Pangandaran LHI
Ditengah pandemi covid -19, warga Desa Parakanmanggu
giring sekelompok orang yang mengaku mencari dana untuk membangun dan
operasional yayasan yatim piatu serta kelembagaan Pendidikan Islam Darul Ansor
ke posko pemeriksaan dan penanggulangan penyebaran covid -19.Sabtu Sore
(18/4/2020)
Saat di periksa sekelompok orang tersebut nengaku dari
Yayasan Darul Anshor Kamil yang beralamat sekretariat di Keramat Balong Pasar jln.KH
Balkhi Sesa Ranca Gede Kecamatan Gunung Kaler Tanggerang Barat.
Kelompok orang yang diamankan warga tersebut,
berjumlahkan 7 orang. Enam orang bagian
beroperasi mendatangi ke rumah rumah warga, sedangkan yang satu lagi ditugaskan
sebagai sopir kendaraan roda empat mobil Avanza warna putih bernopol
:D-1137-VBZ. buat menjemput.
Menurut keterangan salah satu warga Parakanmanggu, Nanan (43), membenarkan bahwa dirinya bersama
warga lainnya telah mengamankan dan
membawa enam orang pendatang yang kedapatan mencari dana sumbangan ke
rumah warga tampa membawa surat izin dari pemerintah setempat, sementara saat
ini warga masyarakat sedang menghadapi situasi yang dianggap serius, yaitu
covid -19.
"Kami beserta warga lainnya, khawatir mereka ini
terjangkit Virus Corona karena sekelompok orang ini bukan warga Kabupaten
Pangandaran, namun warga Bandung yang tiba tiba datang ke wilayah kita yang langsung
keluyuran mendatangi rumah rumah warga.
Sedangkan setahu saya warga asli Pangandaran saja yang baru mudik dari luar
kota datang diperiksa ketat dan tidak diperbolehkan langsung
berkeluyuran,"Ujar Nanan.
Di tempat yang sama, Siti Jubaedah, salah
seorang dari kelompok tersebut mengaku kepada awak media, dirinya mengaku
sebagai relawan pencari dana yang door to door datang ke rumah warga yang
menurutnya barangkali saja ada warga yang mau minat membantu pun engga ga apa
apa yang nantinya akan diberikan ke yayasan yatim piatu.
Rasa penyesalan juga terlontar dari Siti Jubaedah,
dirinya bersama rekannya mengaku salah datangnya ke wilayah Desa Parakanmanggu
tanpa meminta izin dahulu ke pemerintah setempat, “Kami pun menyesal serta
mohon ma,af dan berharap kami bisa
pulang lagi ke Bandung, “katanya
Atas kejadian itu Kepala Desa Parakanmanggu Suryo
membenarkan bahwa sekelompok orang tersebut datang tanpa izin lebih dulu,
padahal saat ini sedang digalakan pengetatan wilayah perbatasan, apalagi di
tengah pandemi covid -19, semua warga di tuntut lebih waspada atas
penanggulangan penularan covid -19.
"Kebetulan di posko selalu ada petugas piket, yaitu Ketua Rt-Rw dan kepala
Dusun, sehingga mereka dengan kesigapannya menggiring sekelompok orang tersebut
ke posko desa untuk di tanya identitasnya dan dilakukan penyemprotan kepada
orang tersebut.
"Untuk cek suhu di desa kami belum ada alatnya,
maka kami segera menghubungi pihak dinas kesehatan dari Puskesmas Selasari,
dengan sigap merekapun datang dan langsung melakukan cek suhu kepda orang orang
tersebut," papar Suryo.
Menurut Suryo, mereka modusnya itu di drop di tiap
tiap pinggir jalan, kemudian si pelaku yg mencari sumbangan 6 orang itu jalan
kaki yang titik temunya di jalan raya dan mereka baru di jemput oleh temennya 1
orang yg menjadi supir kendaraan, namun alhamdulillah tertangkap. Selanjutnya
untuk S.O.P dari posko desa, pihak kami melakukan kompirmasi ke atas lalu
melakukan persiapan dengan Polsek Parigi untuk menunggu perintah lebih lanjut.
"Kami berharap, kelompok orang ini di pulangkan
ke tempat asalnya ke Bandung. Pokoknya harus keluar dari Kabupaten Pangandaran
karena masyarakat kami tidak menghendaki orang orang ini ada di wilayah
Pangandaran,"tegas Suryo.
Sementara dari pihak tim kesehatan Puskesmas Selasari,
Kecamatan Parigi mengatakan, bahwa dari hasil tes cek suhu, orang tersebut
dalam keadaan sehat yang suhunya normal
tidak punya riwayat batuk dan sesak." Namun untuk menetukan
terjankit atau tidaknya oleh Covid-19, pihak puskesmas tidak bisa memastikankarena tidak ada
alat pengeceken yang lebih, yang ada
sekedar pengukuran suhu biasa,"terangnya.(AGUS S)
0 Comments