DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

Dunia PERS Kembali Tercoreng,Seorang Jurnalis Kembali Alami Kekerasan&Penganiayaan "Ini Kata Ketua MOI (Media Online Indonesia) DPC Kab Lampung Utara


Lampura, LHI
Media Online Indonesia (MOI) mengutuk keras penganiayayaan oleh segerombolan preman di Lampung Utara kepada Eprijal  salah seorang Jurnalis SKM Buser yang terjadi pada hari rabu ( 05-02-2020 ) di salah satu rumah makan di Bukit Kemuning.
Rijal selaku ketua DPC MOI Lampung Utara meminta kepada Pihak aparat kepolisian  untuk segera menangkap Segerombolan preman yang sudah melakukan penganiayaan tersebut.
" Karena kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Lampung Utara, oleh sebab itu saya minta pihak kepolian segera melakukan penangkapan terhadap pelaku pengeroyokan karna ini sudah jelas- jelas kriminal" menurut Rijal kepada media ini di Kotabumi,Jumat (07-02-2020).
Rijal berharap kepada pihak penegak hukum, pelaku pengeroyokan dikenakan pasal berlapis, selain pasal penganiyayaan dan pengeroyokan juga harus dikenakan pasal pelanggaran undang- undang No 40 Tahun 1999 pasal 18 karna kasus pengeroyokan ini berawal dari masalah Eprijal mengangkat pemberitaan  kepala sekolah salah satu SDN Negeri Ujan Mas Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Waykanan yang diduga merasa terganggu serta menolak di konfirmasi
Diketahui tindakan pengeroyokan oleh segerombolan preman terhadap wartawan yang diketahui bernama Eprizal di  rumah makan Ayumi tepatnya di kecamatan bukit kemuning lampung utara pada hari rabu ( 05-02-2020 )
Saat di konfirmasi Eprizal menjelaskan berawal mendapat telpon oleh seseorang yang mengaku bernama Herman. di dalam percakapan telpon  Eprizal di ajak untuk bertemu dengan alasan ingin makan bersama dan kemudian setelah tiba di rumah makan Ayumi Eprijal dan rekan nya di suruh ngopi dulu. sesaat setelah ngopi salah  satu dari seorang preman suruhan kepala Sekolah Suslana S.Pd mengajak Eprijal dan rekan nya bernama Ade Irawan(yang juga berfropesi wartawan) untuk menemui Suslana S.Pd selaku kepala sekolah di rumahnya di Baradatu, namun Eprijal menolak.
Mendengar bahwa Eprijal enggan ikut bersama mereka, Herman  jadi emosi dan marah tanpa banyak bicara langsung mengayun kan bodem mentah(pukulan)nya ke arah kepala  tepat nya di bagian kening eprizal yang sedang dalam posisi duduk. Kemudian Eprijal berdiri. Setelah itu  Herman mencabut badik ( senjata tajam khas Lampung )  dan akan ditikamkan ke arah Eprijal,  kemudian di lerai ole Ade Irawan salah satu rekan media dari media online.
Setelah mencabut badik yang diarah ke Eprizal dan di lerai ole Ade Irawan dua rekan Herman langsung mengeroyok Eprizal dengan memukul mengunakan bodem mentah bertubi-tubi ke arah  muka dan kepala Eprizal sehingga mengakibatkan luka di bagian wajah  dan bengkak di bagian kanan dan kiri arah bawah pipi kiri dan kanan nasib masih  beruntung dari kejadian ini Eprizal tidak mengalami luka tusuk tapi hampir saja  merengut nyawa nya apa bila badik tidak cepat di tangkap Ade Irawan 
            Setelah kejadian ini  Eprizal yang bersimbah darah dan lemas langsung di larikan ke puskesmas terdekat, untuk dilakukan pengobatan dan Visum. Kemudian langsung melapor ke Polsek Bukit Kemuning. Karna   mendengar informasi rekan rekan Herman  yang lain ingin datang ke Polsek,maka pihak kepolisian pun mengarah kan melapor ke Polres Lampung Utara guna mencegah hal- hal yang tidak diinginkan. untuk di ketahui dengan Surat Tanda Laporan ( STPL) nomor stpl 132/B-1/II/2020/ POLDA LAMPUNG/DPKT RES LU
Di tambahkan pula oleh Ade Irawan, andai saja  tidak  dilerai  olehnya dan menyambar pisau milik Herman kemungkinan Eprizal mendapat luka tusukan senjata tajam milik pelaku dan sebelum Herman.Cs meninggalkan lokasi kejadian, Herman menantang bahwa tidak ada satupun  yang bisa dan berani menangkap dirinya karna merasa dirinya tokoh di wilayahnya, dengan nada lantang dan penuh amarah.
Sampai berita ini di terbitkan belum mendapat konfirmasi dari pihak kepolisian atas laporan ini, karna sedang di dalami oleh pihak kepolisian. (NOPRI/Sumber : MOI Lampura)

Post a Comment

0 Comments