Pangandaran LHI
Adanya aksi pembalakan liar di
wilayah Kabupaten Pangandaran membuat Bupati H Jeje Wiradinata geram, untuk itu
pihaknya berencana untuk membuat tim penjaga hutan.
Jeje mengatakan pihaknya
sudah melakukan pemantauan langsung ke beberapa hutan yang dijadikan praktek
pembalakan liar.Saya sudah menerima laporan dari LH, ternyata yang dibabat ini
bukan hutan produksi, tapi hutan konservasi yang tidak boleh ditebang,” ujar
Bupati, saat melakukan pemantauan ke Desa Bangunkarya Kecamatan Langkaplancar
Kamis (26/12/2019)
Jeje mengatakan jika
pembalakan liar terus dilakukan, maka akan berdampak pada sungai-sungai yang
ada dibawahnya, seperti green canyon, santirah, citumang dan jogjogan.“Setelah
saya lihat, banyak sekali pepohonan yang umurnya sudah tua ditebang, bukan
tidak mungkin akan berdampak buruk pada sungai dibawah,” beber dia.
Untuk itu Jeje akan
menginisiasi pembentukan pasukan Jaga Leuweung (hutan) seperti halnya Jaga
Lembur yang sudah lebih dulu terbentuk.“Saya akan keluarkan Surat Keputusan
(SK) langsung untuk pembentukan Jaga Leuweung, untuk mencegah terjadinya
pembalakan liar,” terangnya.
Menurut dia, pasukan Jaga
Leuweung akan diambil dari masyarakat umum, mereka akan dilatih langsung oleh
kepolisian dan TNI. “Tidak untuk gelut (bertarung – red) kecuali kalau
terpaksa,” ujarnya.
Sementara itu,
Adminsitratur Perum Perhutani KPH CIamis Jeri Purwo Nugroho mengatakan, lahan
kosong di daerah konservasi tersebut akan kembali ditanami oleh tanaman rimba
seperti picung, trembesi dan lain-lain.“Jadi selain untuk lingkungan,
diharapkan bisa memberikan dampak ekonomi kepada warga sekitar,” terangnya.(Agus
S)
0 Comments