PemkabOKU Selatan

PemkabOKU Selatan
Idhul Adha 1445 H

Seorang Pekerja Yang Selamat Menyampaikan Kronologi Ambruknya Proyek TPT Yang Menelan Jiwa


Pangandaran, LHI.

Tiga orang Pekerja Proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat meninggal akibat tertimpa tembok saat bekerja di jalan Astamaya - Cintaratu, kecelakaan tersebut diduga akibat pekerjaan tidak sesuai spesifikasi, Senin (18/9/2023)

Salah satu pekerja yang selamat bernama Wijayanto saat di temui di rumah korban mengatakan bahwa seperti biasa pekerjaan proyek dilakukan pada pukul 8.00 WIB, namun sekira pukul 9.00 WIB tembok penahan tanah (TPT) ambruk dan menimpa ketiga rekan kerja saya hingga meninggal dunia.

Wijayanto juga memaparkan, bahwa kejadian tersebut di akibatkan kami di suruh membuat pondasi tambahan di bawah TPT yang sudah selesai di kerjakan.

"Kami di suruh mengerjakan gambar tambahan, padahal sejak awal saya sudah menyampaikan kekhawatiran saya, memang ini tidak berbahaya?, soalnya pondasi awal sudah digarap dan pekerjaan sudah selesai, dan tiba tiba datang gambar tambahan, dan letaknya ada di bawah pekerjaan yang sudah jadi, sehingga ketika di gali pekerjaan yan sudah selesai tergantung dari pondasi, paparnya.

"Salahnya lagi, gambar susulan tersebut mestinya jadi gambar awal pekerjaan, bukan malah jadi gambar di akhir.

Wijayanto juga menerangkan, kami selaku pekerja, di awal kami hanya menerima gambar pembangunan TPT dan selokan saja, begitu pekerjaan selesai, tiba tiba datang gambar susulan.

Saat kejadian, rekan rekan saya yang tertimpa posisinya sedang menggarap pekerjaan yang di bawah TPT yang tergantung dari pondasi awal, tambah Wijayanto.

Adapun korban yang meninggal dua orang berasal dari Desa Ciliang bernama Bp Parno dan Bp Suib, sedangkan yang satunya berasal dari Desa Sidomulyo bernama Bp Miskun.

Di Tempat Kejadian, Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata kepada media menyampaikan, Kami mengalami satu musibah dan tadi saya sudah takziah menemui keluarga korban kecelakaan untuk menyampaikan bela sungkawa yang sebesar besarnya, semoga Alloh mengampuni dosa dosanya dan di terima iman Islamnya, juga untuk keluarga yang di tinggalkan agar di beri kesabaran dan ketawakalan.

Di jelaskan Jeje, tentu kejadian ini dijadikan evaluasi bagai mana harus di terapkan sisi keselamatan pekerja, kalau di lihat di TKPnya memang tidak melihat jurang atau lain sebagainya, kita lihat seperti apa, nanti kita akan evaluasi dengan dinas PUPR, dan untuk hal lainya kita tunggu perkembangannya, pungkasnya. (AS)

Post a Comment

0 Comments