PemkabOKU Selatan

PemkabOKU Selatan
Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Sepertinya Tidak Ada Satu Pejabatpun yang Mampu Berantas aksi Premanisme di Medan

 


Medan , LHI

Setelah melaksanakan Mitrapol Award di Hotel Kryad Banda Aceh dan Sabang.   Anton Charliyan sebagai tokoh budaya yang juga duduk sebagai Pembina INTI Jabar ( Ikatan Nasional Tionghoa Indonesia ) mendapat undangan dari para pengusaha Medan untuk silaturahmi,

Dalam beberapa  diskusi kecil dengan para pelaku usaha baik kecil maupun menengah yang dilakukan di beberapa tempat di Medan yakni al : di Hotel Ibis , di Durian Ucok dan di Bihun Bebek Asie, mereka menyampaikan beberapa  keluhan yang selama ini dialami mereka, yang ternyata sudah menjadi momok dan sangat meresahkan mereka, karena Irjen Pol (Purn) Dr.HAnton  Charliyan,MPKN mantan seorang Kapolda tentu saja keluhan tsb sangat erat kaitanya dengan masalah masalah yang menyangkut keamanan dalam dunia usaha, dan yang mereka keluhkan tsb adalah : ternyata masih sangat tingginya praktek praktek  premanisme terutama dalam bentuk  pungutan liar, baik di dunia angkutan, pasar maupun di terminal dan pelabuhan pelabuhan,

“Kondisi seperti itu  sangat mengganggu dan meresahkan para pelaku usaha, apalagi dimasa pasca covid yang belum stabil ini, bisa bertahan saja sudah setengah mati, apalagi harus menghadapi premanisme, merupakan beban yang sangat memusingkan .Tapi mau apa lagi mereka hanya bisa pasrah tak berdaya mengikuti apa maunya Sang Jagoan. Karena kalau tidak dituruti pun, bukan hanya ancaman pengrusakan barang atau kendaraan bahkan para preman preman jagoan tsb tidak segan segan melakukan upaya  kekerasan, memukul, melempari mobil, melukai dengan senjata tajam, bahkan tidak jarang sampai menggunakan senpi.... , “ujar Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan

Sebagaimana diungkapkan oleh salah satu pengusaha senior yang tidak mau disebut namanya :  “Medan ini sudah kayak Kota Koboy pak…..  Semua orang tahu bahwa Medan  terkenal sebagai Kota Preman. Hal ini sudah berlangsung puluhan tahun semacam sudah jadi buday lah, tapi aparat   baik Polri, TNI, Pemda dan intansi terkait terkesan tidak mau tahu , masa bodoh atau dengan kata lain seakan akan  melakukan pembiaran dan seakan-akan aparat keamananpun tak berkutik thd apa yang mereka lakukan setiap hari, tek terkecuali di depan mata semua orang. Kalau ini Hoax, silahkan cek sendiri ke lapangan ….Jika perlu turunkan intel untuk memgecek kebenaran kata-kata kami ini. “ungkapnya

Sehingga para pengusaha tsb bingung harus mengadu kemana dan kepada siapa,   bahkan mereka pesimis, “Ya, kayaknya tidak ada satupun pejabat yang akan mampu membasmi premanisme ygan ada di Kota Medan tsb. Karena mereka sudah pernah mengadu kemana-mana bahkan sampai ke presiden, tapi tetap aja tidak berubah. Gitu lagi gitu lagi…Jika adapun tindakan, paling hanya tegas beberapa saat aja, selanjutnya kambuh lagi. Bila saja ada jalan untuk bisa mengadu kepad a Malaikat pun pasti akan mereka tempuh, atau jika perlu jin pun ndak apa-apa , yang  penting bisa memberantas premanisme pasti akan kami datangi  dimanapun tempatnya , “pungkasnya,  


            Dan merekapun menantang seandainya hari ini ada yang bisa menertibkan premanisme dengan sungguh -sungguh, kami pasti akan menjulukinya    sebagai Malaikat  Penolong .  Bahkan jika diizinkan kami pun berani mendaulatnya sebagai Gubernur, Walikota, Pangdam bahkan Kapolda seumur hidup. Saking rindunya mereka akan rasa aman bebas dari premanisme..

Selanjutnya mereka sampaikan : “ Benar sekali kami sangat rindu sosok pemimpin yang betul betul berani dan tegas, seperti Pak Sutanto yang dulu pernah menjabat Kapolda Sumut. Dimana pada saat itu bukan hanya judi saja yang berhenti, tapi  premanisme juga sama-sama dilibas ,ikut berhenti tidak berkutik.

Lalu kira-kira masih adakah sosok Sutanto dimasa kini ???”tuturnya

            Ketika hal.tsb dikonfirmasi kepada   Anton Charliyan, hanya mengerutkan dahi : “Kayaknya agak sulit , tapi tidak berarti tidak ada……!   Siapa tahu saat ini lahir Bapak Sutanto-Sutanto baru dari Kota Medan. Apalagi sekarang ini banyak pemimpin pemimpin hebat di Kota Medan ini , mulai dari Pak Edy Gubernur yang mantan Pangkostrad, Walikota Pak Boby ,yang punya kedekatan khusus dengan pusat. Tentu akan punya power yang lebih pula, terakhir Kapolda medan Pak Panca dikenal sebagai Pati yang keras dan tegas.  Sehingga bila disatukan akan jadi satu kekuatan yang luar biasa, terlalu kecil  jika hanya untuk memberantas premanisme yang notabene sudah jadi unggulan dalam program PRESISI Kapolri  yakni : " memerangi premanisme sampai keakar-akarnya " Tapi ternyata khusus untuk Medan kata para pengusaha tsb, kebijakan Kapolri pun tidak ada pengaruhnya apa-apa, orang Sunda bilang " Euweuh Pangaruhna " ujarnya

            Kemudian ketika tentang pola penanggulangan preman itu sendiri, Anton menambahkan  bahwa premanisme ini, pasti bisa diberantas dan pasti berhasil , poso bahkan teroris aja bisa, apalagi premanisme, kuncinya agar seluruh steakholder mulai dari TNI, Polri ,Pemda, dan seluruh aparat terkait Termasuk Ormas dan LSM itu sendiri mau berkomitmen , bersatu, saling bekerja sama, bersinergi, satu sama lain utk berantas premanisme dg serius seserius seriusnya, semacam Tim  Gabungan lah.Karena sekarang ini tidak bisa hanya Polri saja yang dikedepankan untuk bekerja sendirian.Walaupun memang sebagai Garda Terdepan Kamtibmas adalah Polri, tetapi mutlak  tetap harus didukung oleh seluruh instansi terkait, sebagai satu sistem yg utuh dan sinergis..  Mampukah aparat Kota Medan / Sumut berantas premanisme ???? Ataukah  tetap akan jadi trade mark Kota Medan sebagai Kota Preman.??? Suatu Tantangan yg harus kita jawab bersama.. ora et Labora.”pungkasnya. (REDI MULYADI)***

Post a Comment

0 Comments