Pangandaran LHI
Masyarakat Desa Bojong keluhkan
pembangunan proyek jalan penghubung Desa Bojong - Selasari Kecamatan Parigi
Kabupaten Pangandaran Jawa Barat, proyek pengecoran baru Saja rampung sebulan
yang lalu, kini rabat beton sudah rusak parah dan mengelupas hampir sepanjang
jalan.
Menurut keterangan salah
satu warga desa Bojong saat dikonfimasi wartawan pada hari Minggu (15/12/2019) dirinya menuturkan” terkait
proyek itu adalah program desa yang anggarannya bersumber dari Dana Desa (DD)
tahap tiga tahun 2019,dengan jumlah anggaran Rp 305,063,000, dengan polume
616M×3M×015M,.
Dirinya merasa kecewa
dengan pekerjaan rabat beton yang belum lama selesai kini sudah rusak,
pekerjaan jalan tersebut di duga asal jadi.
“Kami selaku warga sangat
kecewa dengan hasil pekerjaan jalan rabat beton yang di bangun tepat depan
Kantor Desa Bojong, yang di bangun oleh TPK, hal itu terlihat pada pengerjaan
plester tipis, padahal jalan tersebut banyak di lewati kendaraan roda empat dan
roda dua yang hendak berwisata ke Objek wisata Citumang,”kata warga.
Selain itu jalan tersebut
merupakan akses perekonomian masyarakat untuk membawa hasil buminya.
Pada lain kesempatan awak
media mendatangi Adang selaku Kaur Pemerintahan Desa Bohong guna klaripikasi,
dia membenarkan kondisi jalan poros desa tersebut baru selesai sebulan yang
lalu namun kini sudah rusak.
Kerusakan tersebut di
akibatkan oleh beberapa paktor, di antaranya saat pekerjaan di laksanakan cuaca
panas jadi menurutnya tidak baik juga untuk kualitas jalan, dan tidak adanya
jalur alternatif sehingga belum begitu kering jalan Sudan di lalui kendaraan
yang mengakibatkan jalan menjadi rusak, seharusnya minimal 28 hari baru bisa di
lalui, sementara ini baru 15 hari jalan sudah di buka, gimana gak rusak, papar
Adang.
Adang menambahkan ,soal
jalan ini kami sudah koordinasi dengan BPD di desa kami, Kepala Dusun, Dinas PU
dan inspektorat kabupaten Pangandaran, dari hasil kesepakatan jalan tersebut
akan kami perbaiki pada tahun 2020 mendatang dengan menggunakan aspal,
anggarannya dari Silpa, karena saat pekerjaan rabat beton yang anggaran nya Rp
305,063,000 tidak terserap semua ada tersisa Rp 45 jt, yang 5 juta kami gunakan
untuk bereum, dan yang Rp 40 juta akan di gunakan untuk pengaspalan yang akan
di kerjakan pada awal tahun 2020, pungkasnya. (AGUS.S)***
0 Comments