Diani
Safarina,SH yang di dampingi oleh ex
Korda Jabar Juara Bang Adoen, Kang Dani, Kang Adit juga Padepokan Putra
Galunggung Aa Nur berkunjung di kediaman Sani Junen Hudaya Minggu,(12/1/2020)
|
Kab,Tasik LHI,-Tim hukum barmil Kota Tasikmalaya Diani safarina,SH. angkat
bicara terkait pemberitaan yang di tayangkan
oleh media online ,tentang Pembangunan Madrasah di kampung Kalang Sari Desa
Neglasari Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya(19/12/2019) lalu.
Diani Safarina,SH yang di dampingi
oleh ex Korda Jabar Juara Bang Adoen, Kang Dani, Kang Adit juga Padepokan
Putra Galunggung Aa Nur, menyampaikan bahwa kami tim hukum barmil kota
tasikmalaya dan rekan rekan akan membantu sepenuhnya hingga tuntas permasalahan yang terjadi
terkait pemberitaan tersebut,katanya kepada LHI Minggu,(12/1/2020).
Apabila dibutuhkan,lanjut Diani Safarina,SH “ kami sebagai tim
hukum barmil (Barisan Ridwan Kamil) "pihak
kami akan membantu dengan sepenuhnya apabila Sani June Hudaya jika membutuhkan pendampingan ke jalur hukum,
terkait pemberitaan yang belum di kelarifikasi terhadap sumber , maka pihak
kami siap mendamping, "katanya.
Sementara itu Sani
Junen Hudaya sebagai nara sumber yang tertulis dalam pemberitaan itu,
membantahnya,karna yang sebenarnya tidak seperti itu, "ucap Junen saat di temui di rumah kediamannya. Minggu
12/01/2020.
"Sebetulnya anggaran buat pembangunan madrasah itu , bukan bantuan
gubernur jabar, jadi itu adalah dana buat kampanye sebesar Rp. 200.000.000 (Dua Ratus Juta
Rupiah) dan dana tersebut di terima sebelum pencoblosan.
Junen pun mengakui memang uang yang di terima oleh Madrasah hanya 120
juta dan sisanya yang 80 juta di gunakan oleh pesantren untuk pemerataan lahan dan untuk sewa alat berat,bukan seperti yang
diberitakan di media online itu bahwa
sisa 80 juta di ambil atau di makan oleh pengusung,itu salah besar,jelasnya
“Saya tekankan
kalau anggaran tersebut bukan dari banprop melainkan dana kampanye, tokoh
masyarakat disinipun melakukan musyawarah terlebih dahulu sebelum menggunakan
anggaran tersebut”
Jadi kalau saat
ini banyak yang mengekspose kalau anggaran tersebut dari Gubernur itu salah. dan saya mohon untuk semua pihak
yang sudah mengekspose terkait pemberitaan yang salah untuk segera
menghapusnya. Pungkasnya.
Sementara itu
Yusup (Ketua DKM Karangsari) mengatakan bahwa pemberitaan yang di sampaikan oleh Media online transaktual.com mengenai Dugaan Bantuan Gubernur di potong oleh
pengusung itu HOAX, katanya.
“Saya selaku
ketua DKM Karangsari tidak pernah menerima bantuan dari Gubernur untuk
pembangunan madrasah,memang betul sekitar beberapa bulan yang lalu di Kampung kami melakukan
pembangunan madrasah namun bukan dari bantuan Gubernur “
Jadi saya
tegaskan kalau berita itu HOAX, kalau kurang jelas silahkan langsung tanyakan
atau datang kesaya agar tidak menjadi Fitnah. Tegasnya. (W01)***
0 Comments