Bengkalis, LHI
Meski momen mejelang Pemilihan caleg, tidak meningkatkan usaha percetakan. Selain usaha percetakan/sablon banyak bermunculan, persaingan harga turut menjadi penyebabnya.Semakin banyaknya jasa percetakan yang mulai bermunculan, membuat beberapa pelaku usaha jasa sablon mulai meredup,.
Resbha sablon dan Reklame, Rizal mengatakan, Dalam momen pemilihan Dewan kali ini, usahanya sepi.
“Tahun ini dan sebelumnya tidak banyak pesanan, bahkan saya hanya dapat pesanan Sablon satuan, Dan untuk cetak lain-lain belum ada orderan,” ujarnya ketika ditemui di tempat usahanya Jalan Bengkalis, Kebun Kapas Kel. Rimbasekampung
Menurut pria 49 tahun ini, sepinya pelanggan kali ini lantaran sudah semakin banyaknya jasa percetakan dan monopoli Bahkan harga yang ditawarkan jauh lebih murah, khsususnya di pasar online. Sehingga tak sedikit bagi Timses Caleg lebih memilih memesan di luar daerah.
“Rata-rata Timses sudah pintar membanding-bandingkan dengan harga online. Di samping itu, mereka juga lebih memilih produk dari Luar ketimbang buatan lokal kita,” katanya.
Padahal jika dilihat dari visi misi dari caleg sendiri, hal tersebut sangat bertolak belakang. Karena seharusnya lebih mengutamakan produk atau hasil karya anak daerah sendiri. memberdayakan usaha lokal, utamanya industri kreatif yang menjadi satu diantara indikator majunya sebuah daerah/bangsa dapat dilihat dari perkembangan industri kreatifnya, maka dari itu demi kemajuan bersama gunakanlah produk dari pengusaha lokal, terangnya.
Sejauh ini kata Rizal, yang membedakan dari produk lokal dan luar hanya dari segi harga. Namun apabila dilihat dari segi kualitas, jasa percetakan Kota Bengkalis tidak kalah dengan hasil produk luar.“Kendalanya kami hanya tidak ada kesempatan, karena jarang kami dapatkan. Kemudian bahan baku, teknologi yang masih kurang,” sebutnya.
Dia berharap, masa kampanye pemilihan ini dapat dijadikan kesempatan bagi pelaku usaha lokal lebih berkembang.“Bagaimana mau majukan daerah sendiri, untuk langkah awal kampanye saja belum memberikan kesempatan bagi pengusaha lokal, kalau mahal sedikit tidak apa-apa, toh ini juga untuk anak-anak daerah juga,” tegas Rizal.
Sepi pesanan juga dirasakan oleh Karya print. Bapak beranak tiga yang membuka usaha jasa percetakan dengan berbagai jenis, baliho, kartu nama, kaos, serta stiker. Sangat terasa bapak yang berumur 45 tahun ini merasakan dapatannya sedikit merosot di momen kampanye.“Tadinya saya nggak sabaran, mau pemilihan dewan nih pasti udah banjir aja orderan, tapi sampai sekarang belum ada,” katanya.
Senada disampaikan Maya, sepinya usaha jasa percetakan dan sablon lantaran semakin banyaknya masyarakat yang membuka usaha yang sama. Terlebih yang yang berduit dan menawarkan jasa lewat online, berani banting harga.
“Jadi kita jatuhnya di situ, kalau kita juga ikut banting harga kita nggak dapat untung. Nah, dari sinilah kita mulai mencari solusi apa lagi yang bisa dikembangkan,” pungkasnya.(AULA A)
0 Comments