Pangandaran LHI
Akibat virus covid-19 yang melanda Indonesia, peternak
yang beroperasi di Pangandaran hanya tinggal 10%, sedangkan menurut Bupati
Pangandaran H. Jeje Wiradinata untuk menyuplai kebutuhan protein membutuhkan
sekitar 300 ton perbulan.
“ Dalam kondisi normal, apabila
penduduk Kabupaten Pangandaran 420.000 orang, bila dikonversi berdasarkan
kebutuhan protein, itu kebutuhannya mencapai 300 ton perbulan, itu belum masuk
dengan kunjungan wisata, dan ini tentu akan lebih banyak lagi,” ujarnya.
Beliau sampaikan saat kegiatan
fasilitasi kredit usaha rakyat sektor peternakan sub sektor komoditas unggas
jenis ayam pedaging program peningkatan produktifitas peternakan tahun 2020 di
Dusun Cogekan, Desa Kertajaya, Kecamatan Mangunjaya, Kamis, 30/4/2020.
“Kalau kemarin peternal ambruk karena
daya beli turun maka hitungan kita yang produksi palingan hanya 10 persen,
kalau 10 persen yang beroperasi hanya 5 ton daging ayam perbulan”, ungkapnya.
Untuk itu ditengah kondisi covid-19
ini, Pemerintah Kabupaten Pangandaran terus berusaha meningkatkan produksi
daging dengan melakukan kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Pangandaran
dengan para peternak ayam sehingga diharapkan kebutuhan daging akan terjaga.
“ Kalau dibiarkan maka tentu akan
terjadi inflasi dari sektor daging ayam, maka dengan pertimbangan itulah kita
membuat kemitraan Pemerintah Daerah dengan peternak, uang itu uang peternak
bukan uang pemerintah, Pemerintah membackup dari sisi jaminan dan bunga bank
kalau nanti rugi harga jual dengan harga produksi maka mensubsidi sehingga nol
rupiah”, katanya.
Lanjutnya ini merupakan salahsatu
langkah dalam upaya penangan covid-19 di Kabupaten Pangandaran“Penanganan covid
ada tiga, pencegahan dan penanganan, program Jaminan Pengaman Sosial sembako
dan yang ketiga adalah program penggerakan sektor ekonomi dan ini termasuk
penggerakan sektor ekonomi”, imbuhnya.
“Di kita ini nelayan jalan, petani
jalan, harga gabah masih bagus, gula kelapa bagus yang terpuruk itu satu adalah
peternak dan pariwisata, pariwisata itu susah, mereka yang pemutusan kerja di
dorong ke prakerja”, ujarnya.
Lanjutnya untuk tetap beroperasi para
peternak maka pemerintah mendorong terus, dengan membuat jaminan bank garansi
senilai Rp. 2,5 M.“Untuk peternak kita dorong untuk memenuhi kebutuhan tadi, mereka
dipinjemin ke bank kita jaminannya, kita membuat jaminan bank garansi kurang
lebih Rp, 2,5 miliar dan bunga bank di tanggung oleh kita ini selama dua bulan,
kalau mereka rugi khusus untuk kondisi darurat pemda mensubsidi pakan”,
ungkapnya.
Bupati pun menegaskan kemitraan ini
bukan untuk membuat kandang.
“Ada 108 peternak, biaya yang dari bank itu tidak
boleh ada biaya untuk pembuatan kandang, jadi mereka yang sudah siap
beroperasi, hanya untuk doc, pakan, obat obatan dan semawar”, tegasnya.(SUMBER:
BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN./AGUS S)
0 Comments