perikanan
Meranti Heldi SE, Direktur RSUD Meranti dr. Ria, Kabag Humas dan Protokol
Meranti Rudi MH, Kabid Perhubungan Azwan, Danramil Lakatang, Perwakilan Posal
Selatpanjang, Jajaran Polres Meranti, Para Camat Se-Kabupaten Meranti.
Seperti diketahui, mulai Juli ini sudah memasuki musim kemarau
dan sesuai pengalaman pada musim kemarau potensi terjadinya Karlahut sangat
tinggi, untuk itu diperlukan sosialisasi ditengah masyarakat agar turut menjaga
hutan dan lahan dengan tidak melakukan pembakaran karena dari hasil evaluasi
lebih 90 persen penyebab kebakaran adalah akibat ulah manusia baik sengaja
maupun tidak disengaja. Dan yang tak kalah penting kesiapan dari Satgas mulai
dari personil serta peralatan pendukung jika terjadi Karlahut.
Seperti disampaikan Kapolres Meranti, ada beberapa stressing
yang harus menjadi perhatian dalam mengantisipasi Karlahut diwilayah Kepulauan
Meranti, pertama pastikan sumber air seperti Embung dan Kanal Blocking
berfungsi dengan baik.
"Karena untuk pengendalian terjadinya kebakaran
ketersediaan air sangat penting, untuk itu saya harap Kecamatan dan Desa
pastikan Embung dan Kanal Blocking memiliki air," ujar Kapolres.
Meski
Kecamatan dan Desa diharapkan dapat mempersiapkan upaya penanggulangan jika
terjadi Karlahut namun Kapolres Taufik mengingatkan, semua pihak tetap fokus
pada upaya pencegahan karena dinilai lebih efektif, efisien, sebab jika terjadi
kebakaran yang luas apalagi dilahan Gambut akan sulit untuk melakukan
pemadaman.
Untuk itu Kapores meminta kepada Kecamatan, Desa dan Polsek
serta Aparat TNI dan semua pihak terkait untuk mengaktifkan kembali Posko
Karlahut diwilayahnya masing-masing begitu juga dengan masyarakat peduli Api.
Selain itu mempersiapkan semua peralatan yang diperlukan untuk melakukan
pemadaman jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Kemudian dikatakan Kapolres dalam penanggulangan Karlahut saat
ini sedikit lebih berat karena dihadapkan dengan Pandemi Virus Corona, jadi
tidak hanya penanganan Karhutla tetapi juga harus fokus pada upaya pencegahan
penyebaran Covid-19.
Kapolres juga menyarankan dititik stratgis rawan Karlahut
dibentuk Kampung Tanggung Nusantara untuk mengencarkan sosialisasi pencegahan
Karlahut sekaligus mendisiplinkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan
dalam upaya mencegah penyebaran Virus Covid-19.
Menurut Kapolres disitulah diperlukan peran dari Aparatur
Kecamatan dan Desa, Polisi/TNI untuk memberikan penyuluhan dan sosialisasi
ditengah masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi terjadinya kebakatan
hutan dan lahan. Dan dengan adanya Posko atau Kampung tangguh ini akan lebih
meningkatkan pengawasan dan penanganan cepat jika terjadi Karlahut.
Namun dari pengakuan pihak BPBD Meranti dan Kecamatan dalam
menangani Karlahut pihaknya masih dihadapkan pada kendala terutama masalah
anggaran yang belum tersedia, begitu juga Embung atau sumber air dilokasi
potensial terjadinya Karlahut. Karena seperti diketahui disaat musim kemarau
hampir diseluruh wilayah hutan di Meranti mengalami kekeringan satu-satunya
sumber air adalah berasal dari laut yang membutuhkan pompa dan selang yang
cukup panjang kondisi ini semakin diperparah dengan tidak tersedianya jaringan
listrik.
Menyikapi hal itu khusus masalah anggaran seperti dikatakan
Sekda Meranti Bambang Supriyanto, akan mengupayakan bagaimana anggaran
penanggulangan Karlahut dapat segera dicairkan namun semua tergantung dari
ketersediaan anggaran di kas daerah yang diperuntukan untuk penanganan
Karlahut. Sekda juga meminta kepada semua pihak mulai dari BPBD, Kecamatan,
Desa, Kepolisian dan TNI, masyarakat serta instansi terkait lainnya dapat
meningkatkan sinergitas untuk bersama-sama mengantisipasi terjadinya Karlahut
ditengah Pandemi Covid-19 saat ini.
"Karena tanpa sinergitas dan kerjasama dari semua pihak
upaya antisipasi dan oenangguoangan Karlahut diwilayah Kepulauan Meranti akan
sulit dilakukan," pungkas Sekda.(RAMLI
ISHAK)
0 Comments