Meranti LHI
Pulau Merbau adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti – Riau, terdiri dari 11 desa di kecamatan tersebut. Desa Tanjung Bunga sebelum dimekarkan adalah Desa Kuala Merbau wilayahnya sangat luas jaman dahulu sewaktu Kerajaan Siak Sri Indapura, jaman dahulu Desa Kuala Merbau disebut juga Kampung Kuala Merbau. Ada pemimpin negerinya pada jaman tersebut yang diutus dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Sebagai pembuktiannya saat ini adalah adanya makam Datuk Setia Indra makamnya berada di Desa Tanjung Bunga, Makam Datuk Setia Pati di Desa Kuala Merbau tepat di depan Masjid Lama dan ada peninggalan meriam tua peninggalan jaman
Dua makam tersebut hingga kini belum mendapat sentuhan pembangunan dari Kabupaten Kepulauan Meranti maupun dari Provinsi Riau. Peninggalan sejarah merupakan hal yang sangat penting untuk generasi muda sebagai penerus pemimpin negeri, Bung Karno pernah mengatakan “Bangsaku Jangan Melupakan Sejarah dan Juga Jangan Lupa Jas Merah”.
Ketua Lenbaga Ikatan Pecinta Kedaulatan Rakyat mengatakan kepada media ini, “Memang Desa Kuala Merbau mempunyai sejarah yang terpendam yang belum terungkap dari hilir sampai ke hulu, karena pihak yang terkait disegi kebudayaan dan sejarah di Pemerintah Provinsi Riau maupun lembaga ternama di Riau sampai saat ini belum mengadakan pemantauan di lapangan”.
Kampung Kuala Merbau pada tahun 1960-an potensi penghasilannya mengaung sampai keluar negeri sepeti pengusaha dari Singapura yang datang membeli pohon kayu nibung membawa kapal masuk di Kuala Sungai Merbau berminggu-minggu lamanya mengisi muatan kayu nibung untuk dibawa ke Singapura. Hasil perkebunan karet pun juga turut dibawa ke singapura termasuk Sagu. pada tahun tersebut banyak pengusaha tempatan menjadi saudagar istilah pada waktu itu yaitu penduduk desa ketapang kampung terus pulau merbau sampai beristrikan orang singapura luar negeri.
Desa Kuala Merbau sebelum dimekarkan sektor cabang olahraganya sangat berkembang yaitu olahraga sepak bola sangat unggul dalam bermain sepak bola, sampai memegang rekor istilah sekarang hingga nama Desa Kuala Merbau menjadi desa ternama di Riau sampai keluar negeri Singapura dan Malaysia negara tetangga yang sangat dekat jarak tempuhnya.
Begitu dekatnya hubungan dagang antar pulau, Masyarkat tempatan berbelanja pun sampai ke Malaysia dan Singapura yang menjadikan kita sebagai saudara dengan istilah melayu serumpun.Aanak desa kuala merbau pernah menjadi pejabat imigrasi di Jakarta Pusat dengan begitu merbau tidak hilang dibumi, waktu itu masa jaman belum secanggih sekarang ini dan sampai sekarang pun masih ada anak pulau merbau yang tinggal di Jakarta.
Di bidang kesenian juga sangat berkembang pada masa silam, dimana-mana ada Orkes Melayu termasuk seni zapin, seni tari melayu, dan adat nikah melayu di kampung-kampung, begitulah sesepuh mengadakan pembinaan persatuan dan kekompakkan para tokoh-tokoh yang ada di pulau tersebut di jaman yang belum canggih.
Setelah sesepuh tua dan masyarakat yang peduli terhadap budaya melayu sudah tidak ada lagi, masuk dijaman serba modern ini katanya semua hilang tak berkesan alias kehilangan tokoh.Petinggi-petinggi daerah pun seolah-olah melupakan hal tersebut, dibawa arus globalisasi yang menerpa sampai kewilayah pelosok kecamatan dan diperangkat desa-desa.
Hasil pantauan IPKR disegi pembangunan infrastruktur jalan poros di Desa Merbau menghubung Desa Renak Dungun, Desa Tanjung Bunga, Desa Baran Melintang, Desa Pangakaln Balai sampai jalan poros di depan Kantor Camat Pulau Merbau rusaknya semakin parah besi angkir timbul dipermukaan jalan.
Pulau Merbau berhadapan langsung dengan Selat Malaka setiap tahun tebing pulau tersebut berjatuhan kepantai dihantam ombak Selat Malaka Malaysia, kebun karet tanah masyarakat pun turut berjatuhan kepantai digilas ombak Selat Malaka termasuk juga Pulau Rangsang senasib dengan Pulau Merbau, dua pulau tersebut sudah menipis sudah berpuluh-puluh tahun lamanya belum mendapat perhatian dari pemerintah Provinsi Riau maupun dari pemerintah pusat, pulau terluar adalah tanggung jawab Pemerintah Pusat. (RAMLI ISHAK)


0 Comments