DPRD OKU Selatan

DPRD OKU Selatan
Marhaban Yaa Ramadhan

Pada Acara Milangkala Ke-8 Padepokan Puseur Galunggung, Anton Charliyan Berpesan, Orang Sunda Agar Memajukan Seni Budaya Sunda


TASIKMALAYA---
Pada hari Minggu 17 Juli 2022,mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN menghadiri acara Milangkala Ke-8 Padepokan Puseur Galunggung bertempat di lapangan terbuka Geger Nyangked Kec.Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. Acara yang cukup meriah tersebut dihadiri  unsur Muspika Kec.Sariwangi, tokoh budaya, komunitas budaya, padepokan silat, komunitas budaya dari Tasikmalaya dan dari luar kota seperti Ciamis, Garut, Bogor diantaranya  Manggala Garuda Putih, Padepokan Rongkat Jagat Galunggung, Padepokan Tajiwulung Galunggung, Laskar Siliwangi Indonesia, Laskar Macan Ali Tasikmalaya,Ligar Mustopa Kota Tasikmalaya, dan Ormas Manggala Garuda Putih  dan lainnya.

            Dalam kata sambutannya, Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan menyampaikan ucapan “Wilujeng Milangkala Ka 8 Padepokan Puseur Galunggung” dan mengapresiasi berbagai kesenian tradisional khas Sunda di acara milangkala tersebut.

“Alhamdulillah, saya bisa menghadiri acara hari jadi Padepokan Puseur Galunggung dan bisa berkumpul dengan seluruh komunitas yang hadir dari berbagai pedepokan dari Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Bogor dan kota lainnya.Bahkan saya merasa bangga bisa menyaksikan berbagai macam penampilan kesenian tradisional khas tatar Sunda. Kita semua bisa menjaga kabuyutan di Galunggung, terutama dari bangsa asing yang berusaha merebut kabuyutan di Galunggung, sesuai dengan amanat Galunggung,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Abah  Anton   menyampaikan  bahwa orang Sunda  agar memajukan kebudayaan Sunda di Jawa Barat.  Jadi meski “urang Sunda” boleh berfikir global, boleh berwawasan nasional, tapi berperilaku harus tetap lokal; nyunda.”Siapa lagi yang mau memajukan budaya lokal di Jawa Barat, kalau bukan ‘urang’ Sunda, sendiri” ujarnya.

Mantan Kadiv Humas Polri ini menambahkan, bahwa  menjaga kebudayaan Sunda merupakan hal yang sudah diamanahkan oleh para leluhur. “Pesan leluhur, dalam amanat Galunggung disebutkan, Jaga Kabuyutan dan tanah air,”  ujarnya.

Kepada LINTAS PENA MEDIA Group, Anton Charliyan menyampaikan bahwa sudah saatnya padepokan padepokan atau perguruan-perguruan pencak silat maupun berbagai seni budaya khas Sunda  yang tersebar di Jawa Barat – Bantan khususnya dan seantero nusantara  itu bersatu, bersama-sama memperjuangkan aset warisan budaya  .“Nilai nilai seni budaya Sunda dapat membentuk   karakter, dan dapat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan masa kini. BUDAYA merupakan entitas suatu BANGSA, jika hilang BUDAYA nya, maka hilanglah BANGSA nya, dan dipastikan akan hilang juga NEGARA.”ungkapnya,

            Puncak peringatan Milangkala Ke-8 Yayasan Padepokan Puseur Galunggung memang cukup meriah, karena menampilkan beragam kesenian khas tatar Sunda mendapat respon antusias dari masyarakat setempat juga tamu undangan yang hadir diantaranya karinding, debus, pencak silat, atraksi ular cobra, tarian khas tatar Sunda ( jaipongan), juga pengobatan tradisional gratis.

Ki Sanca Wulung Galunggung sebagai panitia acara mengatakan , acara pagelaran tersebut, selain peringatan Milad Yayasan Padepokan Puseur Galunggung yang dipimpin Mama Ugan, juga sebagai upaya melestarikan budaya khas Tatar Sunda yang saat ini sudah hampir dilupakan akibat tergerus jaman globalisasi, juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara berbagai komunitas budaya terutama yang berada di Priangan Timur.

“Dengan menampilkan berbagai kesenian Sunda ini sebagai wujud penghormatan kepada leluhur tanah Sunda khususnya Tasikmalaya, turut serta melestarikan budaya seni pencak silat dan kesenian dari tanah Sunda, juga sekaligus untuk membangun tali silaturahmi dan mempererat antara Yayasan Padepokan Puser Galunggung dengan paguron paguron pencaksilat yang ada Priangan Timur khususnya, dan umumnya di Jawa Barat – Banten. Dan yang tidak kalah penting, yakni untuk memberikan suport terhadap anak anak   muda sebagai generasi penerus, agar terus menjaga dan melestarikan kesenian tradisional Sunda dari kemajuan zaman,”pungkasnya. (REDI MULYADI)***

Post a Comment

0 Comments