Meranti, LHI
Kabar gembira bagi masyarakat kurang
mampu dan masyarakat mengalami tekanan ekonomi akibat terdampak Covid-19,
karena mulai hari ini Pemkab. Meranti mulai menyalurkan Bantuan Sosial berupa
Paket Sembako untuk 5775 KK warga miskin. Penyaluran bantuan ditandai dengan
penyerahan Paket Sembako kepada Para Camat oleh Bupati Drs. H. Irwan M.Si dan
Wakil Bupati H. Said Hasyim, disaksikan Forkopimda, bertempat di Aula Kantor
Bupati Meranti, Jumat (1/5/2020).
Turut
hadir dalam kegiatan itu Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, Wakil
Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim, Wakil Ketua DPRD Meranti H. Khalid
Ali, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP. Taufik Lukman, Sekretaris Daerah Kep.
Meranti Bambang Supriyanto SE M.Si, Asisten II Sekdakab. Meranti Drs.
Asroruddin, Kadis Sosial Meranti Agusyantor S.Sos M.Si dan Jajaran Pejabat
Eselon II, Kabag Kesra Meranti Hery Saputra SH, Kabag Humas dan Protokol
Meranti Rudi MH, Camat Tebing Tinggi Rayan Pribadi dan Camat lainnya,
Kades/Lurah, Tokoh Masyarakat/Agama dan lainya.
Seperti
dikatakan Bupati Irwan didampingi Wabup Said Hasyim, saat ini Pemkab. Meranti
mulai melakukan gerakan nyata untuk membantu masyarakat miskin dan terdampak
Covid-19 di Kepulauan Meranti dengan cara memberikan bantuan Paket Sembako
senilai 600 ribu rupiah.
Secara rinci bantuan Sembako
tersebut berisi beras 28 Kg, Gula 3 Kg, Minyak Gireng 2 Liter, Telur 1
Papan, Mie Instant 1 Dus, Sarden 1 Kaleng.
Nantinya
bantuan ini akan diberikan kepada warga miskin dan terdampak Covid-19 sesuai
dengan pendataan yang telah dilakukan oleh RT/RW, Kades dan pihak Kecamatan.
Namun ditegaskan Bupati bantuan ini masih bersifat flexible artinya jika masih
ditemukan masyarakat miskin atau kurang mampu namun belum terdata untuk
menerima bantuan dapat melapor ke Tim Gugus Tugas yang ada di Desa dan
Kecamatan untuk dimasukan sebagai penerima bantuan.
“Karena
kita tidak ingin ada masyatakat miskin di Meranti yang tidak dapat bantuan
ditengah Pandemi Covid-19,” tegas Bupati Irwan.
Lebih
jauh disampaikan Bupati, Pemkab. Meranti sangat menyadari kemungkinan adanya
data warga miskin yang keliru. Misal ada masyarakat tak mampu namun tidak
terdata mendapat bantuan begitu juga sebaliknya warga tergolong mampu justru
mendapat bantuan. Untuk itu ditegaskan Bupati kepada Camat dan Kades untuk
terus mengawasi penyaluran bantuan ini jika memang ditemukan kasus diatas maka
akan dievaluasi dan bagi yang berhak namun tak terdata akan diberikan bantuan
tambahan.
“Kita
ingin semua masyarakat tetap memiliki kekuatan dan kemampuan pangan ditengah
Pandemi Covid-19 ini, jangan sampai ada masyarakat yang kekurangan makanan,”
ucap Bupati.
Bantuan
yang diberikan oleh Pemkab. Meranti ini dikatakan Bupati merupakan bantuan
untuk warga miskin yang belum tercover dalam bantuan yang berasal dari
Pemerintan Pusat seperti yang selama ini berjalan Program Keluarga Harapan
(PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang jika ditotal sebesar 600-700 ribu
rupiah/bulan.
Selanjutnya
selain bantuan tersebut Pemkab. Meranti juga akan menyalurkan bantuan kedua
yang berasal dari Kementrian Sosial yang telah dialokasikan untuk 6733 KK di
Meranti dengan rincian 4000-an KK diambil dari Pusat Data Terpadu Kementrian
Sosial dan sisanya sekitar 2500-an merupakan usulan dari Pemkab. Meranti.
“Ini
sebuah program bantuan yang dikucurkan untuk membantu turunnya kemampuan
ekonomi masyarakat misal para TKI yang sudah tidak bekerja lagi, serta
masyarakat pekerja Non Formal yang berpendapatan rendah misal tukang becak,
buruh pelabuhan, pelayan kedai kopi dan petani kecil,” jelas Bupati.
Bantuan
lainnya yang sudah masuk dalam program Pemerintah Pusat untuk membantu warga
terdampak Covid-19 adalah bantuan kartu Pra Kerja yang diperuntukan kepada
warga yang belum bekerja dan sudah tidak bekerja lagi. Sejauh ini sejak
dilakukan pendaftaran di Dinas Tenaga Kerja Meranti untuk data penerima masih
berproses yang pasti jumlahnya sangat signifkan.
Dan
terakhir adalah bantuan dari Pemerintah Provinsi Riau sebesar 300 ribu
rupiah/KK, namun menyangkut berapa besar alokasi bantuan ini diakui Bupati
Irwan, Pemkab. Meranti belum mendapatkan data final.
Kemudian,
dalam kesempatan itu Bupati Irwan juga memaparkan kemungkinan terjadinya
pemotongan anggaran Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus oleh Pemerintah
Pusat sebesar 20 persen. Hal ini tentunya akan berdampak pada pengelolaan
anggaran Pemerintah Daerah dimana akan terjadi rasionalisasi pada belanja
pegawai misal Tunjangan, Perjalanan Dinas, Kegiatab Pembangunan dan lainnya.
Bupati memprediksi dalam 1-2 Tahun kedepan akan terjadi perlambatan ekonomi di
Indonesia tak terkecuali Kabupaten Kepulauan Meranti.“Pemulihan ekonomi
kemungkinan akan terjadi pada tahun 2022 medatang,” jelas Bupati.
Untuk
itu, agar tidak terjadi tekanan ekonomi dimasyarakat Bupati menghimbau untuk
dilakukan penghematan disegala bidang.
“Mari
kita melakukan penghematan dengan mengurangi semua pengeluaran yang tidak perlu
sehingga tekanan ekonomi dapat diminimalisir,” ujarnya.
Terakhir
Bupati Irwan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk saling mengawasi dan
menjaga dan mengingatkan agar tidak terjadi penyebaran Virus Covid-19 di
Kepulauan Meranti yang sejauh ini masih 0 kasus dan berada di Zona Hijau.
“Mari
bersaka kita saling mengingatkan untuk secara disiplin menjalankan protokol
kesehatan sesuai dengan arahan pemerintah. Semoga kita semua terlindungi dari
Virus Covid-19,” harapnya mengakhiri. (HUMAS PEMKAB. MERANTI/RLS/RAMLI
ISHAK)***
0 Comments