Pangandaran LHI
Sungai Cimadasari yang menjadi batas antara Desa Masawah dan Desa Batukaras disoal aktifis peduli lingkungan dan kemaritiman, yang mana Sungai Cimadasari dan Muara Sungai tersebut dinilai telah terjadi penyempitan yang diakibatkan karena adanya Aktifitas penyerobotan lahan sempadan sungai samapi ke sungainya, dan lahan tersebut dijadikan bangunan permanen oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Aktifis Peduli Lingkungan dan Kemaritiman Lutfi Murtado Nur angkat bicara "Sungai yang seharusnya di jaga dan dilestarikan malah di kikis demi ambisi pembangunan dan juga keserakahan dalam berbisnis, selain pembangunan permanen yang dilakukan juga terjadi Privatisasi lahan di area tersebut, tertulis di pagar masuk "Selain Kariawan dilarang Masuk" bukankah ini lahan Publik? Kok hanya kariawan yang boleh menikmati dan menginjakan kaki disana. Kami dan Teman-teman pegiat lingkungan sangat murka atas kejadian tersebut. Rabu (7/5/2025).
Lutfi menyebutkan "Sempadan Sungai ini telah dikikis oleh pembangunan dengan struktur yang di permanenkan, yang mengakibatkan sungai menyempit dan lahan tersebut di privatisasi. Jelas sekali lokasi tersebut merupakan muara sungai Cimadasari, yang mana dalam waktu yang panjang ini bakal menimbulkan bencana dan hilangnya ekosistem.
Luttfi Murtado"' Meminta Pemerintah Daerah untuk segera membereskan hal semacam ini, harusnya Pemerintah Daerah sebil selektif dan Bijak dalam memberikan Ijin yang berpotensi merusak lingkungan, apabila ada oknum dan pembangunan yang terbukti bersalah jangan segan untuk menindak dan menutupnya untuk dijadikan lahan publik kembali, kami meminta komitmen dari Pemerintah Daerah untuk bersama sama dalam menjaga lingkungan dan Kelestarian Ekosistem, kami meminta pemda harus segera turun tangan untuk memberikan peringatan terhadap oknum pengusaha yang telah merusak Lingkungan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.
Kami juga meminta pihak Aparat Penegak Hukum untuk segera mengusut tuntas dan menindak siapapun itu oknumnya yang telah berkhianat kepada masyarakat dengan cara merusak lingkungan. Berikan pelajaran agar hal semacam ini tidak lagi terjadi di wilayah kabupaten Pangandaran, bukti cinta kami terhadap Lingkungan kami bersama teman-teman pegiat lingkungan akan konsisten dan terus melakukan perlawanan terhadap siapapun yang merusak lingkungan.. (AS) **
0 Comments