Meranti
Lintas Hukum
Bupati Kepulauan Meranti Drs. H.
Irwan M.Si, melakukan penandatanganan kesepakatan (MoU), Program Desa Bebas Api
Tahun 2020, dengan PT. PT. Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP), dalam program
tersebut 10 Desa di 2 Kecamatan langganan Karlahut menjadi fokus pencegahan dan
penanggulangan Karlahut di Kepulauan Meranti, bertempat di Ballroom Hotel Grand
Meranti, Selatpanjang, Selasa (30/6/2020).
Turut hadir dalam
kegiatan itu, Ketua DPRD Meranti Jack Ardiansyah, Kapolres Kepulauan Meranti
AKBP. Taufik Lukman, Danramil Selatpanjang Mayor Inf. Bismi Tambunan, Manager
Operasional PT. RAPP Susilo Sudirman, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Drs. H.
Irmansyah M.Si, Kepala Badan Ketahanan Pangan M. Arif, Ka. BPBD Meranti Drs.
Idris Sudin, Kabag Humas dan Protokol Meranti Rudi MH, Camat Merbau Abdul
Hamid, Camat Tasik Putri Puyu Sugiarti, Sekretaris Bappeda Meranti Randolf dan
pejabat serta tamu lainnya.
Penandatanganan MoU
langsung dilakukan oleh Manager Operasional PT. RAPP Susilo Sudirman dan Bupati
Meranti Drs. H. Irwan M.Si, diikuti Kapolres Meranti, Kepala Dinas Lingkungan
Hidup dan Kepala Desa di 10 wilayah Program Bebas Api.
Seperti disampaikan
Manager Operasional PT. RAPP Susilo Sudirman, pihak RAPP menilai Riau khususnya
Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki banyak hutan tropis dan rawa gambut
kondisi ini perlu menjadi perhatian semua pihak khususnya dimusim kemarau yang
rentan terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Untuk itu memasuki
musim kemarau saat ini, PT. RAPP mulai fokus menjaga area konsesi perusahaan
dan sekitarnya dari terjadinya Karlahut."Karena kita sering lupa untuk mencegah
terjadi Kebakaran Hutan padahal mencegah lebih baik daripada memadamkan,"
ujar Susilo.
Dan PT. RAPP
dikatan Susilo akan terus hadir dan berupaya untuk meningkatkan sinergitas
dengan Pemerintah Daerah, TNI/Polri serta masyarakat untuk bersama-sama
mencegah dan menanggulangi Karlahut.
"Seperti yang
selalu ditekankan pimpinan kahadiran kami (PT. RAPP), bukan sebagai tamu tapi
merupakan bagian dari masyarakat untuk sama-sama menyelesaikan PR besar yakni
mencegah terjadinya Karlahut," ucapnya.
Sekedar informasi,
Program Desa Bebas Api ini pertama kali digulirkan oleh PT. RAPP pada Tahun
2015 lalu dan selama 4 tahun berjalan mendapatkan hasil yang cukup signifikan
bagi pencegahan Karlahut diwilayah Kepulauan Meranti."Sebelum program ini
berjalan luas kebakaran hutan di Meranti mencapai 750 Ha, kini hanya berkisar
0.5 persen saja," jelasnya.
Adapun 10 wilayah
yang masuk Program Desa Bebas Api Tahun 2020 ini adalah :Kecamatan Merbau (Desa
Belitung, Lukit, Pelantai, Mekar Sari, Mayang Sari), Kecamatan Tasik Putri Puyu
(Desa Putri Puyu, Kudap, Dedap, Mekar Delima).
Nantinya PT. RAPP
disamping melakukan penanggulangan Karlahut, juga akan melakukan sosialisasi
antisipasi Karlahut disekolah-sekolah, pemutaram film, dan sosialisasi di
pasar-pasar.
Menyikapi hal
tersebut, Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, mengucapkan apresiasi
kepada PT. RAPP yang telah menggagas program peduli api, menurutnya program ini
sangat baik dalam menjaga ekosistem dan lingkungan dari kebakaran.
Ia berharap dengan
adannya MoU ini, bencana Karlahut yang sempat memporak porandakan huta, gambut
Meranti ditahun 2014 silam tidak terjadi lagi."Jangan sampai ditahun 2020
ini Karlahut kembali marak," ucap Bupati.
Dikatakan Bupati,
saat ini Meranri dihadapi dua kondisi yang sulit pertama dampak Pandemi
Covid-19 yang membuat anjloknya ekonomi, terganggunya kesehatan, serta sosial.
Kedua musim kemarau
yang berpotensi menimbulkan kebakatan hutan dan lahan agar dapat mengatasinya
tak ada cara lain selain menggalang kerjasama dengan semua unsur yang ada untuk
bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut.
Lebih jauh
dikatakan Bupati, semua layak bersyukur karena sejak digulirkannya Program Desa
Bebas Api telah mampu menekan angka Karlahut di Meranti khususnya di dua Kecamatan
yakni Tasik Putri Puyu dan Merbau tepatnya di Desa Putri Puyu, Lukit dan Tj.
Padang.
Ia berharap kondisi
itu dapat terus dijaga melakui aksi nyata dilapangan, karena mencegah lebih
baik daripada memadamkan yang akan merepotkan semua pihak dan yang tak kalah
penting menghabiskan sumber daya."Mencegah lebih baik daripada memadamkan
karena jika terjadi kebakaran akan menghabiskan sumberdaya yang tidak
sedikit," paparnya lagi.
Terakhir untuk
mengoptimalkan pencegahan Karlahut Bupati Irwan mengintruksikan kepada BPBD dan
Satpol PP Meranti untuk kembali melayangkan surat edaran kesiap-siagaan kesemua
Kecamatan dan Desa untuk bersiap menghadapi musim kemarau.
"Saya minta aktifkan kembali
Masyarakat Peduli Api, Cek smua peralatan, Sumber Air (Embung) dan semua yang
diperlukan. Karena ini bukan masalah baru, kita semua tahu lokasi rawan
Karlahut mari bersama diantisipasi jangan sampai terjadi Karlahut," tegas
Bupati.
Hal senada juga
ditimpali oleh Kapolres Meranti AKBP. Taufik Lukman, menurutnya kesepakatan
bersama ini sangat baik dalam menanggulangi Karlahut memasuki kemarau saat ini.Ia
berharap Karlahut yang cukup besar terjadi ditahun 2019 dengan luasan 589 Ha,
tidak terjadu lagi.
"Pada Bulan
Maret sampai April lalu sempat terjadi kebakaran hutan seluas 34 Ha, namun kita
berharap jangan sampai kejadian tahun 2019 terulang lagi," harapnya.
Untuk itu
diperlukan sinergitas dari semua pihak baik itu Pemda Meranti, TNI/Polri,
Masyarakat hingga Dunua Usaha (Perusahaan) untuk bersinergi mencegah serta
menanggulangi terjadinya Karlahut.
"Jadikan MoU ini sebagai
motivasi dan meningkatkan sinergitas antara semua pihak untuk bersama-sama
mengantisipasi terjadi Karlahut diwilayah Kepulauan Meranti," pungkas
Kapolres.(ADV/RAMLI ISHAK)****
0 Comments