Lampura,LHI
Pawai
kendaraan hias dan atraksi budaya, menjadi puncak dalam memeriahkan HUT Lampura
ke-73, Senin (24/6/2019). Kegiatan tersebut menyedot perhatian ribuan pasang
mata masyarakat Lampura, yang ingin melihat langsung kegiatan tahunan tersebut.
Masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti pegelaran yang dilaksanakan,
Salah satunya Atraksi budaya dari masing-masing daerah, seperti pencak silat
Lampung, pengantinan, seni budaya dan atraksi debush dan lainnya.
"Alhamdulilah,
dalam keadaan ekonomi keuangan seperti sekarang ini, Lampura, masih mampu
menyuguhkan setidaknya tontonan bagi masyarakat, kita bersyukur dengan adanya
kegiatan seperti ini membuat masyarakat terhibur, mudah-mudahan kedepannya
dapat lebih meriah lagi," Ujar salah seorang warga yang ikut menonton
kegiatan dalam acara tersebut.
Bupati
Agung Ilmu Mangkunegara mengatakan, acara atraksi budaya dan pawai budaya
merupakan sarana dalam meningkatkan ukuwah dan tali silaturahmi antar komponen
masyarakat seKab.Lampura, Selain itu, juga sebagai sarana dalam pelestarian
budaya dan adat yang ada diLampura, yang memiliki kekayaan adat budaya sesuai
dengan asal daerah warganya masing-masing. "Silaturahmi itu penting,
sebagai sarana untuk saling mendoakan, baik itu antar masyarakat maupun
kemajuan Lampung Utara," Kata Agung.
Selain itu menurutnya, adat dan kebudayaan yang
ada di Lampura tidak hanya diisi oleh suku Lampung saja, melainkan ada juga
suku-suku lainnya, seperti Sumatera Selatan, Padang, Jawa, Sunda, Banten dan
masih banyak suku lainnya. Dengan kekayaan adat-istiadat tersebut, pihaknya
berharap tidak menjadikannya sebagai alat pemecah belah, tetapi sebagai alat
pemersatu bangsa.
"Jadi dalam perbedaan inil, mari kita
jadikan alat pemersatu bangsa. Bukan malah sebaliknya, dukung terus pembangunan
daerah kita guna mewujudkan Lampura, yang lebih baik ke depan," Harap dia.
Bupati Agung berharap, khususnya pada generasi
muda sebagai penerus bangsa, yang akhir-akhir banyak yang telah lupa dengan
adat kebudayaan bangsanya sendiri. Oleh karenanya, dengan kegiatan itu
diharapkan dapat lebih meningkatkan kesadaran pemuda pemudi untuk bangga pada
kebudayaan bangsa sendiri.
"Akhir-akhir ini kita lihat anak-anak
sudah tidak mengerti ataupun paham dengan kebudayaannya sendiri, karena telah
tergilas dengan kebudayaan asing. Untuk itu, mari kita bersama-sama ikut dalam
melestarikan adat istiadat, yang jadi keberagaman dan sebagai tali mempererat
persatuan dan kesatuan bangsa. Demi Lampura yang lebih maju lagi kedepannya,"
pungkas Agung. (NOPRI)***
0 Comments