DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

DPC PWRI Kunjungi DPRD Dumai Bahas PAD


Kota Dumai, LHI
PAD (Pendapatan Asli Daerah) merupakan salah satu sumber penerimaan daerah yang mencerminkan tingkat kemandirian suatu daerah dimana penerimaan itu dianggarkan dalam APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
Namun perolehan PAD yang bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang sah di pungut berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku belum maksimal dilakukan oleh pemerintah kota Dumai dan bahkan masih banyak terjadi kebocoran.
Hasrizal, anggota DPRD kota Dumai yang mendampingi ketua DPRD Gusri Efendi saat menerima kunjungan silaturrahmi pengurus DPC PWRI (Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia) kota Dumai pada hari Selasa (06/08/19) mengaku telah berupaya mendongkrak PAD meskipun masih banyak terjadi kebocoran-kebocoran.
"Kami tetap berupaya mendongkrak PAD walaupun masih banyak terjadi kebocoran. Pertama kali saya menjadi anggota dewan tahun 2004, PAD Dumai itu baru 27 miliyar. Tapi sekarang sudah mencapai sekitar 285 miliyar.
Mestinya pemerintah daerah (eksekutif) lebih giat lagi menggali sumber penerimaan daerah tersebut sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah", ungkap Hasrizal.
Dikatakan Hasrizal, ada beberapa contoh sumber PAD yang menjadi perhatian pemerintah yaitu PAD yang bersumber dari PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dan PPJ (Pajak Penerangan Jalan). Apabila kedua sumber PAD ini digali dengan maksimal tentu dapat mendongkrak APBD Dumai, jelas ketua PAN Dumai ini.
Sementara itu, ketua DPC PWRI Dumai Feri Windria bersama jajaran pengurus lainnya menyambut baik informasi yang disampaikan wakil rakyat tersebut."Kita akan melakukan konfirmasi terkait sumber penerimaan daerah yang disampaikan wakil rakyat itu baik dari sumber pajak daerah maupun sumber retribusi daerah dan pemerintah kota Dumai harus berani melakukan tindakan kepada wajib pajak perorangan maupun badan usaha", pinta Feri. (S Nst)




Post a Comment

0 Comments