PemkabOKU Selatan

PemkabOKU Selatan
Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

SMAN 3 Banjar Terapkan Kebijakan Pengendalian Handphone Demi Lingkungan Belajar Kondusif

 


 


Banjar, LHI

SMAN 3 Banjar menjadi sorotan serius setelah mengambil langkah tegas dalam mengatur penggunaan handphone oleh siswa. Sabtu (25/01/2025).Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran kepala sekolah dan jajaran guru terhadap dampak buruk penggunaan handphone yang tidak terkendali dalam lingkungan sekolah.

Dampak Negatif Penggunaan Handphone

Selain mengganggu konsentrasi belajar, kebiasaan bermain handphone juga berisiko membuka akses ke konten yang tidak sesuai usia, seperti kekerasan dan pornografi.

Humas SMAN 3 Banjar Iif Syarif saat dikonfirmasi awak media LHI menegaskan, bahwa kebijakan ini bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif.“Kami ingin siswa fokus pada pelajaran, bukan terganggu oleh notifikasi atau godaan membuka aplikasi selama jam sekolah,” jelasnya.

Penerapan Kebijakan

Kebijakan ini mengatur bahwa siswa hanya boleh membawa handphone untuk keperluan tertentu, seperti komunikasi dengan orang tua setelah jam sekolah. Selama jam pelajaran, handphone wajib disimpan di tempat yang telah disediakan sekolah. Guru dan staf bertugas memastikan aturan ini berjalan efektif.

“Awalnya, banyak siswa merasa keberatan, terutama ketika mereka membutuhkan informasi saat pelajaran berlangsung. Namun, sekolah menyediakan solusi dengan menghadirkan komputer untuk kebutuhan belajar,” tambah Iif.

Pada awalnya, kebijakan ini mendapat kekhawatiran dari beberapa orang tua, seperti diungkapkan oleh salah satu wali murid Ny. Yeni Maryeni. “Awalnya saya khawatir anak saya tidak bisa menghubungi saya setelah jam sekolah, tetapi saya menyadari manfaatnya. Anak saya jadi lebih disiplin dan tidak terlalu sibuk dengan handphone,” katanya.

Setelah beberapa bulan, pihak sekolah mencatat perubahan positif. Siswa menjadi lebih fokus belajar, dan interaksi sosial antar siswa meningkat. “Sekarang, saat istirahat, siswa lebih banyak berbincang satu sama lain daripada sibuk menunduk melihat layar,” ujar seorang guru.

Iif menekankan bahwa kebijakan ini bertujuan membentuk karakter siswa yang mampu mengelola waktu dan memprioritaskan hal-hal penting. “Kami tidak ingin terlalu kaku, tetapi juga tidak ingin longgar. Intinya adalah keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan pendidikan karakter,” tutupnya.

Membangun Generasi Berkarakter

Melalui kebijakan ini, SMAN 3 Banjar berharap dapat membantu siswa memahami bahwa teknologi adalah alat pendukung, bukan kebutuhan utama. Dengan mengurangi ketergantungan pada handphone, sekolah berusaha menciptakan generasi muda yang lebih fokus, disiplin, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Langkah ini menjadi contoh bahwa kebijakan tegas yang diterapkan dengan pendekatan etis dapat membawa dampak positif bagi pendidikan dan perkembangan siswa.pungkasnya.(ADE ARIS)****

Post a Comment

0 Comments