Pangandaran LHI
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pangandaran mengklarifikasi soal teknis pelaksanaan debat pertama yang sempat menjadi koreksi ketua DPD KNPI Kabupaten Pangandaran di salah satu media online.
Kepada sejumlah wartawan, Muhtadin, S.H.I., M.IP., menyampaikan terkait dengan apa yang disampaikan oleh Ketua KNPI Kabupaten Pangandaran di salah satu media berkenaan dengan mengomentari debat, yang perlu saya sampaikan bahwa debat itu merupakan metode kampanye dalam rangka mendalami visi misi pasangan calon (Paslon), Minggu (3/11/2024).
Muhtadin menambahkan, ada beberapa penegasan yang perlu saya tegaskan dengan apa yang dilontarkan oleh ketua KNPI, yang pertama bagi siapapun masyarakat kabupaten Pangandaran bahwa untuk menyampaikan kritik itu saya sangat menghargai, karena itu adalah sebuah proses yang menuju kebaikan.
"Jika ada sesuatu hal yang tidak sempurna dengan sebuah kritik, tentu kita akan melakukan evaluasi, jika memang ada yang perlu di evaluasi, terangnya.
Akan tetapi perlu kami tegaskan, kata Muhtadin lagi, pertama berkaitan dengan pelaksanaan debat tentang tata tertib, ketika kemarin ada salah satu paslon turun dari panggung debat.
"Soal itu saya tegaskan, kejadian itu adalah dimasa jeda atau di masa istirahat, dalam pelaksanaan debat itu kan jelas dalam PKPU ada 6 segmen, dan ini sudah saya sampaikan kepada LO masing masing paslon, jelasnya.
"Artinya mereka semua Paslon mengetahui bahwa dalam segmen debat itu ada jam jeda sekitar 5 sampai 10 menit untuk minum, untuk duduk, atau ke toilet atau dan lain sebagainya, tegasnya.
Muhtadin menambahkan soal menulis nama salah satu pasangan calon pada ranting teks yang disiarkan di YouTube KPU Provinsi, langkah pertama itu sudah kita tangani dan hari ini tikdown, sudah klir itu, karena yang KPU kabupaten Pangandaran itu sudah benar.
"Kemudian tentang tema, dijelaskan Muhtadin, "soal salah satu peserta yang membawa catatan, itu haknya mereka ya, bahwa kemudian tema, ada 6 tema yang sudah saya sampaikan sebelum dimulai debat itu, terangnya.
Diterangkan Muhtadin, ada beberapa tema yang kita sampaikan waktu itu, ada tema tentang pariwisata, insfratruktur, pertanian, kelautan, kehutanan dan lainnya."Semua tema itu kita rakorkan bersama, bahwa tema debat pertama itu berisikan tentang itu, dan mereka membawa catatan analisis hasil dari masing masing paslon dan juga hasil tim ahli disaat penyusunan visi misi, dan itu diluar kewenangan KPU untuk menilai, jelasnya.
"Kalau kaitan dengan soal, soal itu mutlak kewenangannya ada di panelis, Bakan ada di KPU, kami juga tidak tau berkenaan dengan isi subtansi soal tersebut.
Dan perlu kami tegaskan bahwa kegiatan debat tersebut kita kelola secara profesional, adapun kekurangan kekurangan menyangkut teknis tentu kami akan evaluasi, pungkasnya.(AS)**
0 Comments